Memukau, Ini Keindahan di Atas Puncak Bukit Kandis
Minggu, 18 Agu 2019 09:06 WIB

Alyxia Stellata
Jakarta - Terletak di Kabupaten Bengkulu tengah, Bukit Kandis menjadi wisata yang menjadi piihan para pecinta alam. Lelahnya mendaki dan jalanan terjal yang dilewati akan terbayarkan ketika Anda melihat keindahan alam di puncak.Untuk melihat pemandangan Indah dari Bukit Kandis, Anda harus mendaki dan melewati jalanan yang terjal. Keindahan alamnya tidak akan membuat Anda menyesal saat sampai di puncak.Bukit Kandis, begitu warga sekitar sini akrab menyebutnya karena konon, bukit ini memang ditumbuhi oleh tanaman kandis dari bawah hingga atas bukitnya. Namun, lambat laun pohon kandis itu musnah karena bukit ini dijadakan sebagai ladang galian batu oleh warga setempat. Seiring berjalannya waktu bukit ini pun menjadi objek wisata pendakian.Bukit ini sudah menjadi objek wisata setempat yang sudah ramai dikunjungi oleh wisawatan yang terletak di Desa Durian Demang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Jarak dari simpang Desa Durian Demang yang ditandai berupa gapura hingga sampai ke lokasinya ialah sejauh 650 m atau sekitar 20-30 menit.Jalurnya berbatu dan cocok sekali untuk dijadikan ajang off road dan nge-trail. Disarankan menggunakan motor gigi jika ingin ke sini karena jalannya cukup menantang dan berbatu. Jika menggunakan motor matic, kamu akan kesulitan untuk melewati jalurnya.Jalannya tidak seluruhnya berbatu, tetapi sebagian sudah ada yang diaspal. Terakhir, saya berkunjung ke sini pada bulan Juni dan sebagian besar jalannya sudah mulai diperbaiki dan dibuat bagian-bagian untuk diaspal.Perjalanan ke sini sangat menegangkan karena benar-benar harus melatih konsentrasi dan keseimbangan ketika berada di jalan berbatu yang menanjak dan menurun. Sebelum masuk ke gapura yang ke dua, kamu akan menemukan sekelompok anak muda yang bertugas menjual karcis masuk seharga Rp 5.000 untuk satu motor. Tidak jauh dari gapura ke dua, kamu akan sampai di lapangan parkir yang sangat luas dan juga ada warung-warung kecil penduduk setempat.Jangan senang dulu, karena perjuangan kita belum berakhir, tapi baru saja dimulai. Untungnya saya sudah membawa air minum, menggunakan masker dan memakai topi.Awalnya saya disarankan oleh salah satu teman untuk membawa peralatan ini karena saya kira hanya untuk keperluan foto. Saya pun semangat membawanya, namun ternyata memang sangat di luar ekspektasi. Motor tidak boleh naik sampai ke lokasi bukit dan harus ditinggalkan di parkiran. Alhasil, kami harus berjalan kaki.Awalnya, saya dan teman-teman masih tertawa riang sambil membuat story yang akan di upload di sosial media karena sinyal di sini sangat bagus. Kami melewati jalur setapak yang sudah disemen ini sambil bersenandung ria dan menari. Jalannya berkelok-kelok dan menanjak.Sudah beberapa kelokan, kami belum juga sampai dan hari sangat terik. Kira-kira sudah sekitar 10 menit kami berjalan di jalur ini, ujung-ujungnya kami menyerah dan memilih duduk sejenak di pinggir jalan sambil menunggu rombongan lain yang masih berada di bawah. Rasanya tidak mungkin akan sampai karena kaki ini sudah lelah. Kami pun istirahat sebentar sambil menikmati bekal.Kami melanjutkan perjalanan setelah berpikir bahwa turun juga bukan pilihan terbaik karena ini sudah setengah perjalanan. Akhirnya, kami kembali berjalan meski tertatih. Setelah 5 menit berlalu, kami tiba di lokasi pendakian Bukit Kandis. Tapi, tujuan kami ke sini bukan untuk mendaki, melainkan foto-foto saja.Tiba di sini, kami langsung ditantang oleh sosok Bukit Kandis yang tinggi menjulang dengan kokohnya. Kami pun terperangah dan sontak mengeluarkan kamera untuk mulai berfoto. Sudah disediakan juga tempat berfoto di sini, berupa susunan bambu-bambu bertingkat. Banyak pula yang berfoto di batu-batu besar, saya sendiri lebih memeilih berfoto dipertigaan jalan dengan latar bukit kandisnya. Tidak hanya latar Bukit Kandis yang menjadi primadona di sini, tetapi juga ada ujung tebing yang jika difoto dari atas akan tampak seperti sedang berada di atas awan.Walaupun treknya cukup mengejutkan dan tidak terduga bahwa akan dilalui dengan berjalan kaki, tapi lokasinya benar-benar mengagumkan. Banyak tanaman ilalang di sini yang sukses menjadi properti foto untuk kami. Banyak juga orang-orang datang ke sini untuk menyaksikan sunset dan sunrise.Sungguh travelling yang menantang dan menguras tenaga. Tapi saya tidak pernah kapok karena sangat menyenangkan. Saya memiliki impian untuk bisa travelling ke seluruh dunia terkhusus ke Dubai. Saya sangat ingin ke Burj Khalifa dan menyaksikan keindahan Dubai dari puncaknya. Setelah itu saya juga ingin mengunjungi Palm Island dan Big Red sambil mengabadikan momen dan mencari inspirasi untuk membuat tulisan baru. Tunggu saya di Dubai ya.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol