Jakarta - Bila berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lupa mampir ke Kabupaten Pangkajene Kepulauan, 2 jam perjalanan dari Kota Makassar ke arah utara. Daerah ini menyimpan tempat wisata yang tak kalah menarik.Kabupaten Pangkep, singkatan Pangkajene Kepulauan, kaya dengan sumber daya alam. Daerah ini memiliki pulau-pulau kecil yang masih asri dan menawan. Karena jumlah pulau yang banyak, daerah ini disebut dengan kabupaten kepulauan. Pulau-pulau kecil ini menjadi sasaran wisatawan bila berkunjung ke Pangkep.Selain itu, wisata non pulau di daratan Pangkep juga tak kalah eksotisnya. Daerah ini memiliki bukit-bukit karts yang megah. Bukit-bukit karst ini bukan bukit biasa, melainkan bukit sejarah saksi bisu silih bergantinya peradaban manusia.Rupanya ribuan tahun yang lalu, gua-gua di dalam bukit karst Pangkep adalah pusat kehidupan manusia pada masanya. Di daerah ini banyak ditemukan artefak sejarah dan, yang paling penting, ditemukan jejak tangan dan lukisan manusia pada dinding-dinding gua.Kita bisa menemukan lorong gua penuh sejarah ini di Taman Purbakala Sumpang Bita. Saya baru pertama kali berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Lokasinya tidak begitu jauh dari wilayah Tonasa.Taman Purbakala ini dilindungi oleh negara, dan memang milik negara. Saya kagum dengan pengelolaannya. Meski jualan utamanya adalah lorong waktu berupa gua purbakala, area Taman Purbakala pun sudah sangat menjual. Sudah sangat indah. Benar-benar sebuah taman yang hijau dengan bukit bukit alami yang mengitarinya.Namun, perlu dicatat, sebelum masuk ke gua, kita harus menyiapkan tenaga ekstra. Pasalnya, kita harus mendaki tangga, yang dinamai tangga 1000. Disebut tangga 1000 karena memang tangganya banyak sekali. Saya tidak tahu apakah anak tangganya benar-benar 1000.Teman saya pernah mencoba menghitungnya dan mendapati jumlahnya sebanyak 600-an anak tangga. Apa Anda sanggup melewati 600 anak tangga yang menanjak menuju gua? Sepertinya kita harus makan Sop Saudara khas Pangkep untuk tambahan tenaga. Dan jujur, saya sendiri waktu itu tidak sanggup melakukannya.Saya suka menelusuri sejarah suatu tempat. Jika diberi kesempatan ke Dubai, saya juga ingin berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di sana. Saya akan menuliskannya. Saya penulis novel, saya ingin menulis novel berlatar Dubai.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!