Pulau Pantar di Alor, Seindah Nirwana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Pantar di Alor, Seindah Nirwana

Maylia Nur Rahmawati - detikTravel
Jumat, 10 Jan 2014 12:17 WIB
loading...
Maylia Nur Rahmawati
Gerbang Pulau Pantar
Jalan Menuju Rumah Warga
Motif Tenun Pantar
Duduk di buritan kapal
Pulau Pantar di Alor, Seindah Nirwana
Pulau Pantar di Alor, Seindah Nirwana
Pulau Pantar di Alor, Seindah Nirwana
Pulau Pantar di Alor, Seindah Nirwana
Jakarta - Pantar salah satu pulau kecil di Kabupaten Alor, NTT. Pulaunya tenang dan indah bagai nirwana. Tepian pantainya berbukit dan gersang daratannya. Selain laut biru, kain tenun khas Pantar juga menggoda mata minta dibeli."Mau ikut ke Pantar nggak?" begitulah tawaran Fuad. Dengan mata berbinar saya dan Tia langsung menyetujui. "Oke, nanti kumpul di rumahku jam 9 ya," kata Fuad.Pukul 09.00 Wita, kami berkumpul dan berjalan menuju dermaga. Kapal siap, berangkat! Perjalanan ke Pantar butuh waktu 1 jam 10 menit. Mifta sudah merasa pusing sejak awal perjalanan, untung dia tidak sampai mabuk laut.Gerbang Pantar sudah terlihat. "Gila man, ini pantai keren abis!" Maka kami langsung ambil posisi untuk berfoto. Ada tiga anak bule yang sedang bermain pasir di dekat boat, ditinggal ayah mereka snorkeling.Setelah puas bermain di pantai, kami mengikuti Bagus menuju perbukitan, ke rumah warga dengan misi utamanya wawancara dengan tokoh adat. Jalanan menuju rumah penduduk berupa jalan setapak dengan tanah gersang dan batu-batu. Saya berkali-kali istirahat karena kecapaian.Akhirnya sampai juga di rumah warga. Ketika saya sampai di rumah tetua adat yang dituju, mereka sudah beranjak dari bangku dan berjalan lagi. "Mau pada kemana nih?" tanyaku. "Lihat tenun Pantar," jawab Fuad. Saya pun mengikuti.Kerajinan tenun di Pantar memang sudah menjadi pekerjaan sehari-hari warga sehingga sangat mudah menemukan ibu-ibu yang sedang menenun kain di siang hari seperti ini. Selain itu, tenun Pantar meraih juara ke-2 se-Kabupaten Alor. Jadi wajar saja kalau motif Pantar amat diminati.Sebenarnya saya ingin membeli satu set bahan baju. Tapi apa daya, uang di tas kamera saya hanya Rp 100.000. Harga bahan baju yang saya inginkan dijual Rp 200.000. "Ya sudahlah, jangan dilihat lagi May, nanti kamu menyesal," batinku menghibur diri.Setelah puas berkeliling, kami pun pamit. Sampai di tepi pantai tempat kapal kami menunggu tadi, air sudah semakin pasang. Jadilah kami harus setengah berendam untuk naik ke atas kapal, karena tinggi air sudah mencapai sepinggang.Begitulah cerita cinta Bagus A yang saya wakilkan, saya kejar kau hingga Pulau Pantar. Maksudnya mengejar data sejarah dan kebudayaan dari warga dan tetua adat di sana, bukan cerita cinta remaja macam FTV.Kapan-kapan mampirlah kesini, kawan. Saya yakin Anda tidak akan menyesal. Siapkan pula uang yang cukup agar Anda tidak menyesal seperti saya yang setengah mati ingin sekali kain tenun motif Pantar.Perjalanan ke Pantar dapat ditempuh dengan menggunakan kapal dari dermaga dengan biaya sekitar Rp 15.000-25.000 per orang (PP) dengan minimal penumpang 4 orang. Semakin banyak yang ikut, semakin murah.Di tepi pulau sudah terdapat beberapa bungalow dengan fasilitasnya. Bahkan terdapat kantin yang sudah dikelola. Jasa snorkeling dan diving dapat dinegosiasikan dengan pemilik bungalow. Tetap cintai Indonesia, alam dan lingkungannya. Selamat menjelajah, kawan!
Hide Ads