Benteng Van Der Capellen yang Megah di Sumbar
Kamis, 14 Jan 2016 18:55 WIB

Muhammad Catur Nugraha
Jakarta - Di Batusangkar, Sumatera Barat, ada benteng yang menjadi saksi bisu zaman penjajahan Belanda. Itulah Benteng Van Der Capellen yang masih berdiri kokoh.Di Sumatera Barat terdapat dua buah benteng peninggalan Belanda, yang pertama adalah Fort de Kock di Kota Bukittinggi dan yang kedua Benteng Van Der Capellen di Kota Batusangkar.Berbeda dengan Fort de Kock yang menjadi salah satu wisata andalan di Kota Bukittinggi, keberadaan benteng Fort Van der Capellen nampak sepi dari para wisatawan.Hal ini mungkin karena perhatian wisatawan yang berkunjung ke Batusangkar telah teralihkan oleh megahnya Istana Basa Pagaruyung. Padahal keberadaan benteng ini sangat erat kaitannya dengan peristiwa peperangan antara kaum adat dengan kaum Padri yang lebih dikenal sebagai Perang Padri sekitar tahun 1821.Untuk menghadapi Kaum Padri, pihak Kaum Adat meminta bantuan Belanda yang pada waktu itu telah berkedudukan di Padang. Belanda pun menyanggupinya dengan berbagai syarat di antaranya kepala penghulu dari pemerintahan kerajaan pagaruyung menyerahkan kekuasan ke Pemerintahan Hindia Belanda.Ketika sampai di Batusangkar pada tahun 1822, Belanda mulai membangun benteng ini. Mengambil tempat yang strategis yaitu tempat paling tinggi dan hanya 500 meter dari pusat kota.Benteng dibangun kurang lebih selama 4 tahun dengan ketebalan dinding 75 cm dan 4 meter. Dari dinding bangunan dibuat parit dan tanggul pertahanan yang melingkar mengelilingi bangunan. Dengan keberadaan benteng pertahanan yang sangat strategis membuat Belanda sangat mudah menguasai wilayah sekitar Batusangkar.Van Der Capellen yang dijadikan nama untuk benteng ini berasal dari nama Gubernul Jenderal Belanda. Pada saat itu adalah Godert Alexander Gerard Philip baron Van Der Capellen.Fungsi dari Benteng Van Der Capellen telah mengalami perubahan semenjak ditinggalkan oleh pihak Belanda paska Jepang berhasil merebut Sumatera. Di antaranya pernah menjadi markas Badan Keamanan Rakyat (TKR) dari tahun 1943-1945.Pernah juga menjadi Mapolres Tanah Datar hingga tahun 2000 dan ketika kunjungan saya pada Desember 2015, benteng ini menjadi Kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar serta Kantor Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tanah Datar.Hingga saat ini keberadaan benteng terlihat masih terjaga dengan baik. Namun memang sudah tidak terlihat seperti masa ia dibangun dahulu. Parit-parit yang mengelilingi benteng ini telah ditimbun dengan tanah.Di sebelah benteng terdapat sebuah lapangan yang biasa dijadikan tempat bermain remaja di sore hari. Bila kita datang dari pintu depan maka terlihat gapura bertuliskan Van Der Capellen.Di depan benteng terdapat 2 buah meriam yang juga merupakan peninggalan Belanda dibuat pada tahun 1790 dan terdapat tulisan VOC. Masuk dari depan benteng kita akan melewati sebuah lorong berbentuk setengah lingkaran, lalu setelah lorong tersebut kita akan melihat 4 buah penjara. Sementara ruang utama digunakan sebagai Kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar.Dengan segala kisahnya maka Benteng Van Der Capellen sangat menarik bagi wisatawan pecinta sejarah. Jadi bila berkunjung ke Batusangkar sempatkanlah mampir ke benteng ini.
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan