Memburu Matahari Terbit di Nusa Dua, Bali
Minggu, 23 Mar 2014 10:15 WIB

Jakarta - Berburu sunrise di Bali bisa menjadi alternatif liburan untuk weekend ini. Selain Pantai Sanur, juga ada Nusa Dua yang memiliki keindahan serupa. Sekali pun cuaca tidak mendukung, sunrisenya tetap indah.Alarm belum waktunya berbunyi, namun mata sudah terbuka. Seperti anak kecil yang excited akan acara jalan-jalan esok hari, saya dan temanku mengalami hal yang sama. Tidur tidak nyenyak karena keesokan harinya akan menjadi pengalaman yang mengenang, berburu matahari terbit di Bali.Nusa Dua adalah rekomendasi sopir yang merangkap menjadi driver kami saat itu, Mas Seno, driver yang menemani kami selama perjalanan di Bali.Β punya rekomendasi spot yang bagus untuk berburu matahari terbit.Pukul 5 pagi, kami menuju ke Nusa Dua yang tidak terlalu jauh dari tempat bermalam. Mobil kami memasuki BTSC Nusa Dua, komplek yang berisi hotel-hotel berbintang. Langit WITA masih gelap, namun terlihat mendung.Kami diturunkan di salah satu hotel yang masih tertutup dengan portal. Lalu Mas Seno mengarahkan ke spot yang bagus untuk melihat matahari terbit tersebut, cukup mudah karena sudah ada jalurnya sendiri, seperti jogging track.Sayangnya gerimis datang, membuat langit semakin gelap, dan runtuhlah harapan kami untuk dapat bertemu dengan matahari pertama di Bali. Tetapi kami tidak mengurung langkah, kami tetap menuju tempat yang dimaksud.Jalur semakin lama semakin rusak keadaan jalannya, di mana jalan tersebut hancur bukan karena vandalisme, tetapi ombak yang mengabrasikan jalur tersebut.Kalau dari yang saya lihat, jalur ini ditujukan untuk melihat sunrise atau sunset awalnya, tapi karena air laut lebih ganas saat pasang, maka jalur tersebut menjadi hancur dan tidak difungsikan ke awal. Tetapi masih dapat dilewati oleh pejalan kaki dan pesepeda.Akhirnya, tibalah kami di ujung jalur. Langit masih gelap, dan tidak ada tanda-tanda ada matahari muncul di ufuk Timur.Kecewa? Tidak juga. Pemandangannya begitu indah, batu karang ditabrak oleh air laut, memercik ke tubuh kami sesekali bila ombaknya besar. Di bawah karang sana terbentuk pusaran-pusaran kecil air, kecantikan yang berbahaya. Ombaknya datang lagi, dan kami selalu berteriak bila ombak yang menghantam sampai ke tempat kami berpijak.Hanya ada dua wisatawan Asia yang sudah siap dengan tripodnya dan mengarahkan lensanya ke arah Timur. Namun saya yakin, walau fenomena matahari tersebut tidak bisa ditemui, namun keindahan horison laut dan langit yang memantul ke laut sungguh harus diabadikan.Tidak sampai setengah jam, beberapa wisatawan datang dengan sepedanya, ditemani oleh guidenya. Kami memutuskan untuk pulang dan menuju Pantai Sanur yang tidak jauh dari Nusa Dua.Dengan foto ini yang kami dapatkan, dan masih indah, maka tidak bertemu dengan matahari di hari pertama kunjunganku ke Bali, sudah termaafkan.Salam Lone Traveler.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara