Kota Gede, 'Harta Karun' di Tengah Yogyakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kota Gede, 'Harta Karun' di Tengah Yogyakarta

Arya Martin - detikTravel
Sabtu, 03 Jun 2017 12:50 WIB
loading...
Arya Martin
Bangunan yang ada di kawasan ini memiliki ornamen yang khas dengan detil yang menarik
Bentuk pendopo rumah joglo yang memiliki nuansa megah dan berkelas
Gerbang masuk ke dalam kawasan permukiman
terdapat 9 rumah joglo yang berjajar dalam kawasan ini
Kota Gede, Harta Karun di Tengah Yogyakarta
Kota Gede, Harta Karun di Tengah Yogyakarta
Kota Gede, Harta Karun di Tengah Yogyakarta
Kota Gede, Harta Karun di Tengah Yogyakarta
Jakarta - Kota Gede di Yogyakarta dikenal akan kerajinan perak. Namun tidak hanya itu, suasananya juga masih asli seperti Yogyakarta tempo dulu.Dalam kawasan Kota Gede tidak jauh dari kompleks makam raja-raja Mataram terdapat sebuah permukiman yang unik. Sebuah gapura putih dengan gaya arsitektur khas Jogja memberi tanda bahwa gapura ini merupakan sebuah pintu masukKota Yogyakarta memang sangat tepat jika disebut sebuah kota yang istimewa, karena pesonanya seakan tidak ada habis-habisnya membuat saya takjub. Kali ini saya berkunjung ke daerah Kota Gede yang terkenal dengan kerajinan peraknya. Namun selain terkenal dengan kerajinan logam mulia, Kota Gede juga merupakan bagian penting dari sejarah Yogyakarta. Kerajaan Mataram Islam tumbuh berkembang di sini yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kesultanan Yogyakarta. Salah satu peninggalan sejarah yang hingga kini bisa kita nikmati di Kota Gede adalah bangunan pemukiman yang sangat khas. Jalan utama dibuat tidak terlalu lebar sedangkan jalan permukiman bisa dibilang cukup sempit, mungkin karena pada masa pembangunannya memang daerah ini tidak diproyeksikan untuk dilalui kendaraan bermotor seperti sekarang ini.Dalam kawasan Kota Gede tidak jauh dari kompleks makam raja-raja Mataram terdapat sebuah permukiman yang unik. Sebuah gapura putih dengan gaya arsitektur khas Yogya memberi tanda bahwa gapura ini merupakan sebuah pintu masuk. Benar saja, saat saya memasuki gapura itu sudah terlihat beberapa rumah Joglo yang berjajar. Nuansa permukiman yang bersih dan asri ini awalnya merupakan milik saudagar Atmosoeprobo yang dibangun sejak 1840. Kawasan ini melintang dari Timur ke Barat dengan ditandai oleh dua gerbang, karena hal itu lah tempat ini juga dikenal dengan sebutan d antara dua gerbang. Ada 9 rumah dengan bentuk Joglo yang membuat kita seakan kembali ke masa lalu. Warga yang tinggal di sini juga sangat ramah, mereka selalu menyapa dengan hangat setiap ada pengunjung yang datang.
Hide Ads