Curug Bajing yang Segar dari Pekalongan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Curug Bajing yang Segar dari Pekalongan

Muhammad Idris - detikTravel
Rabu, 14 Jun 2017 10:55 WIB
loading...
Muhammad Idris
Pemandangan sepanjang perjalanan menuju Curug Bajing
Curug Bajing dari kejauhan
Curug Bajing dari dekat
Pertigaan Kecamatan Petungkriyono, arah kanan menuju curug
Beberapa pengunjung yang sedang asyik berfoto
Curug Bajing yang Segar dari Pekalongan
Curug Bajing yang Segar dari Pekalongan
Curug Bajing yang Segar dari Pekalongan
Curug Bajing yang Segar dari Pekalongan
Curug Bajing yang Segar dari Pekalongan
Jakarta - Pernah dengar tentang Curug Bajing? Inilah air terjun cantik yang belum ramai turis di Pekalongan.Apa yang ada di benak kita ketika mendengar kata Curug? Ya, bagi sebagian orang kata Curug memang tak asing lagi di telinga. Curug dalam sebutan orang Jawa adalah sebuah air terjun, atau gugusan air yang jatuh dari sumber mata air atau gunung dan mengalir hingga bermuara di sungai dataran rendah.Di daerah Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Pekalongan, terdapat objek wisata berbasis konservasi lingkungan dan budaya. Dan salah satu dari banyak objek wisata yang kurang terekspos adalah Curug Bajing.Curug Bajing terletak di Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Curug inilah yang menjadi tujuan utama saya ketika berkunjung ke Pekalongan.Untuk menuju ke Curug Bajing tergolong gampang-gampang susah.Namun jika sudah berpengalaman mungkin akan menganggap trek menuju Curug Bajing cukup mudah. Lokasi wisata ini dapat ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dari Kota Pekalongan. Untuk rute yang ditempuh adalah Anda bisa mengambil arah Pasar Kecamatan Doro, kemudian ikuti arah menuju kawasan Kecamatan Petungkriyono.Jalanan menuju Petungkriyono merupakan jalanan aspal yang cukup mulus. Hanya ada beberapa kerusakan kecil di beberapa sudut jalan. Bentuk area Petungkriyono yang berbukit-bukit membuat jalan pun berkelok-kelok dan memiliki banyak tikungan tajam.Sangat tidak disarankan berkendara dengan kecepatan tinggi terutama yang baru pertama kali mengunjungi daerah ini. Usai menempuh jalanan berkelok-kelok di bagian pedesaan, kita pun memasuki wilayah hutan Petungkriyono dengan jalan yang tetap berkelok-kelok dan penuh dengan tikungan tajam hingga lokasi parkiran.Setibanya di parkiran, dilanjutkan berjalan kaki sekitar 300 meter hingga sampai ke Curug Bajing yang eksotis. Parkir kendaraan dan biaya masuk ke objek wisata ini sudah dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan baik sehingga tidak perlu khawatir tentang calo atau orang yang memungut biaya tambahan.Parkir motor seharga Rp 2.000, mobil Rp 5.000, dan tiket masuk per orang Rp 5.000. Di sekitar parkiran ada beberapa warung, toilet dan musala. Namun akan lebih baik jika membawa makanan dan peralatan salat karena warung hanya menjajakan makanan seperti gorengan, mie instan, dan bakso. Di Curug Bajing ini Anda bisa berburu foto dari berbagi sudut. Sesekali cobalah mendekat dan mencelupkan kaki ke dalam air sungainya yang jernih dan dingin. Banyak wisatawan lokal di sana yang datang dan ikut merasakan keindahan dan kesejukan air di curug ini.Curug Bajing merupakan primadona baru tempat wisata di Pekalongan. Pemandangan alam sekitar Curug Bajing yang memiliki ketinggian hingga 75 meter ini sungguh sangat luar biasa dan mampu membuat takjub setiap orang yang mendatanginya.Hal ini karena Curug Bajing terletak di hutan yang begitu rindang, yaitu tepat di kaki Gunung Rogojembangan atau di daerah pegunungan Petungkriyono yang sudah lama terkenal akan keasriannya.Dirilis dari hasil penelitian Pemkab Pekalongan, Petungkriyono adalah satu-satunya daerah yang paling asri di Kabupaten Pekalongan dengan tingkat kerindangan hutan lindung 100%. Sehingga matahari sulit menembus tanah lebih dari 2 jam.Perpaduan geologi dan ekosistem ini semakin menambah pesona Curug Bajing yang eksotis. Sebenarnya wilayah kecamatan Petungkriyono ini masih memiliki banyak curug cantik yang bisa dijelajahi. Namun, untuk bisa berburu semua curug di Petungkriyono bisa membutuhkan waktu berhari-hari. Apalagi di sana juga ada sumber mata air panas yang belum sempat saya kunjungi juga. Kapan-kapan main ke Pekalongan lagi. Ada yang mau ikut?
Hide Ads