Jakarta - Yunani dikenal sebagai negeri Para Dewa. Di Athena, traveler bisa menikmati aneka bangunan bersejarah yang sudah bertahan sejak ratusan tahun silam.Setelah menempuh lebih dari 11 jam perjalanan dengan pesawat terbang dari Singapore, sampailah kami di Bandara Athens, ibukota negara Yunani. Selesai urusan imigrasi kami memilih menaiki bus menuju Syntagma Square dimana penginapan yang telah kami booking berada.Naik busnya tepat di pintu keluar bandara nomor 5 yang paling ujung. Sekitar hampir 1 jam sampailah kami di Syntagma. Berpedoman pada peta, berjalanlah kami menuju hotel yang kami pesan.Sesampainya di hotel, kami berjumpa dengan resepsionis wanita yang hanya mengucapkan Hai.. Tanpa senyum, dia memproses permintaan kamar kami.Mungkin karena hotelnya jenis budget jadi tidak perlu ada senyum yang dibagikan gratis. Cukup dapat kamar yang nyaman saja itu sudah menyenangkan.Karena kami datang jam 11 siang, sedangkan cek in baru bisa pada jam 2 siang maka kami diperbolehkan menitipkan tas bawaan kami di depan resepsionis sehingga kami bisa keliling Kota Athens tanpa harus membawa-bawa gembolan.Pertama sekali, kami tentu segera mencari makanan karena dari semalam perut kami belum diisi. Kebetulan di dekat hotel ada restauran India yang kami perkirakan menyediakan makanan yang sesuai dengan selera.Di sana kami pesan ayam dan nasi seharga 9 euro dan hanya setengah yang berhasil kami habiskan dan setengah lagi kami bungkus buat makan malam karena porsinya ternyata lumayan banyak.Setelah perut kenyang mulailah perjalanan kami mencari lokasi Acropolis, yaitu kota tua peninggalan bersejarah bangsa Yunani dimana di sana terdapat bekas bangunan pemujaan kepada dewa-dewi serta bangunan bersejarah lainnya sehingga terdaftar sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO.Tapi walaupun di peta terlihat dekat, namun kami sempat berputar-putar dan nyasar ke rumah penduduk di daerah Plaka karena ternyata banyak jalan kecil yang menuju ke arah Acropolis tersebut sehingga setiap orang yang di tanya akan memberikan arah yang berbeda-beda.Karena jalannya masuk gang-gang sehingga sekali salah belok maka kami akan berputar-putar di satu tempat saja. Namun setelah nyasar berkali-kali melewati cafe-cafe cantik di pinggir jalan yang romantis, akhirnya kami sampai juga di pintu masuk kawasan bangunan Acropolis.Untuk masuk ke kawasan Acropolis saja akan dikenakan biaya 10 euro, tapi kita juga bisa beli tiket paketan plus masuk ke museum dan bangunan lainnya di Athens dengan membayar 20 euro.Di dalam kawasan tersebut kita bisa mengunjungi Kuil Parthenon yang di bangun untuk dewi Athens sebagai dewi pelindung kota Athens yang dibangun pada abad ke 5 sebelum masehi.Di sana ada juga Erekhtheion, kuil yang dibangun untuk menyembah dewa Erekhteus dimana ciri khasnya adalah di sisi bangunannya ada patung beberapa wanita yang menopang atap kuil.Sebelah kanan setelah pintu masuk ada teater Dionisos yang di dedikasikan untuk dewa Dionisos yaitu dewa drama dan anggur, teater pertama yang di bangun dan digunakan sejak abad ke 6 sebelum masehi.Capek keliling Acropolis kami pun kembali ke hotel dengan menempuh jalan berbeda dari saat datang. Kami melewati jalan jalan kecil yang dipenuhi orang berjualan souvenir dan cafe-cafe cantik. Enak sekali berjalan perlahan menikmati udara sore dan pemandangan Kota Athena meresapi atmosfir kota ini.Sekali lagi dengan bantuan peta kami bisa kembali lagi ke hotel setelah melewati beberapa gang, beberapa bangunan kuno dan juga gereja tua dan kecil.Di sini bangunan-bangunan kuno bersejarah bisa saja muncul di tengah-tengah perumahan penduduk, di persimpangan jalan dan lain-lain, karena memang ketemunya juga tidak di sengaja oleh penduduk dan pemerintah Yunani.Malam itu karena kelelahan, udara dingin dan masih dilanda jetlag kami pun tidak keluar lagi dari hotel sampai besok dan jatuh tertidur.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda