Kenangan di Rinjani, Lekaslah Sembuh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenangan di Rinjani, Lekaslah Sembuh

akbar - detikTravel
Senin, 17 Sep 2018 11:30 WIB
Dalam perjalanan menuju puncak Rinjani
Bersama di Segara Anak
Jalur Sembalun menuju Pos 1
Senja di Plawangan Sembalun
Banyak cara untuk menikmati hidup
Kenangan di Rinjani, Lekaslah Sembuh
Kenangan di Rinjani, Lekaslah Sembuh
Kenangan di Rinjani, Lekaslah Sembuh
Kenangan di Rinjani, Lekaslah Sembuh
Kenangan di Rinjani, Lekaslah Sembuh
Jakarta - Keindahan Danau Segara Anak dari Puncak Rinjani memang membekas bagi tiap pendakinya. Jika ke sana tak lengkap rasanya jika kalian tidak turun langsung.Libur Lebaran menjadi rutinitas penting bagi saya di mana saya bisa melepaskan penat dari lelahnya bekerja. Minggu, 24 Juni 2018 lalu, saya dan berlima dengan teman kecil saya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Kota Mataram. saya dan teman-teman akan berlibur untuk mendaki Gunung Rinjani. saya naik melalui Desa Sembalun. Waktu tempuh dari BIL (Bandara Internasional Lombok) sekitar 2-3 Jam dengan kendaran mobil.Sebelum mendaki saya menginap di rumah warga di daerah Desa Sembalun. Ini bertujuan untuk beradaptasi dan sekaligus mengistirahatkan kondisi badan agar siap dan tidak kaget saat mendaki Gunung Rinjani.Pagi sekitar jam 9 kami sudah mulai mendaki, dengan diawali mendaftar terlebih dahulu dan membayar registrasi sebesar Rp 5.000 per hari dan asuransi sebasar Rp 10.000. Saya tidak sewa porter ataupun guide karena harga porter di Rinjani cukup mahal, sekitar Rp 200.000 per hari dan untuk guide sekitar Rp 400.000 menemani selama perjalanan. Saya cukup bermodal pengalaman mendaki gunung di gunung-gunung di Tanah Jawa dan informasi lengkap dari penjaga pos, warga sekitar dan juga teman yang pernah ke Rinjani.Tenda, kompor, baju ganti, jaket, kantung tidur, dan makanan sudah kami bagi berlima. Kami akan menghabiskan waktu 5 hari 4 malam di dalam hutan, jadi wajar tas kami sangat berat. Tapi jangan khawatir, bagi teman-teman yang berkantong tebal, tidak usah bawa berat-berat, cukup kalian sewa porter untuk mengangkut barang dan kalau masih kurang kalian bisa juga sewa guide untuk menemani kalian selam perjalanan dan menunjukan jalan.Malam pertama saya camp di Pos 3 Sembalun, dari jam 9 pagi kami jalan sampai di Pos 3 sekitar jam setengah 4. Kami berisitirahat, mendirikan tenda, dan memasak untuk kami santap. Di sini kami berkenalan dengan salah satu porter, kami banyak mengobrol dan bertukar informasi. Malam kedua, kami buat tenda di Plawangan Sembalun, di sini adalah camp area sebelum Puncak Rinjani.Kami start dari Pos 3 sekitar jam 11 siang dan sampai di plawangan sekitar jam 5 Sore, dalam perjalanan ini kami banyak istirahat, karena medan yang menanjak dan cuaca sangat panas. Di Pos 4 sebelum kami berisitirahat, pos ini terletak di Bukit Penyesalan, dinamakan Bukit Penyesalan ini karena banyak yang kehabisan tenaga saat menempuh jalur ini. Kami pun kehabisan tenaga, dan kami membeli minuman, harganya kalau di kota minuman ini cuma sekitar Rp 5.000-7.000 paling mahal. Tapi di sini naik 6 kali lipat menjadi Rp 30.000.Di Camp Pelawangan ini kami tidak tidur sampai pagi, kami bangun tengah malam untuk mendaki menuju puncak, karena untuk ke Puncak Rinjani biasanya dilakukan tengah malam menyambut pagi hari. Itu bertujuan tidak menghadapi teriknya matahari dan debu dari pasir sepanjang jalur menuju puncak. Dari Camp Pelawangan ini kita sudah bisa melihat Danau Segara Anak tapi belum bisa melihat secara full karena sisi kanan dan kiri masih tertutup bukit.Setelah dari puncak saya dan teman-teman beristirahat di tenda sekalian makan siang dan prepare menuju Danau Segara Anak. Untuk mencapai Danau kita harus menuruni bukit, jalurnya cukup curam dan jauh, butuh waktu sekitar 4 jam untuk menelusuri jalur ini hingga sampai di camp area. Kami start dari jam 1 dan sampai danau sekitar Jam 5 sore.Saya menghabiskan satu malam di camp area Danau Segara Anak. Di sini tempat yang paling pas buat bermanja-manja setelah pendakian, nikmati ikan bakar hasil memancing atau sekedar minum susu di tepi danau sambil memandang Gunung Barujari.Semoga Lombok lekas membaik dan ikonnya ini dapat didaki kembali.
Hide Ads