Lokomotif 'Zaman Old' Ada di Ambarawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lokomotif 'Zaman Old' Ada di Ambarawa

Rizky Vanrio Pradhana Nusantara - detikTravel
Minggu, 07 Jan 2018 15:28 WIB
loading...
Rizky Vanrio Pradhana Nusantara
Loko Jenis D 5106
Loko jenis CC 200 15
Jam dinding stasiun zaman old
Suasana di gerbong KA. Wisata
Tempat untuk memutar kereta
Lokomotif Zaman Old Ada di Ambarawa
Lokomotif Zaman Old Ada di Ambarawa
Lokomotif Zaman Old Ada di Ambarawa
Lokomotif Zaman Old Ada di Ambarawa
Lokomotif Zaman Old Ada di Ambarawa
Jakarta - Museum Kereta Api Ambarawa yang tidak hanya menyajikan suasana zaman kolonial, tetapi juga menghadirkan nuansa edukasi serta alam yang berpadu menjadi satu.Entah mengapa sejak kecil saya sangat suka naik kereta api, kemana pun tujuannya wajib naik kereta api. Pernah suatu hari saya ditawari untuk naik pesawat. Tetapi, saya yang waktu itu masih kecil dengan polosnya menolak tawaran tersebut dan tetap memilih kereta api. Duduk di gerbong paling depan dan tepat di belakang masinis. Jika masinis membuka pintunya, saya selalu mencoba untuk mencuri-curi pandang melihat apa yang ada di dalam ruang masinis.Mengenang memori itu akhirnya, saya bersama dengan ibu dan kakak pergi ke Museum Kereta Api Ambarawa. Untuk mencapai museum ini sangatlah mudah. Jika dari arah semarang, arahkan navigasi menuju ke Ungaran, setelah sampai di pertigaan Bawen ambil jalan belok kanan ke Arah Yogyakarta menuju Tugu palagan Ambarawa. Museum ini dekat dengan Tugu Palagan Ambarawa. Jika dari arah solo, arahkan navigasi menuju jalan Salatiga - Tuntang. Setelah melewat Jembata Tuntang belok kiri menuju ke Ambarawa hingga sampai di Tugu Palagan. Awal memasuki museum setelah melakukan boarding pas tiket.Saya di sambut dengan sebuah jalan yang panjang. Di samping kanan jalan ini terdapat sebuah sejarah panjang perkereta-apian Indonesia yang berjalan mundur. Di samping kiri berdiri dengan gagahnya lokomotif zaman old dengan warna hitam pekat. Setelah keluar dari museum ini, terdapat sebuah bangunan yang berisi peralatan kereta api yang digunakan dari zaman old sampai zaman now. Semua tertata api dengan papan petunjuknya. Memasuki kawasan ini, saya merasa di bawa kembali ke zaman kolonial. Di mana arsitektur stasiun masih di pertahankan dengan peralatan-peralatan yang di rawat dengan baik. Lokomotif-lokomotif tua dan juga gerbong-gerbong zaman dahulu itu seakan tersenyum lebar. Mereka menjadi saksi bagaimana kereta api zaman old, dan menjadi sasaran para pengunjung untuk foto-foto, begitu pula dengan saya.Indonesia sendiri punya 5 museum kereta api yang berada di Jakarta, Sawah Lunto, Bondowoso, Bandung, dan Ambarawa. Tetapi, hanya ada dua museum yang menawarkan jasa naik kereta api wisata. Kereta api zaman old yang digunakan khusus untuk para pengunjung yang ingin merasakan sensasi naik kereta api masa lalu. Sekaligus menikmati keindahan Gunung Telomoyo, Ungaran, dan Merbabu yang menjulang tinggi berpadu dengan area pesawahan dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Kereta ini menggunakan kereta bergerigi dengan tujuan stasiun Tuntang. Jarak tempuhnya kurang lebih 7km. Ada pula kereta wisata yang menggunakan tenaga kayu bakar denga tujuan Stasiun Bendono.Tetapi, untuk merasakan sensasinya harus merogoh kocek sangat dalam. Harga tiket masuk museum ini 10rb rupiah. Harga kereta wisata 50rb rupiah. Jika ingin naik kereta wisata ini datang saat weekend, karena kereta ini hanya beroperasi saat weekend saja. Saran saya, datang pagi-pagi benar atau saat loket kereta ini di buka pada pukul 8 pagi. karena tiket ini hanya terbatas sesuai dengan kapasitas kereta api.
Hide Ads