Lava Bantal, Salah Satu Geoheritage di Yogyakarta
Jumat, 14 Des 2018 10:20 WIB

Brigida Emi Lilia

Jakarta - Nama Lava Bantal sebagai geoheritage di Sleman memang belum seterkenal Gunung Purba Nglanggeran. Namun, destinasi ini tak kalah menarik.Geoheritage berasal dari kata geo yang berarti bumi dan heritage yang berarti warisan adalah situs atau area geologi yang memiliki nilai-nilai yang penting di bidang keilmuan, pendidikan, budaya dan nilai estetika.Lava Bantal Berbah sendiri terbentuk pada awal masa kejayaan Gunung Purba Nglanggeran (36 juta tahun yang lalu) yang diakibatkan retaknya lempengan benua Jawa di bawah Lava Bantal Berbah di dalam lautan dan keluarlah lava yang langsung menyentuh air laut sehingga terbentuk struktur yang seperti bantal/guling sehingga disebut lava bantal.Permukaan lava ini terlihat ada kekar-kekar yang radier. Permukaannya hitam seperti terbakar karena efek pendinginan yang cepat pada saat menyentuh air laut . Lava Bantal di Berbah ini adalah singkapan yang paling baik yang dijumpai di Pulau Jawa.Lokasi Lava Bantal ini telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang bagi pengunjung, di antaranya terdapat rumah joglo dan gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat, musholla, toilet, serta warung yang menjual makanan dan minuman serta tempat parkir yang luas.Bermain di aliran sungai bisa menjadi kegiatan yang dilakukan pengunjung di sini. Hanya saat bepergian dengan anak-anak, harap berhati-hati karena di sepanjang aliran sungai tidak ada pengaman dan arus cukup deras.Bagi yang ingin bermain river tubing juga terdapat penyedia jasa. Seru juga mengikuti derasnya air sungai.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan