Melihat Peninggalan Zaman Megalitikum di Sumba

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melihat Peninggalan Zaman Megalitikum di Sumba

Arya Martin - detikTravel
Rabu, 13 Apr 2016 13:30 WIB
loading...
Arya Martin
Salah satu kubur batu yang ada diperbukitan Lamboya
Kubur batu yang berada di tepi pantai
Sumba dikenal dengan pulau 1000 peninggalan Megalitikum
Ornamen hias diatas kubur batu, di kampung Tarung
Kubur Batu ksatria pasola yang sudah mengalami moderenisasi
Melihat Peninggalan Zaman Megalitikum di Sumba
Melihat Peninggalan Zaman Megalitikum di Sumba
Melihat Peninggalan Zaman Megalitikum di Sumba
Melihat Peninggalan Zaman Megalitikum di Sumba
Melihat Peninggalan Zaman Megalitikum di Sumba
Jakarta - Secara turun temurun masyarakat Sumba masih memegang adat dan tradisi budayanya. Hal itu dapat Anda lihat dari kubur batu masyarakat Sumba.Peninggalan era megalitik muda sekitar 4.500 tahun lalu masih bisa kita temukan di Pulau Sumba. Apabila kita berjalan menyusuri jalan-jalan di Pulau Sumba, kita akan dengan mudah menemukan batu-batu berukuran besar berbentuk persegi berada didepan rumah penduduk, di pinggir jalan, didekat bukit maupun dipinggir pantai. Batu kubur atau yang di dalam dunia arkeologi biasa disebut dolmen ini memang umum dipakai masyarakat Sumba untuk menyimpan jenazah. Lestarinya peninggalan masa lalu ini seiring dengan perkembangan kepercayaan adat masyarakatnya, yaitu Marapu. Bentuk dan ukuran kubur batu memang bermacam-macam, karena hal itu juga sebagai ukuran status sosial. Umumnya kubur batu berukuran 4 x 2 meter, dengan berat bisa mencapai puluhan ton. Di atas kubur batu ini biasanya ada oranmen tambahan berupa tugu berbentuk binatang yang memiliki arti filosofis. Sumba memiliki keunikan tersendiri dalam menghias kubur batu, dengan menambahakn ukir-ukiran 3 dimensi berbentuk arca dan pahatan 2 dimensi berupa arca yang unik. Hal ini tidak ditemukan di daerah lain seperti Toraja, Nias ataupun Sabu. Kubur batu di Sumba merupakan kubur batu premier, yang berarti bisa dipakai kembali sesuai dengan adat yang berlaku. Aturan adat itu misalnya seperti, jenazah anak kandung tidak dapat digabung atau menggantikan dengan jenazah orang tuanya.Karena menurut adat, anak yang sudah dewasa tidak boleh satu kamar dengan orang tuanya. Namun untuk istri dan cucu-cucunya boleh.Sumba masih banyak menyimpan peninggalan masa lalu yang menambah kekayaan bangsa Indonesia. Adat istiadat yang masih dipegang erat dan kepercayaan Marapu yang sangat khas Sumba bisa manjadi daya tarik untuk para wisatawan dan penelitian akan kejayaan masa lalu.
Hide Ads