Menyambut Tahun 2016 di Pulau Semak Daun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menyambut Tahun 2016 di Pulau Semak Daun

TEZARANI - detikTravel
Selasa, 16 Feb 2016 18:10 WIB
Sampai juga akhirnya menjejakan kaki di pulau ini
Salah satu spot yang indah untuk diabadikan
Melihat para wisatawan berenang di laut yang bersih nan biru
Hamparan pasir putih dan suasana laut yang bersih dan indah
Matahari yang mulai terbenam
Menyambut Tahun 2016 di Pulau Semak Daun
Menyambut Tahun 2016 di Pulau Semak Daun
Menyambut Tahun 2016 di Pulau Semak Daun
Menyambut Tahun 2016 di Pulau Semak Daun
Menyambut Tahun 2016 di Pulau Semak Daun
Jakarta - Tahun baru di tengah kota sudah biasa. Kenapa tidak coba di pulau tak berpenghuni. Salah satunya di Semak Daun, Kepulauan Seribu. Seru banget!Waktu menunjukkan pukul 4.00 wib ketika saya melangkahkan kaki menuju Muara Angke untuk menggunakan perahu penyebrangan menuju tempat transit. Kami terlebih dahulu ke Pulau Pramuka, dan tiket untuk menyeberang dari Muara Angke menuju Pulau Pramuka cukup terjangkau hanya seharga Rp 35 ribu per orang.Perjalanan dari Muara Angke menuju Pulau Pramuka sekitar 2,5 jam. Perjalanan bahkan lebih tergantung deru ombak di lautan. Tak terasa kapal yang kami tumpangi sudah bersandar pada Pulau Pramuka.Di sini saya mencari informasi untuk menuju pulau Semak daun. "Pulau Semak Daun yang terletak tidak jauh dari pulau Pramuka, hanya dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit dari pulau pramuka kita sudah bisa menikmati salah satu keindahan pulau tak berpenghuni di Kepulauaan Seribu", ujar pak Yanto salah seorang ojek perahu yang biasanya mengantar wisatawan untuk jalan-jalan mengitari pulau-pulau yang berada dikepulauan seribu.Kami memang sudah berniat untuk kemping di pulau tersebut untuk menikmati diorama keindahan Pulau Semak Daun. Setelah mencapai kesepakatan harga menyewa jasa layanan perahu Pak Yanto yang sebesar Rp 300 ribu/perahu untuk biaya antar dan jemput keesokan harinya.Pak Yanto bercerita bahwa di pulau tersebut tidak terlalu besar. Namun masih sangat bersih bahkan pasir berwarna putih susu dan air lautnya masih tidak tercemar. Terdapat tanam mangrove (hutan bakau) serta terdapat spot-spot untuk orang yang hobi snorkeling.Tanpa terasa perjalanan kami sudah mencapai pulau yang dituju. Langsung terhampar pemandangan eksotik khas sebuah pulau yang di kelilingi pepohonan nan hijau dan pasir seputih susu dan udara khas laut yang sejuk.Kami langsung memasang Tenda Pleton yang saya pinjam dari kawan-kawan TRAMP INDONESIA. Kami cukup kesulitan untuk mendirikan tenda yang memiliki 3 kamar tidur utama dan sebuah ruang tamu ini dikarenakan cukup besarnya.Setelah tenda sudah berdiri, saya langsung bergegas mengelilingi seluruh pelosok yang terdapat di pulau semak daun. Tak lupa untuk mengabadikan moment-moment tersebut ke dalam foto.Ternyata selain saya yang kemping, saya juga menemukan beberapa komunitas orang yang telah terbiasa kemping di pulau tersebut. Pulau Semak Daun masih enak untuk dibuat kemping. Karena selain udaranya bersih, pemandangannya indah juga pulau ini tidak besar jadi ga akan mudah tersesat ujar Angga, salah seorang traveler yang kemping di pulau tersebut.Kami mengobrol hingga tidak terasa waktu sudah malam dan saya pamit kepada kawan-kawan yang lain untuk kembali ke tenda. Sesampainya di tenda tenyata kawan-kawan saya sedang sibuk menyiapkan acara bakar-bakaran khas anak kemping dengan menikmati debur ombak dan angin malam sambil menunggu detik-detik pergantian malam di salah satu pulau surga yang tersembunyi di Kepulauan Seribu.Sungguh momen pergantian malam yang mungkin tidak akan saya lupakan. Terima kasih tuhan atas anugerahmu memberikan pulau kecil dan indah di wilayah Kepulauan Seribu.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads