Bukit Parang Endog, Penyempurna Perjalanan di Gunung Kidul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukit Parang Endog, Penyempurna Perjalanan di Gunung Kidul

Yogaku Puspita Rini Sagal - detikTravel
Kamis, 20 Mar 2014 19:16 WIB
loading...
Yogaku Puspita Rini Sagal
Tenda-tenda peserta lomba kincir angin di Pantai Baru
Kapal nelayan yang terparkir rapi
Kawasan Pantai Goa Cemara
Laut Selatan dari Bukit Parang Endog
Sunset di Bukit Parang Endog
Bukit Parang Endog, Penyempurna Perjalanan di Gunung Kidul
Bukit Parang Endog, Penyempurna Perjalanan di Gunung Kidul
Bukit Parang Endog, Penyempurna Perjalanan di Gunung Kidul
Bukit Parang Endog, Penyempurna Perjalanan di Gunung Kidul
Bukit Parang Endog, Penyempurna Perjalanan di Gunung Kidul
Jakarta - Bukit Parang Endog bisa menjadi penutup perjalanan traveler usai susur jejeran kawasan Pantai Selatan di DI Yogyakarta. Di bukit tersebut keindahan Sang Surya pulang ke peraduan semakin melengkapi kepuasan saat traveling ke Gunungkidul.Pantai Selatan Yogyakarta memang tak ada habisnya untuk dieksplorasi. Jajaran pantai yang terkenal dengan keeksotisan sunset, serta bumbu-bumbu mitos yang tak lekang oleh waktu, membuat siapa saja kenal dengan pantai-pantai ini, seperti Pantai Parangtritis, Pantai Parang Endog, Pantai Parangkusumo.Tiap pantai di wilayah ini punya cerita menarik tersendiri. Jika dipetakan, ternyata wilayah Pantai Selatan Yogyakarta tidak hanya mencakup tiga pantai tersebut, melainkan masih ada pantai lain yang juga menarik untuk dikunjungi, misalnya Pantai Baru, Pantai Kwaru dan Pantai Gua Cemara. Seperti ketiga pantai sebelumnya, tiga pantai yang disebutkan terakhir ini juga letaknya bersebelahan satu dengan yang lainnya.Hari itu, saya dan teman saya Ivan, mencoba mengunjungi pantai-pantai tersebut. Awalnya kami hanya berniat mengunjungi Pantai Baru saja karena penasaran dengan kincir anginnya. Tanpa pikir panjang, kami memacu kendaraan kami menuju ke sana.Akses menuju Pantai Baru ini sangat mudah. Dari Jalan Bantul, kami lurus sampai ke Jalan Samas. Dari sana, kami tinggal mengikuti petunjuk jalan hingga sampailah di Pantai Baru ini. Benar saja, kincir-kincir angin seperti di Negeri Belanda menyambut kedatangan kami. Tak hanya itu, dari situ kami juga tahu kalau Pantai Baru ini ternyata bertetangga dengan Pantai Kwaru dan Gua Cemara.Tidak menunggu lama, kami segera memarkirkan kendaraan kami, lalu berjalan menyusuri pantai. Kebetulan waktu kami berkunjung ke sana, Pantai Baru sedang menjadi tuan rumah lomba kincir angin tingkat nasional. Ini juga menarik perhatian saya karena ada banyak sekali tenda dengan kincir angin yang bermacam-macam bentuknya.Kami terus berjalan, melewati Pantai Kwaru hingga akhirnya sampailah kami di Pantai Gua Cemara. Setelah menikmati berbagai macam bentuk kincir angin, kami menemukan banyak kapal nelayan terparkir.Kapal-kapal ini digunakan oleh para nelayan untuk mencari ikan. Jelas saja, karena di pantai ini kita juga bisa menikmati sajian seafood segar di kedai-kedai makan pinggir pantai.Sesampainya di Pantai Gua Cemara, kami melihat keunikan tersendiri yang jarang ditemui di pantai lainnya. Keindahan ini yakni pohon-pohon cemara yang tumbuh dengan subur di sana. Hal ini membuat para pengunjung dapat menikmati indahnya laut tanpa harus berpanas-panasan.Setelah cukup puas menikmati pantai-pantai ini, kami pun mengisi perut di salah satu kedai makan yang ada di sana. Seporsi nasi dengan ikan bakar dan es jeruk di bandrol seharga Rp 15.000. Cukup murah bukan dan rasanya pun tak perlu diragukan lagi.Saat itu jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, saya dan teman saya yang telah usai menikmati makan siang, memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami. Tiba-tiba saja tercetus niatan untuk menikmati laut dari tempat yang tinggi. Untuk itu, kami memutuskan pergi menuju ke arah Parangtritis.Meskipun pantai bagian Selatan ini memang memiliki sunset yang tak perlu diragukan lagi, tapi kali ini saya mencoba menikmati sunset ini di tempat yang belum pernah saya dan teman saya kunjungi. Iseng-iseng, kami tak memarkir motor kami di tempat parkiran Pantai Parangtritis atau pantai sekitarnya. Melainkan kami tetap mengendarai motor kami terus mengikuti jalan aspal yang ada yang ternyata menuju kawasan Wonosari.Tujuan kami adalah melihat Laut Selatan dari atas ketinggian sambil berharap menemukan tempat unik baru yang belum pernah kami datangi. Benar saja, setelah sekian lama mengendarai motor kami di jalan yang terus menanjak, kami melihat Laut Selatan mulai terlihat.Tanpa disadari, kami sampai di Bukit Parang Endog. Ini pertama kalinya bagi kami berada di tempat ini. Tepatnya di tempat take off nya paralayang. Kami bisa menikmati Laut Selatan dengan bebas. Ini merupakan tempat sempurna yang memanjakan mata kami. Karena hari sudah sore, kami tak langsung pulang. Kami tinggal di sana untuk sekedar menikmati sunset menawan yang kamipun penasaran bagaimana bentuknya.Ternyata benar, menikmati sunset di Bukit Parang Endog ini memang pilihan yang tepat. Laut Selatan yang luas dengan sunsetnya yang menawan membuat saya lupa akan perjalanan melelahkan seharian ini.Sunset di Bukit Parang Endog kali ini menutup traveling saya dan Ivan dengan sempurna, menjadikan pengalaman susur pantai kali ini lengkap dan menyenangkan. Kalian, para traveler juga harus coba ya. Dijamin tidak akan menyesal!
Hide Ads