Kenalan dengan Bobby, Pemain Sirkus di Trans Studio Bandung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenalan dengan Bobby, Pemain Sirkus di Trans Studio Bandung

Euisry Noor - detikTravel
Minggu, 26 Jun 2016 10:30 WIB
loading...
Euisry Noor
Bobby dalam kostum Fire Juggling
Acrobatic Bike di sirkus The Book of The World
Fire Juggling di Sirkus The Book of The World
Kenalan dengan Bobby, Pemain Sirkus di Trans Studio Bandung
Kenalan dengan Bobby, Pemain Sirkus di Trans Studio Bandung
Kenalan dengan Bobby, Pemain Sirkus di Trans Studio Bandung
Jakarta - Sejak 25 Maret 2016 lalu, Trans Studio Bandung menggelar 'The Book of The World', sirkus kolaborasi performer Indonesia dan Kanada. Bobby, salah seorang pemainnya bercerita keseruan dan pengalamannya yang menegangkan.Di antara berbagai aksi akrobatik yang ada dalam sirkus 'The Book of The World', terdapat aksi Acrobatic Bike dan Fire Juggling. Bobby Witomo, pemuda asal Surabaya, adalah salah satu performer yang terlibat di kedua aksi tersebut. Pada 18 Maret lalu, usai menyaksikan rehearsal sirkus ini, saya berkesempatan mengobrol dengan sosok performer muda tersebut seputar pertunjukan dan profesinya yang terbilang unik itu.Acrobatic Bike merupakan pertunjukan aksi akrobat 1 sepeda dikendarai oleh sepuluh orang sekaligus, dengan beban total sekitar 500kg. Dalam aksi ini, Bobby berposisi di base pertama, yakni sebagai pengendara yang mengontrol laju sepeda, sementara para performer lainnya satu per satu naik di atas, kiri, kanan, depan dan belakangnya."Tugas saya adalah menjaga keseimbangan berat beban di garis tengah. Dibarengi dengan mengayuh cepat dan stabil", ungkap pemuda kelahiran 1992 ini.Bobby juga terlibat sebagai fire staff. Di sirkus The Book of The World, Bobby kebagian peran bermain api dengan tongkat dalam aksi akrobatik Fire Juggling. Di luar performance sirkus, Bobby terlibat di tim inti 'Special Effect Action Show', pertunjukan yang memperlihatkan prosesi di balik pembuatan film action. Kadang ia bermain pula dalam event order, yakni pertunjukan khusus yang dipesan oleh mitra yang mengadakan acara di Trans Studio Bandung. Selain main di show berbau action, juga main di Kabayan Goes to Hollywood.Ketika ditanya mana performance yang tersulit, Bobby menjawab bahwa setiap seni (art) punya tingkat kesulitan masing-masing. Misalnya Acrobatic Bike, sangat menuntut kekompakan tim. Harus menyatukan hati dengan anggota tim yang berlatar belakang beragam. Namun, baginya pribadi, yang paling sulit adalah bermain api.Sebagai performer show-show yang memacu adrenalin, tentu banyak suka-duka dan tantangannya. Salah satunya, tak luput dari resiko mengalami berbagai bentuk cedera fisik. Seperti saat berlatih Acrobatic Bike, ada resiko jatuh dan kaki terkilir."Saya sempat mengalami punggung kebakar, kepala bocor. Waktu punggung kebakar sampai gak bisa mandi beberapa hari", kenang Bobby.Wah, ngeri juga ya. Lantas, apa yang membuat Bobby pantang menyerah atas tantangan tersebut? Jawabannya adalah passion. Pemuda lulusan Universitas Ciputra Surabaya ini memang memiliki hobby bela diri dan gemar akan aktivitas yang memacu adrenalin."Dan aksi ini tidak nekat, ya. Ada prosedurnya", Terang Bobby.Sebelum belajar teknik apapun, persiapan fisik itu harus. Pemanasan itu wajib. Pola makan juga dijaga. Apalagi untuk melakukan aksi yang memerlukan keseimbangan beban semacam Acrobatic Bike, berat badan harus terus dikontrol.Sebelum berkarir sebagai performer Trans Studio Bandung, Bobby sudah memiliki basic keahlian bela diri dan magician. Ia pernah menjadi atlit taekwondo Surabaya yang berprestasi meraih medali emas maupun perak. Ia aktif di komunitas bela diri di kampusnya, bahkan dipercaya sebagai pelatih. Sebagai magician, ia sempat menjadi asisten pribadi Romedal. Di Trans Studio Bandung, ia belajar keahlian-keahlian baru di bawah mentor ahli di bidangnya. Ada Mas Sugeng di bidang fire dance, Mas Faisal di gerak tubuh akrobatik, dan Bang Ucup, spesialis fighting. Menurut Bobby, pemain sirkus Indonesia sebenarnya sudah jago-jago dan maju. Hanya saja baru terlirik setelah World Amazing Rodha The Circus, sirkus yang terlebih dulu digelar Trans Studio Bandung akhir tahun lalu. Rodha menghadirkan banyak pemain sirkus dari luar negeri, dengan pemain lokal hanya sebagai pelengkap. Berbeda dengan sirkus pendahulunya ini, di pertunjukan The Book of The World sekarang justru pemain lokal dituntut untuk tampil sebagai fokus. Performer dari luar kali ini hanya Trio Russian Bar dari Kanada. Persiapan total untuk pertunjukan ini sudah dimulai sejak setahunan ke belakang. Mengejar konsepnya sendiri dilakukan dalam waktu 4 hari.Kalau dulu show yang banyak digemari berupa drama musikal dan humoris, sekarang eranya mengarah ke show yang memacu adrenalin. Merespon hal ini, para performer Trans Studio Bandung seperti Bobby terus berupaya mengasah keterampilan dan mengembangkan kapasitas keahlian seninya. Persiapan untuk konsep pertunjukan baru yang senantiasa diupgrade dari waktu ke waktu.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads