Apa Sih Isi Jam Gadang?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Apa Sih Isi Jam Gadang?

Honesty Yonanda Ayudhia - detikTravel
Kamis, 27 Jul 2017 11:16 WIB
loading...
Honesty Yonanda Ayudhia
Bapak Fauzi Azim menceritakan sejarah Jam Gadang sembari memperlihatkan mesin jam.
Jam Gadang dari dalam bangunannya.
Tulisan B. Vortmann dimesin Jam Gadang yang merupakan nama pembuat mesin jam, Benhard Vortmann.
Lonceng di puncak Jam Gadang.
Tambo Komunitas, salah satu komunitas sejarah di Sumatera Barat.
Apa Sih Isi Jam Gadang?
Apa Sih Isi Jam Gadang?
Apa Sih Isi Jam Gadang?
Apa Sih Isi Jam Gadang?
Apa Sih Isi Jam Gadang?
Jakarta - Siapa yang tidak tahu Jam Gadang, bangunan kebanggaan warga Bukittinggi yang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Namun, traveler sudah tahu isinya belum?Jam Gadang juga yang menjadi saksi bisu perubahan yang terjadi di Bukittinggi. Mulai dari pengambil alihan kekuasaan oleh pemerintahan Jepang, masa kemerdekaan, hingga pemindahan Ibukota Republik Indonesia ke kota kecil ini pada tahun 1948 hingga 1949. Sedangkan nama bangunan setinggi 26 meter ini diambil dari bahasa Minang yang berarti jam besar.Jam Gadang dikelilingi oleh taman cantik yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Dan taman ini biasanya menjadi spot terbaik bagi wisatawan untuk berfoto. Jangan khawatir jika ingin foto langsung cetak, banyak fotografer professional yang siap membantu pengunjung. Tentunya dengan harga yang bersahabat.Sore itu, saya berkesempatan untuk tidak sekadar berfoto di bawah Jam Gadang. Bersama salah satu komunitas pecinta sejarah di Sumatera Barat, Tambo Komunitas, saya ikut mengintip sekaligus mendengarkan langsung sejarah serta ulasan mengenai Jam Gadang langsung dari Bapak Fauzi Azim, petugas sekaligus teknisi Jam Gadang.Jam ini didatangkan dari Rotterdam sebagai hadiah dari Ratu Belanda. Pada mesin jam tertera nama B Vortmann, yang merupakan nama dari pembuat jam ini. Sedangkan arsitek Jam Gadang merupakan putra asli Minangkabau, yakni Yazid Sutan Maruhun dan Rasid Sutan Gigi Ameh. Menggunakan putih telur selain semen sebagai bahan bangunannya, Jam Gadang masih berdiri kokoh lho sejak tahun 1926.Berbeda dengan kembarannya, Big Ben, yang sudah memakai mesin digital, mesin jam gadang masih digerakkan secara manual yang dalam jangka waktu tertentu harus diputar oleh Bapak petugas dan harus terus diawasi dan dirawat.Jam Gadang menjadi bangunan dengan posisi paling tinggi di Bukittinggi. Konon kabarnya, tidak ada bangunan yang boleh melebihi ketinggian Jam Gadang.Berhubung Jam Gadang merupakan salah satu bangunan bersejarah, maka untuk dapat masuk dan mengintip 'isi' Jam Gadang harus melalui prosedur tertentu agar landmark kota Bukittinggi ini tetap berdiri kokoh dan terjaga. Walaupun demikian, pengunjung masih bisa menikmati keindahan Jam Gadang sembari berfoto dari taman Jam Gadang. Mau langsung update foto di media sosial? Jangan khawatir, baru-baru ini pemerintah kota Bukittinggi sudah menyediakan WiFi gratis dis ekitar Jam Gadang untuk para wisatawan.Nah, bagi sahabat traveler yang berkunjung ke Jam Gadang, jaga kebersihannya ya. Mari manfaatkan fasilitas yang sudah disediakan sebagaimana mestinya. Jangan lupa berfoto di Jam Gadang ya. Selamat berwisata sejarah.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads