Dahsyatnya Pagi di Danau Kelimutu
Rabu, 08 Jan 2014 10:51 WIB

Bambang Prijombodho
Jakarta - Beberapa tempat wisata memiliki pesona tak terelakkan saat pagi hari. Menyaksikan matahari terbit dari puncak Gunung Kelimutu dengan danau 3 warnanya tentu tidak boleh Anda lewatkan.Gunung Kelimutu mempunyai ketinggian 1.640 mdpl. Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah menjajal trekking ke Danau Kelimutu, namun sebagian lagi mungkin masih bermimpi untuk mengunjunginya.Danau yang memiliki tiga warna ini terletak di puncak Taman Nasional Kelimutu. Masingβmasing danau memiliki corak warna tersendiri.Ada Tiwu Ata Polo, yang berwarna hijau. Menurut kepercayaan orang lokal di sini merupakan tempat berkumpulnya arwah orang meninggal yang selama hidupnya melakukan kejahatan.Lalu ada Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dengan warna hijau tua, yang merupakan tempat berkumpulnya arwah muda mudi yang meninggal. Kemudian satu lagu ada Tiwu Ata Mbupu, dengan warna biru, yang merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang meninggal.Warna-warna ini sering berubah seiring perjalanan waktu. Menurut peneliti perubahan warna itu terjadi karena proses kimia tanah yang merupakan bagian dari aktivitas dari Gunung api Kelimutu.Jika ingin berjalan jalan dan berwisata ke Danau Kelimutu, Anda bisa ke Kota Ende, kota yang terdekat dari Gunung Kelimutu.Terdapat penerbangan dengan rute KupangβEnde atau Denpasar-Ende. Dari Kota Ende ke Moni, kota di kaki Gunung Kelimutu ini dibutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam perjalanan dengan kendaraan.Kota Moni adalah tempat basecamp para backpacker singgah. Terdapat losmen dan hotel di sini. Selanjutnya Anda dapat menggunakan kendaraan bermotor dengan jarak perjalanan 12 km dari Moni ke Kelimutu.Ke puncak Gunung Kelimutu membutuhkan waktu 20 menit dengan berjalan kaki. Bagi Anda yang ingin menikmati matahari terbit yang menawan, disarankan menginap di Moni dan berkunjung pada dini hari sekitar jam 03.30 Wita. Suasana inilah yang paling baik untuk menyaksikan Danau Kelimutu.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum