Backpackeran Sekeluarga? Asyik Juga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Backpackeran Sekeluarga? Asyik Juga

Rlahuddin - detikTravel
Senin, 04 Mar 2019 10:30 WIB
Backpackeran sekeluarga ke Jepang
Pemandangan Sapporo dari atas pesawat
Salah satu pahatan es di susukino
Nakajima Park, bagi orang tropis melihat vending machines tertutup es menjadi sesuatu yang menarik
Foto paling berkesan di sapporo
Backpackeran Sekeluarga? Asyik Juga
Backpackeran Sekeluarga? Asyik Juga
Backpackeran Sekeluarga? Asyik Juga
Backpackeran Sekeluarga? Asyik Juga
Backpackeran Sekeluarga? Asyik Juga
Jakarta - Liburan keluarga dengan cara backpacker ternyata asyik juga. Coba deh ke Sapparo, Jepang dengan budget terbatas, deg-degan namun seru! Backpacking kami sekeluarga semuanya dilakukan menggunakan transportasi kereta dan bus umum. Dan untungnya walaupun terpapar salju selama berhari-hari di suhu -3 sampai -6 derajat, tidak ada satupun yag jatuh sakit.Transportasi umum di Sapporo sangat mudah dipahami hanya dengan mendownload peta kereta. Rencana perjalanan kami buat sendiri dengan sematang mungkin dan kebetulan semua site di Sapporo Snow Festival gratis untuk dikunjungi sehingga cocok dengan konsep jalan-jalan hemat. Walaupun pada walnya sempat muncul perasaan bagaimana repotnya mengajak balita ke destinasi bersalju dan mengajak orang tua yang sudah di atas 50 tahun untuk kemana-mana naik kereta, namun ternyata kesenangan dan kegembiraan bisa pergi ke Sapporo dan menikmati snow festival dengan hemat bisa membayar semua kelelahan dan tenaga yang terkuras.Backpacking, atau travelling hemat dengan menggunakan maskapai murah, merencanakan itinerary perjalanan sendiri, menginap di hostel, berkeliling memakai transportasi umum, dan menenteng-nenteng bawaan kemana-mana menjadi gaya travelling yang sudah cukup sering dilakukan oleh traveller asal Indonesia terutama anak muda.Berbeda dengan menggunakan travel agent yang pokoknya 'tahu beres', backpacking memberikan kepuasan tersendiri dan lumayan menghemat budget liburan. Tetapi gimana jadinya kalau mengajak satu keluarga besar untuk backpackeran lengkap dengan kakek, nenek, satu anak kecil dan satu balita?Dengan kemajuan teknologi, merencanakan perjalanan sendiri ternyata gampang banget buat dilakukan. Pertama soal memilih destinasi tujuan. Setelah membaca berbagai review, Jepang menjadi pilihan karena transportasi umumnya sangat mudah dan aman untuk keluarga. Sapporo menjadi kota destinasi utama karena bertepatan dengan Sapporo Snow Festival 2019, event seru untuk melihat dan bermain-main di salju. Setelah Sapporo karena sudah jauh-jauh ke Jepang tentu kurang seru kalau nggak mampir ke Tokyo, Osaka dan Kyoto yang menjadi kota tujuan berikutnya.Kedua soal rencana perjalanan atau itinerary. Sebelum berangkat, itinerary sudah harus dipersiapkan terlebih dahulu mulai dari semua tempat tujuan yang ingin didatangi, cara menuju kesana, dimana mau menginap dan sebagainya. Dengan bantuan berbagai website perjalanan online semuanya mudah diperoleh dan salah satunya adalah tiket.com.Emblem Hostel Nishiarai dipilih menjadi salah satu tempat menginap saat di Tokyo karena lokasinya cuma berada di depan stasiun, tempat makan, dan mal. Mencari tempat menginap yang strategis seperti ini gampang dilakukan dengan bantuan tiket.com karena berbagai review yang ditulis traveller sebelumnya dan menu pencarian di tiket.com yang bisa mencari hotel berdasarkan peta lokasi. Tinggal buka peta di daerah apa kita mau menginap dan pilih melalui peta tersebut hotel mana yang paling cocok maka hotel impian bisa dipesan.Yang lebih seru lagi, kemarin kami mendapatkan diskon Rp 346.000 karena tiket.com banyak promonya. Tiket pesawat Airasia Jakarta-Narita juga dibeli melalui tiket.com dengan diskon Rp 150.000. Total kami menghemat hampir Rp 500.000 karena menggunakan tiket.com. #semuaadatiketnyaTetapi untuk menuju kota Sapporo, perjalanan dari Narita harus lanjut menggunakan pesawat lagi ke Bandara New Chitose Sapporo sekitar dua jam. Dan kebetulan saat kami landing, sekitar runway sudah dipenuhi salju. Nggak sabar rasanya untuk segera turun dari pesawat.Sapporo sendiri merupakan kota nomor dua paling bersalju di dunia. Mengalahkan beberapa kota yang justru lebih utara di Canada, Norway dan bahkan Amerika Serikat. Jadi wajar rasanya Sapporo Snow Festival menjadi festival es dan salju yang menarik minat banyak wisatawan.Ada tiga lokasi yang menjadi pusat Sapporo Snow Festival yaitu Odori Park, Susukino, dan Tsudome. Selain itu, Nakajima Park, walaupun bukan menjadi lokasi snowfest juga layak untuk dikunjungi karena merupakan ruang publik untuk bermain salju secara bebas. Banyak orang main ski, seluncuran, berfoto, dan kids playgroundnya bikin betah anak-anak.Tsudome menjadi site pertama yang kami kunjungi karena disinilah lokasi snowfest yang family oriented. Anak-anak bisa bermain perosotan, membuat snowman, pokoknya segala hal yang biasanya cuma dilihat di film-film saat bermain dengan salju bisa dilakukan disini. Tidak perlu kuatir kedinginan karena ada dua zona disini yaitu indoor dan outdoor.Di zona indoor banyak tenant-tenant yang menjual souvenir, makanan, dan arena permainan anak yang sangat seru. Di bagian outdoor terdapat berbagai snowman, perosotan terbuat dari es, dan berbagai bentuk boneka salju yang lucu-lucu untuk dipajang di instagram.Setelah Tsudome, selanjutnya adalah ke Odori Park yang lokasinya tidak jauh dari Sapporo Station, stasiun terbesar di kota Sapporo. Disinilah snow sculpture yang menakjubkan ditampilkan. Banyak bangunan ikon dunia dibuat replikanya menggunakan salju disini dan jika malam hari diterangi dengan light show dan light projection. Keindahan yang tidak akan ditemui di negara tropis. Di musim semi dan panas, Odori Park ibarat oase di tengah kota. Mirip dengan Central Park di New York walaupun nggak seluas itu juga.Di musim dingin, saat mulai turun salju, Odori Park akan menjadi pusat segala aktivitas musim dingin seperti Winter Illumination dimana semua pohon akan dihias dengan lampu warna-warni pada bulan Desember dan menjadi lokasi Snow Festival pada bulan Februari.Bagi yang baru pertama kali ke Sapporo dan merasa kedinginan, jangan kuatir karena sepanjang Sapporo Station sampai Odori Park bisa diakses melalui Underground Pedestrian, atau jalur jalan kaki bawah tanah yang menghubungkan semua tempat menarik di sekitar stasiun tanpa perlu kuatir kepanasan, kehujanan atau kena badai salju. Terakhir adalah Susukino yang menjadi lokasi ice sculpture. Berbeda dengan Odori Park yang pahatan es nya terbuat dari salju, pahatan di Susukino terbuat dari balok es yang diambil dari sungai beku di sekitaran kota Sapporo. Ukuran pahatan es disini lebih kecil tetapi tetap menarik. Susukino yang pada hari biasa merupakan red light district tempat orang-orang mencari hiburan malam menjadi terasa berbeda saat snowfest. Kapan lagi bisa melihat anak-anak dan keluarga bermain-main dan berkumpul di jalanan yang dipenuhi lokasi hiburan malam.Hari terakhir di Sapporo sebelum lanjut menjelajah kota yang lain, kami bermain-main salju di Nakajima Park yang berada di atas Nakajima station. Walaupun salju ada dimana-mana di kota Sapporo tapi tidak bisa sembarangan bermain-main dengan salju di pinggir jalan atau di depan toko orang karena itu adalah properti pribadi.Nah, Nakajima Park di musim semi adalah semacam Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta jadi siapapun bebas untuk masuk dan bermain-main disini. Termasuk saat musim salju, Nakajima Park menjadi salah satu tempat rekomendasi, karena perpaduan pohon-pohon yang meranggas karena cuaca dingin dengan gedung-gedung tinggi di sekitarnya saat musim salju menjadikan taman di tengah kota ini seperti sebuah winter wonderland.Backpacking kami sekeluarga di Sapporo dan kota lain di Jepang, semuanya dilakukan menggunakan transportasi kereta dan bus umum dan untungnya walaupun terpapar salju selama berhari-hari di suhu -3 sampai -6 derajat, tidak ada satupun yag jatuh sakit. Transportasi umum di Sapporo sangat mudah dipahami hanya dengan mendownload peta kereta.Rencana perjalanan kami buat sendiri dengan sematang mungkin dan kebetulan semua site di Sapporo Snow Festival gratis untuk dikunjungi sehingga cocok dengan konsep jalan-jalan hemat. Walaupun pada awalnya sempat muncul perasaan bagaimana repotnya mengajak balita ke destinasi bersalju dan mengajak orang tua yang sudah di atas 50 tahun untuk kemana-mana naik kereta, tetapi ternyata kesenangan dan kegembiraan bisa pergi ke Sapporo dan menikmati snow festivalΒ  dengan hemat bisa membayar semua kelelahan dan tenaga yang terkuras.Backpackeran sekeluarga ke Sapporo ternyata seru juga.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads