Minggu, 25 Jun 2017 10:44 WIB
D'TRAVELERS STORIES
Sampai Jumpa Lagi, Pasar Ramadan di Kampung Kauman, Yogya
Robert Adolf Izak
d'Traveler
detikTravel Community - Pasar di Kampung Kauman Yogyakarta ini hanya ada ketika bulan puasa. Melihat ke belakang, seperti apa sih keramaian pasar ini saat bulan puasa?Letak persisnya di Gang Pasar Tiban, Keluruhan Ngupasan, Kecamatan Godomanan, Kota Yogyakarta. Populer di sebut Kampung Kauman. Untuk menemukan lokasi perlu menemukan jalan KH Ahmad Dahlan. Letaknya tidak jauh sekitar 100 meter dari titik nol kilometer Yogyakarta.Kebetulan bulan puasa ini saya sedang berada di Yogya. Tanpa ragu dan pikir panjang mengikuti ajakan ke sini. Meski letaknya di gang tidak sulit mencarinya. Menggunakan becak motor dari jalan Malioboro hanya 10 menit sudah tiba.Setiap sore sekitar jam 4 sudah layaknya pasar sudah ramai penjual dan pengunjung. Yang menarik pasar yang di buka khusus selama bulan Ramdhan sudah ada sejak tahun 1973 sampai sekarang. Berarti sudah menjadi pasar 'legenda' yang masih bertahan turun temurun. Menjadi inspirasi di tempat-tempat lain di kota Yogyakarta ikut membuka pasar Ramadan, atau pusat jajanan buka puasa.Tidak sedikit warga Yogyakarta datang sebagai pilihan ngabuburit. Menunggu waktu berbuka puasa mencari takjil atau makanan untuk berbuka puasa. Yang datang ternyata cukup banyak pendatang. Terlihat dari percakapan di antara pengunjung.Pasar ini juga jadi daya terik tersendiri bagi turis asing. Meski tidak berpuasa, mereka ikut membeli dan menikmati makanan berbuka puasa. Gang selebar 3 meter ini penuh selalu padat pengunjung.Lorong gang Kauman memiliki panjang kurang lebih 200 meter. Pengunjung akan disuguhkan dengan beragam pilihan berbuka puasa. Yang teristimewa banyak di jual jajanan khas keraton Yogya. Sebutlah kicak, jadan manten, serabi kocor, carang geseing, semar mendem, bubur saren, dan masih banyak lagi. Jajanan seperti ini hanya di jual saat bulan Ramadhan saja.Ada satu yang istimewa yaitu kicak. Jajanan ini merupakan meni khas dari gang Kauman. Terbuat dari berass ketan yang di tumbuk halus. Di racik dengan gula, parutan kelapa. Ada juga Nangka, pandan dan Vanili. Campuran ini akan terasa lebih nikmat karena di kukus menggunakan kayu bakar. Terakhir saat penyajian di bungkus menggunakan daun pisang.Harganya tidak mahal, satuannya hanya Rp 3.000 saja. Pantas saja banyak yang beli. Selain nikmat harganya pun sangat terjangkau.Ragam penjual di gang Kauman ini tidak hanya jajanan untuk berbuka puasa. Panganan yang lebih berat juga di jual. Sebutlah pecel ayam, ayam bakar, gado-gado, mie goreng, pepes, dan lainnya. Semua mengundang selera.Rata-rata yang di jual mulai di masak sekitar pukul 1 siang.Tidak perlu di ragukan kesegaran setiap sajian.Banyak yang belum tahu kalau ternyata sebagian besar pedagang ini adalah juru masak keraton. Pihak Keraton mengijinkan para juru masak tadi berbagi resep dan kenikmatan kepada warga Yogya. Ini suatu berkah melimpah dari Sultan Yogya, kata seorang pengunjung.Memuaskan wisata kuliner khas pasar Ramadan Yogya, ternyata di tangan saya sudah cukup banyak tas kresek yang isinya jajanan. Tanpa terasa menyusuri gang hanyut kenikmatan belanja. Yang mengejutkan lagi setelah menghitung biaya. Bocoran saja, meski kedua tangan sudah menggenggam ragam jajanan ternyata tidak lebih dari 100 ribu keluar dari dompet. Wah, ini juga berkah dari pasar Ramadan Kauman!