Solo Traveling ke Maros, Pastinya Asyik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Solo Traveling ke Maros, Pastinya Asyik

Windra Aristiana - detikTravel
Senin, 11 Des 2017 10:20 WIB
loading...
Windra Aristiana
Ramang-ramang dengan kearifan lokalnya
Eksotis banget di sini. Suka.
Ngeri kan lewat batu-batuan sempit gini pake kapal..
Bantu saya terjemahin ini adalah bentuk kingkong..hahaha
Instagramable banget deh foto di sini
Solo Traveling ke Maros, Pastinya Asyik
Solo Traveling ke Maros, Pastinya Asyik
Solo Traveling ke Maros, Pastinya Asyik
Solo Traveling ke Maros, Pastinya Asyik
Solo Traveling ke Maros, Pastinya Asyik
Jakarta - Kabupaten Maros yang berbatasan dengan Makassar menyimpan pesona batuan karst yang bersejarah. Cobalah liburan ke sana seorang diri.Adakah yang belum tau kota Maros? Ya, kabupaten yang berbatasan dengan Makassar ini ternyata menyimpan wisata alam yang sangat istimewa. Kotanya pun rapi dan bersih. Kalau kamu berkunjung ke Maros, cobalah untuk datang ke ramang-ramang. Ramang-ramang merupakan kawasan karst terbesar kedua di dunia. Untuk menuju ke Ramang-ramang dari Makassar kalian bisa naik angkutan umum atau biasa disebut pete-pete. Tapi kalau kamu adalah bikers sejati, kamu bisa menyewa sepeda motor dari Makassar. Jaraknya tak terlalu jauh dan bisa kalian tempuh sekitar satu jam dari Makassar. Sembari bermotoran ria, kamu bisa berhenti sarapan dengan menyantap roti khas Maros yang banyak sekali dijual di pinggir jalan. Ramang-ramang adalah kawasan yang bisa kamu jangkau hanya menggunakan kapal kecil dari dermaga. Untuk kapalnya sendiri ada 2 pemberhentian yang disediakan oleh masyarakat sekitar. Jadi tinggal pilih saja, mau di dermaga pertama atau kedua. Jarak keduanya hanya sekitar 100 meter. Untuk harga kapalnya pun bervariasi. Tergantung berapa orang yang akan naik. Jika pergi sendiri Anda disarankan buat gabung kapal dengan pengunjung lain supaya harga sewa kapalnya tidak terlalu mahal. Namun jika tetap ingin pergi sendiri kamu bisa menawar harga kapalnya. Setelah cocok dan siap berlabuh, Anda pasti ngerasa deg-degan. Kenapa? Kamu akan menyeberangi sungai hanya menggunakan kapal kecil tanpa pelampung dan melewati bebatuan sempit. Jelas saja pikiran pertamaku adalah bagaimana jika tiba-tiba ada buaya atau hewan liar lewat. Tetapi masyarakat Ramang-ramang sepertinya sudah hafal betul tentang seluk beluk sungai yang akan dilewati, jadi berusahalah santai dan menikmati perjalanan. Kemaren saya menemui beberapa unggas liar dan biawak loh. 25 menit perjalanan benar-benar membuatku lega setelah sampai di dermaga desa ramang-ramang.Karena saya hanya pergi sendiri, dengan ramahnya bapak yang mengantarkanku menawarkan diri untuk menemani berkeliling. Nah di sini kemampuan bersosialisasi akan diuji. Di desa ramang-ramang terdapat beberapa kepala keluarga. Ada sekitar 18 KK dan di setiap rumah harus mempunyai kapal sendiri sebagai alat transportasi menuju jalan raya. Anak-anak yang bersemangat sekolahpun setiap hari menggunakan kapal untuk bersekolah. Sungguh ini pemandangan yang wajib kita banggakan karena melihat semangat mereka untuk menuntut ilmu sangat luar biasa. Masyarakat ramang-ramang hidupnya bergantung pada hasil pertanian dan berternak. Mereka menanam padi di sawah tadah hujan yang bisa mereka garap 2 kali dalam setahun. Mereka juga memelihara ikan, unggas, sapi, dan kambing. Untuk kebutuhan air bersih mereka memanfaatkan sumber mata air yang jernih disela-sela bebatuan karst. Biasanya masyarakat sering menggunakan sumber mata air tersebut untuk mandi, mencuci, dan bahkan untuk memasak. Di sana juga terdapat goa kingkong. Namun jangan salah, gua yang dimaksud adalah batu tebing berbentuk kingkong. Terbentuknya pun secara alami. Puas berkeliling area karst kamu bisa kembali ke kapal dan pulang. Di tengah perjalanan kapal akan berhenti di area taman batu. Ya, namanya adalah taman tp isinya adalah batu-batu karst yang eksotik. Ada beberapa spot berfoto yang bagus buat kalian yang narsis. Setelah sampai di dermaga terakhir, Anda masih bisa melanjutkan perjalanan ke Leang-leang dan Bantimurung. Jaraknya tak terlalu jauh dari Ramang-ramang. Karena sejatinya pergi sendiri itu bukan karena kamu kesepian atau tak pandai mencari teman, itu semua karena kamu adalah pemberani. Yuk segera agendakan buat ke Maros.
Hide Ads