Pekerja Wisata Demo Tuntut Larangan Study Tour di Jabar Dicabut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pekerja Wisata Demo Tuntut Larangan Study Tour di Jabar Dicabut

Rifat Alhamidi - detikTravel
Senin, 21 Jul 2025 16:36 WIB
Suasana demo pelaku pariwisata di Gedung Sate, Jawa Barat, Senin (21/7/2025).
Pekerja Wisata demo di Gedung Sate (dok. Dardiri AJWLM)
Bandung -

Para pekerja sektor pariwisata di Jawa Barat menggelar aksi demo menuntut dicabutnya larangan study tour yang ditetapkan oleh Gubernur Dedi Mulyadi.

Mereka berunjuk rasa di halaman Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin (21/7). Mereka mendesak supaya Surat Edaran Nomor 43/PK.03.03/KESRA yang memuat larangan study tour era Gubernur Jabar Dedi Mulyadi untuk segera dicabut.

Massa aksi yang mengatasnamakan Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat ini datang pada Senin (21/7/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Dengan menggunakan puluhan bus berklakson telolet, massa menuntut Dedi Mulyadi untuk mencabut surat edaran yang memuat larangan study tour untuk tiap sekolah di Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tuntutan kita itu hanya satu, cabut larangan gubernur kegiatan studi tur sekolah. Dari sekolah di Jawa Barat ke luar Jawa Barat," kata Koordinator Aksi, Herdi Sudardja.

Heri mengungkapkan, selama larangan study tour diberlakukan, sejumlah pekerja pariwisata kesulitan untuk mendapat pemasukan. Tak hanya para pengusaha atau PO bus, tapi juga UMKM penyedia jasa oleh-oleh, katering, hingga agen travel.

ADVERTISEMENT

Sementara menurutnya, Yogyakarta dan Jawa Tengah sama sekali tidak memberlakukan larangan serupa. Heri pun menyebut sudah melakukan berbagai upaya, tapi sama sekali tidak direspons oleh Dedi Mulyadi.

"Kita sudah melakukan beberapa upaya, termasuk audiensi, termasuk para pengusaha dari sektor transportasi pariwisata Jabar sudah melayangkan surat yang ke gubernur pada bulan Mei 2025. Saat itu tidak direspon oleh yang bersangkutan, oleh gubernur," tuturnya

"Ini apa maksudnya. Gubernur Jabar ini sepertinya ingin bertemu dan selalu memilih oligarki karena tidak mau bertemu dengan pengusaha dari sektor pariwisata," tandasnya.

Jika tuntutan mereka tidak didengarkan, massa aksi pun mengancam akan membawa pasukan yang lebih besar. Sebab kata Heri, ini baru 10 persen dari para pekerja pariwisata di Jabar yang turun ke jalan.

"Langkah selanjutnya, mungkin kita dengan aksi yang lebih besar lagi. Karena aksi ini hanya diikuti mungkin hanya 10 persen," pungkasnya.

-------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads