d'Traveler Jelajahi Indonesiamu
Jejak Sejarah Indonesia di Kuningan
Minggu, 26 Agu 2018 23:10 WIB

Vina Agustina
Jakarta - Jika bicara sejarah tentang kemerdekaan Indonesia, maka jangan lupakan Kuningan. Selamat datang di Gedung Perundingan Naskah Linggarjati.Salah satu cara memupuk rasa nasionalisme dan semangat patriotisme adalah dengan mengunjungi tempat bersejarah di Indonesia. Seperti menyambangi Gedung Perundingan Naskah Linggarjati yang terletak di kabupaten Kuningan, Jawa Barat.Lokasinya mudah sekali dicapai. Hanya berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Cirebon atau 15 km dari kota Kuningan. Bila dari arah Cirebon, lurus saja menuju Kuningan, hingga melewati Cilimus. Begitu menemui perempatan Linggarjati, tinggal belok kanan mengikuti jalan sampai ke tujuan yang berada di sebelah kiri Jl. Raya Kuningan.Perjalanan yang terus menanjak menjadi tidak terasa dikarenakan akses jalan yang mulus. Tampaknya pemerintah daerah Kuningan sadar betul bahwa Gedung Perundingan Linggarjati merupakan salah satu wisata unggul mereka. Terbukti begitu kami tiba di sana, telah dipadati wisatawan. Bahagia rasanya melihat museum yang dipenuhi pengunjung.Bangunan berstatus Cagar Budaya ini dibangun di atas tanah seluas 25.675 meter persegi dengan luas bangunan 800 meter persegi. Terletak di kaki Gunung Ciremai pada ketinggian 613 meter di atas permukaan air laut. Tak heran, udara yang sejuk pun langsung menyapa kami.Memasuki bangunan bergaya kolonial Belanda ini ibarat tengah menjelajahi lorong waktu. Tidak ada yang berubah dari bangunan yang masih kokoh berdiri sejak dibangunnya pada tahun 1930. Hanya bagian langit-langit saja yang mengalami perbaikan.Pengunjung diajak menyelami bagaimana detik-detik perundingan berlangsung. Perabot-perabot di tiap ruangan pun disusun sama persis seperti pada saat Perundingan Linggarjati berlangsung, yaitu pada tanggal 11-13 November 1946 silam.Pada ruang sidang terdapat meja-meja bertuliskan anggota delegasi dari masing-masing negara. Meja panjang di sisi kanan, tempat delegasi Indonesia yang diketuai oleh PM Sutan Sjahrir, beranggotakan Mr.Soesanto Tirtoprodjo, Dr.Adnan Kapau Gani, dan Mr.Mohammad Roem. Di sisi kiri, meja delegasi Belanda yang diketuai oleh Prof.Dr.Ir.Schermerhorn, beranggotakan Mr.Van Poll, Dr.F.De Broer, dan Dr.Van Mook. Sebuah meja kecil di tengah, tempat Lord Killearn selaku mediator asal Inggris. Disediakan pula diorama yang menggambarkan saat berlangsungnya perundingan.Hampir di setiap dinding gedung dipajang foto-foto dokumentasi peristiwa bersejarah tersebut, lengkap dengan keterangan di bawahnya yang ditulis dalam dua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris). Ada sebuah foto yang menggambarkan beberapa wartawan asing tengah duduk di tangga sembari mengetik liputan menggunakan mesin tik. Ya, peristiwa tersebut memang menarik perhatian dunia. Mengingat bagaimana bangsa Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya di tahun 1945, namun Belanda masih juga belum bisa mengakuinya.Selain ruang sidang, terdapat pula ruang makan, kamar mandi, ruang setrika (yang telah berubah fungsi menjadi ruang untuk sholat), ruang pertemuan Presiden Soekarno dan Lord Killearn, dan beberapa kamar tidur yang digunakan anggota delegasi untuk menginap.Puas menapaki tiap sudut bangunan bersejarah ini, pengunjung juga bisa bersantai-santai di halaman yang luas nan asri. Sekadar berpiknik atau merendamkan kaki sambil dikerubuti ikan-ikan kecil pada kolam ikan di halaman samping. Jangan lupa untuk membuang sampah pada tempatnya, ya, agar kebersihan tetap terjaga.Untuk menikmati wisata sejarah di museum memorial ini, pengunjung hanya dikenai HTM Rp 2.000 per orang. Ditambah Rp 3.000 untuk retribusi parkir kendaraan roda dua dan Rp 5.000 untuk roda empat. Jam operasional museum di hari Senin-Jumat pukul 07:00-15:00 WIB, pada hari Sabtu dan Minggu mulai buka pukul 08:00-17:00 WIB.Tak perlu risau soal parkiran karena tersedia area parkir yang sangat luas. Di dekat parkiran juga berderet gerobak-gerobak makanan dan minuman.Jangan lupa, sebelum pulang, belilah gantungan kunci atau buku kecil berisi sejarah terkait Perundingan Linggarjati, sebagai kenang-kenangan. Masing-masing seharga Rp 5000 saja.Bagi teman-teman dari luar kota jangan khawatir soal penginapan. Download saja aplikasi Pegipegi, tinggal pilih deh, penginapan mana yang diinginkan. Apalagi Pegipegi, sering sekali memberi potongan harga. Mau menginap di Cirebon, bisa! Di Kuningan juga bisa!Bila menggunakan kendaraan umum, kalian juga bisa sekalian memesan tiket kereta melalui aplikasi Pegipegi. Tinggal sesuaikan budget mau naik kereta ekonomi atau eksekutif.Di Pegipegi juga ada Travel Tips untuk para traveller. Berguna banget, lho! Seperti pengalaman saya kemarin waktu membaca salah satu Travel Tips yang mengingatkan agar tidak membawa muatan terlalu banyak bila bepergian menggunakan mobil, dikarenakan akan mengganggu kerja mesin, dan lain sebagainya. Apalagi kondisi jalanan dari arah Cirebon menuju Gedung Linggarjati yang terus-terusan menanjak. Tapi tidak masalah, karena kami sudah meminimalkan muatan kami.@Pegi_pegi#Pegipegiyuk#JelajahiIndonesiamu
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?