Sekali Seumur Hidup, Mesti Datang ke Pulau Bacan!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sekali Seumur Hidup, Mesti Datang ke Pulau Bacan!

Edelweiss Blogger - detikTravel
Minggu, 13 Jan 2019 01:00 WIB
loading...
Edelweiss Blogger
Pantai Kubung wajib didatangi bagi pecandu snorkeling dan freediving.
Suasana Hutan Kota yang berdekatan dengan pusat perkantoran pemerintah Kabupaten Bacan sangatlah sejuk dan rindang juga instagramable banget lah.
Rumah adat Pulau Bacan
Jembatan Batu Bacan yang melintasi muara sungai. jangan lewatkan kesempatan berkunjung di jembatan satu-satunya di dunia yang terbuat dari bahan batu permata Bacan.
Bagi penyuka sejarah, jangan lewatkan kesempatan berkunjung ke Kedaton Kesultanan Bacan. berkunjunglah sesuai jam kunjungan.
Sekali Seumur Hidup, Mesti Datang ke Pulau Bacan!
Sekali Seumur Hidup, Mesti Datang ke Pulau Bacan!
Sekali Seumur Hidup, Mesti Datang ke Pulau Bacan!
Sekali Seumur Hidup, Mesti Datang ke Pulau Bacan!
Sekali Seumur Hidup, Mesti Datang ke Pulau Bacan!
Jakarta - Jika kamu diberi kesempatan untuk mengeksplor Pulau Bacan, maka manfaatkanlah sebaik-baiknya. Dijamin nggak rugi.Pulau Bacan adalah pulau paling komplit variasi wisatanya. Ada Gunung Sibela, ada Hutan Kota dan Taman Budaya Saruma, ada Sungai Ra yang berair jernih dan segar, ada pemandian air panas, ada Kedaton Kesultanan Bacan dan Mesjid Kedaton, ada jembatan yang terbuat dari batu permata Bacan, ada Pantai Kubung yang hamparan terumbu karangnya sangat indah, dermaga terapung Labuha dan masih banyak lagi.Karena saya dan teman-teman hanya memiliki kurang dari 12 jam untuk mengeksplor Pulau Bacan, maka kami memilih bersnorkeling dan bakar ikan di Pantai Kubung. Kemudian kami pergi ke Sungai Ra untuk mandi dan lanjut ke Hutan Kota dan Taman Budaya Saruma.Hutan Kota dan Taman Budaya Saruma wajib dikunjungi untuk berfoto dengan berbagai rumah adat dari berbagai daerah Maluku Utara hingga provinsi-provinsi di Indonesia. Juga ada photo booth untuk background tempat wisata terkenal di Maluku Utara seperti Pulau Widi.Biaya masuknya pun sangat murah. Per rombongan dikenai lima puluh ribu Rupiah. Setelah puas menikmati Taman Budaya Saruma, saya menyempatkan diri ke Jembatan Batu Bacan. Sayangnya, karena saya datang terlalu sore, Kedaton Kesultanan Bacan ditutup. Akhirnya saya hanya bisa mengabadikan foto dari luar pagar kedaton, sambil mengintip dengan rasa penasaran yang besar pada bongkahan batu bacan yang katanya terbesar dan satu-satunya di dunia.Batu tersebut berada di halaman depan dekat pintu masuk kedaton dan sangat disayangkan batu tersebut ditutupi terpal sehingga saya tidak bisa melihat bentuk aslinya. Sayang oh, seribu kali sayang, waktu kedatangan saya ke Pulau Bacan sangatlah singkat. Begitu banyak yang saya ingin lihat dan nikmati. Semoga saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke Pulau Bacan dan mengeksplor lebih banyak dan lebih lama.
Hide Ads