Jejak Kejayaan Kesultanan Deli Semegah Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jejak Kejayaan Kesultanan Deli Semegah Ini

sryatman atman - detikTravel
Sabtu, 12 Mei 2018 14:25 WIB
loading...
sryatman atman
Masjid Raya Al Osmani dari Jalan Kol. Yos Sudarso
Pintu utama yang bercorak bangunan Timur Tengah dan India
Beduq dari bahan kayu yang masih berfungsi dan difungsikan dengan baik sebagai penanda masuknya waktu sholat dengan dipukul
Gaya bangunan mesjid dengan ornamen dipengaruhi gaya Timur Tengah dan India
Makam - makam keturunan Sultan Deli
Jejak Kejayaan Kesultanan Deli Semegah Ini
Jejak Kejayaan Kesultanan Deli Semegah Ini
Jejak Kejayaan Kesultanan Deli Semegah Ini
Jejak Kejayaan Kesultanan Deli Semegah Ini
Jejak Kejayaan Kesultanan Deli Semegah Ini
Jakarta - Salah satu peninggalan Kesultanan Deli yang masih tersisa adalah Masjid Raya Al Osmani. Masjid ini bisa kamu kunjungi saat liburan ke Kota Medan.Bila kita mengunjungi Kota Medan, kita akan melihat kejayaan Kesultanan Deli yang masih tersisa seperti Masjid Raya Al Mahsum, Istana Deli dan bangunan - bangunan tua lainnya. Namun Kesultanan Deli dahulu kala pusat pemerintahannya bukan di Medan tapi di Belawan tepatnya di Pekan Labuhan kemudian baru pindah ke Medan. Hingga saat ini sisa - sisa kejayaan Kesultanan Deli masih berdiri megah disini yaitu Masjid Raya Al Osmani.Mesjid yang berada di Jalan Kol. Yos Sudarso Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat peribadatan umat Islam untuk kegiatan sholat dan kegiatan keagamaan lainnya.Masjid ini dibangun pertama kali pada tahun 1854 oleh Sultan Osman Perkasa Alam dengan keseluruhan bahan kayu pilihan. Pada tahun 1870 -1872 dibangun menjadi bangunan permanen oleh Sultan Mahmud Perkasa Alam. Dan pada tahun 1927 direhab oleh Deli Maatchappij merupakan perusahan kongsi Belanda yang menguasai Tanah Deli pada masa itu.Pada tahun 1963 - 1964 setelah zaman kemerdekaan direhab kembali oleh Bapak T. Burhanuddin selaku Dirut Tembakau Deli II dan pada tahun 1977 direhab kembali atas bantuan dana Presiden RI Bapak Soeharto pada masa Walikota Madya Medan Bapak H.M Saleh Arifin. Pada tahun 1991 - 1992 dilakukan pemugaran atas prakarsa Walikota Madyasaat itu Bapak H. Bachtiar Jafar.Di sekitar halaman mesjid ini terdapat makam - makam dari Sultan Deli yang telah wafat dan mesjid ini letaknya sangat berdekatan dengan Vihara Siu San Keng atau masyarakat setempat menyebutnya dengan Pekong Lama yang mencerminkan betapa toleransi umat beragama telah sangat lama ada dan duduk berdampingan dengan damai dan saling menghormati satu dengan lainnya. Bahwa berbeda itu indah.
Hide Ads