Tahukah Kamu, Ini Tugu 0 Kilometer Bandung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tahukah Kamu, Ini Tugu 0 Kilometer Bandung

Agithyra Nidiapraja - detikTravel
Jumat, 26 Jul 2019 10:20 WIB
loading...
Agithyra Nidiapraja
Tugu kilometer 0 Kota Bandung di Jalan Asia Afrika. Terlihat bangunan Hotel Savoy Homann, Gedung De Vries, dan Menara Masjid Agung
Tugu Kilometer 0 Kota Bandung diresmikan pada tahun 2004.
Monumen Stoomwalls dan empat patung di kiri dan kanannya.
Patung Presiden Soekarno dan Gubernur Jawa Barat pertama Mas Soetardjo Kertohadikusumo
Patung Daendels yang mencetuskan pembangunan Jalan Raya Pos dan Wiranatakusumah II sang pendiri Kota Bandung
Tahukah Kamu, Ini Tugu 0 Kilometer Bandung
Tahukah Kamu, Ini Tugu 0 Kilometer Bandung
Tahukah Kamu, Ini Tugu 0 Kilometer Bandung
Tahukah Kamu, Ini Tugu 0 Kilometer Bandung
Tahukah Kamu, Ini Tugu 0 Kilometer Bandung
Jakarta - Sebuah tugu di Jalan Asia Afrika ini bukan hanya sebuah tugu biasa. Dari sinilah sejarah perkembangan Kota Bandung bermula.Jalan Asia Afrika merupakan bagian dari Groote Postweg (Jalan Raya Pos) yang memanjang dari Anyer hingga Panarukan. Selain memiliki banyak bangunan tua dan bersejarah, jalan ini menjadi salah satu penanda perkembangan awal Kota Bandung.Hal ini dapat terlihat dari sebuah tugu yang berada di depan Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Begitu mendekat pada tugu, terdapat prasasti yang diberi judul 'Prasasti Bandoeng Nol' di kiri dan kanan tugu masing-masing dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Ingris.Dalam prasasti tersebut mula-mula menjelaskan salah satu tugas yang diemban oleh Gubernur Jenderal Daendels yang menjabat dari 1808-1811 adalah membuat Groote Postweg (Jalan Raya Pos) yang membentang dari Anyer hingga Panarukan dengan tujuan utama memperlancar komunikasi dan pertahanan. Dalam prasasti tersebut kemudian dikisahkan, bahwa setelah Jebatan Cikapundung telah selesai sekitar tahun 1810, Daendel dan Wiranatakusumah II berjalan ke tempat yang sekarang berdiri tugu kilometer 0. Di lokasi inilah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels menancapkan tongkatnya sambil berkata 'Zorg, dat als ik terug kom hier een staad is gebouwd' yang artinya 'Usahakan, jika saya kembali ke sini, di daerah ini telah dibangun sebuah kota'.Pada 25 September 1810, Bupati Wiranatakusumah II mendapatkan surat keputusan yang berisi pusat pemerintahan Kabupaten pindah dari Karapyak (Dayeuh Kolot) ke wilayah sekitar Daendels menancapkan tongkatnya. Keputusan itu pun dilaksanakan oleh Wiranatakusumah II. Hingga saat Wiranatakusumah dianggap sebagai bapak pendiri Kota Bandung dan sebuah relief yang bercerita tentang Bandung pada masa pemerintahannya tepajang di salah satu sudut Taman Sejarah di Jalan Aceh.Tanggal dikeluarkannya keputusan tersebut diperingati sebagai hari jadi Kota Bandung dan tempat Daendels menancapkan tongkatnya menjadi titik nol kilometer bagi Kota Bandung.Selain tugu nol kilometer ini, di bagian belakang tugu ini terdapat sebuah monumen yang terlihat seperti lokomotif kereta. Namun ternyata itu merupakan Stoomwals atau mesin penggiling. Terpajang pula empat patung yang berada di kedua sisinya, sebelah kiri terdapat patung dari Soekarno dan Gubernur Jawa Barat pertama Mas Soetardjo Kertohadikusumo. Sedangkan di sisi lain terdapat patung Daendels dan Bupati Wiranatakusumah II.
Hide Ads