Jakarta - Liburan ke kawasan Indonesia Timur, pastikan kamu menikmati momen senja tenggelam di sana. Akan selalu tersaji keindahan di saat senja di Sumba.Indonesia tidak akan ada habisnya bila berbicara tentang alam dan budayanya. Di sini Saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan Saya di Sumba. Sumba berada di provinsi NTT, untuk menuju Sumba ada 2 lokasi untuk transit yaitu di Bali dan Kupang.FYI, Sumba dan Sumbawa berbeda lokasi. Bila Sumba di NTT maka Sumbawa di NTB. Saya merencanakan perjalanan menuju Sumba selama 5 hari 4 malam. Ini merupakan perjalanan menuju Sumba pertama kalinya dan juga pertama kalinya ikut Open Trip. Jadi trip ini bercampur dengan orang lain.Saya berangkat dengan 1 orang teman dan 3 orang lainnya adalah orang dari Jakarta yang baru pertama kali bertemu saat trip ini berlangsung. Rute perjalanan saya adalah dari Surabaya karena asal saya Surabaya, lalu transit ke Kupang dan menunggu sekitar 2 jam untuk lanjut ke Waikabubak, Sumba Barat Daya (SBD), NTT.Kita berdua datang lebih awal karena bila mengikuti jadwal dari tripnya, waktu kita pasti berbenturan sehingga kita mengambil keputusan untuk berangkat lebih awal.Hari 1Kita tiba di bandara SBD sekitar jam 2/3 WITA, lalu kita diantar dengan ojek menuju hotel. Jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Sepanjang perjalanan menuju hotel suasananya sangat berbeda sekali dengan kota. Di sini jalan masih sepi dan jarang sekali terlihat ada polisi sehingga banyak pengguna motor tidak memakai helm termasuk saya juga.Setibanya di hotel kita pun tidak mau hanya leha-leha di hotel jadi kita tanya ke abang ojek ada wisata apa yang bagus di dekat sini. Lalu abang ojek pun memberitahu wisata yang bagus dan kita diantarkan menuju tempat itu. Bukit Lendongara namanya.Di sini kita bisa benar-benar santai menikmati hawa sejuk dan menunggu akan datangnya senja. Ternyata tidak hanya kita saja yang ada di Bukit Lendongara, ada beberapa wisatawan lokal juga yang ada di sini. Tak lupa kita mengabadikan momen indah ini.Senja pun tiba dan beberapa saat kita juga harus kembali ke hotel karena di SBD penerangannya sangat minim. Sudah tiba di hotel kita beristirahat dan akan memulai trip di esok harinya.Hari 2Di hari ke 2 kita akhirnya bertemu dengan peserta trip lain. 3 cewek dari Jakarta. Total tim kami adalah 5 orang. Wisata yang akan kami kunjungi adalah Rumah Adat Ratenggaro, di sini kalian akan melihat banyaknya rumah adat.Selain itu, kalian juga bisa berinteraksi dengan warga sekitar. Warga di sini juga berjualan berbagai macam produk khas adat Sumba terutama kain tenun Sumba. Dan banyak juga anak kecil di sini yang bisa diajak bermain. Namun sayangnya anak ini suka meminta uang.Saya diberitahu oleh tour guide kalau ada anak yang minta uang jangan pernah dikasih karena bisa menjadi kebiasaan yang buruk. Lebih baik kita memberikan berupa barang seperti buku, alat tulis, dll.Puas dengan melihat desa adat, perjalanan kami berlanjut menuju Pantai Mbawana. Di sinilah kalian bisa melihat batu bolong yang menjadi primadona pantai ini. Sambil menanti senja kami mengabadikan momen ini dan sekaligus menutup perjalanan di hari ke 2.Hari 3Trip ini diawali menuju Pantai Mandorak. Di sini kalian akan melihat keindahan pantai yang jernih dan perpaduan warna yang indah. Di pantai ini kalian bisa naik di bebatuan karang untuk melihat keindahan lautnya. Tak jauh dari pantai Mandorak trip kami berlanjut ke Danau Weekuri.Danau ini memiliki bentuk yang akan selalu diingat yaitu bentuk hati. Dan bisa dilihat dari atas. Terbentuknya danau ini adalah dari masuknya air laut di Pantai Mandorak dan membentuk danau. Kalian bisa berenang di danau ini dan bila kalian memiliki adrenalin tinggi ada persediaan tempat untuk melompat ke danau.Puas bermain di danau kalian bisa menikmati es kelapa yang dijual di sini. Setelahnya kami akan mengakhiri trip hari ke 3 menuju BUKIT WAIRINDING. Salah satu ikon wisata yang ada di Sumba. Lokasi Wairinding ini berada di Sumba Timur.Perjalanan dari SBD ke Sumba Timur cukup memakan waktu lama -/+ 4 jam. Bagi kalian yang memiliki mabuk kendaraan disarankan membawa obat anti mabuk dan kalau bisa duduk di depan karena sepanjang perjalanan menuju Sumba Timur banyak kelokan tajam.Meskipun menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan semua akan terbayarkan dengan keindahan alam di puncak bukit Wairinding. Kalian akan dimanjakan dengan tatanan bukit yang indah, hawa sejuk, dan melihat momen sunset.Jangan lupa untuk mendengarkan atau bermain alat musik untuk menambah suasana yang jauh dari hingar bingar perkotaan. Inilah momen dimana kalian akan lupa dengan segala permasalahan di kota.Hari 4Pagi buta kami harus berangkat menuju Bukit Tanarara menunggu momen sunrise. Tidak jauh berbeda dengan lokasi lainnya. Gugusan gugusan bukit ini selalu memanjakan penglihatan kami. Namun sayang belum sempat kami sampai di puncak matahari sudah terbit dahulu, tetapi kami tetap menikmati suasananya.Setelah dari bukit Tanarara kami akan menuju air terjun Wai Marang. Air terjun ini juga merupakan tujuan utama di Sumba. Ada juga yang lebih terkenal yaitu air terjun Tanggedu namun sayang waktu kami di sana, akses menuju Tanggedu ditutup karena ada perbaikan. Tapi kesedihan kami tergantikan oleh air terjun Wai Marang.Airnya yang berwarna biru tosca nan segar membuat kami tidak sabar untuk loncat ke dalam. Bagi kalian yang mau menuju Wai Marang disarankan memakai alas kaki yang aman dan nyaman karena kalian akan melakukan trekking pendek dan agak curam serta jangan buang sampah sembarangan.Puas dengan bermain air kami melanjutkan ke pantai Walakiri. Pantai ini akan sangat terlihat biasa saja ketika di siang hari atau pada saat matahari masih bersinar cerah. Bisa dibilang pantai ini bercampur dengan mangrove karena banyak pohon2 kecil di tengah-tengahnya.Keindahan Walakiri akan muncul saat matahari mulai terbenam. Dan momen yang harus diabadikan. Siluet dari pohon yang seakan bernari-nari dan langit yang memiliki gradasi warna yang indah membuat banyak wisatawan untuk mengabadikan momen ini.Itulah akhir dari perjalanan trip di hari ke 4. Last Day Momen-momen dimana kami harus kembali ke rutinitas di kota besar. Sebelum kami pulang, kami menuju Puru Kambera sembari menanti Sunrise. Dan dari Puru Kambera kami menuju Bukit Persaudaraan dimana kalian akan melihat tatanan ladang sawah yang indah. Setelah itu kami kembali ke kota kami masing-masing.Itulah akhir dari setiap perjalanan kami. FYI, di SBD suasananya masih berupa desa dan jalanan agak sepi dibandingkan di Sumba Timur. Karena di Sumba Timur lebih maju dibandingkan SBD. Saran bagi kalian yang ingin ke Sumba bisa di bulan Februari-Maret karena bertepatan dengan momen acara adat yaitu Pasola. Untuk lebih jelasnya apa itu Pasola kalian bisa cari infonya di Internet.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang