Petualangan di Ternate yang Tak Terlupakan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laskar Gerhana

Petualangan di Ternate yang Tak Terlupakan

Muhammad Muar - detikTravel
Sabtu, 19 Mar 2016 13:55 WIB
loading...
Muhammad Muar
Fort Oranje
Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Sultan Baabullah
Pemandangan laut dari Batu Angus
Gerhana matahari total di Ternate
Batu Angus
Petualangan di Ternate yang Tak Terlupakan
Petualangan di Ternate yang Tak Terlupakan
Petualangan di Ternate yang Tak Terlupakan
Petualangan di Ternate yang Tak Terlupakan
Petualangan di Ternate yang Tak Terlupakan
Jakarta - Perjalanan Laskar Gerhana ke Ternate jadi momen tak terlupakan. Selain bisa jelajah berbagai objek wisata di sana, mereka juga melihat pesona gerhana matahari total.Mendengar kata Ternate pertama kali kesan yang terlintas dalam benak saya adalah sebuah kota yang mempunyai sejarah panjang, tentang gigihnya perlawanan rakyat terhadap penjajahan di daerahnya. Tentang pengkhinatan Portugis terhadap Sultan Khairun dan juga kejayaan Ternate di masa pemerintahan Sultan Baabullah.Ternate adalah sebuah kota yang berada di timur Indonesia. Tepatnya di Kepulauan Maluku yang mana masyarakatnya menganut agama Islam sebagai keyakinannya. Ajaran Islam datang dan disebarkan oleh pedagang dari Arab.Ternate sebagai kota penghasil rempah-rempah terbaik di dunia berhasil menarik perhatian negara-negara lain untuk berkunjung. Baik untuk jual beli bahkan sampai ada negara yang ingin menjajah Ternate seperti portugis.Pada tanggal 9 Maret 2016, Ternate kembali menarik perhatian masyarakat internasional. Bukan karena Ternate sebagai kota penghasil rempah-rempah terbaik dunia seperti di masa kejayaannya dulu, tapi suatu fenomena alam langka yaitu gerhana matahari total terjadi di sini. Gerhana matahari total pernah terjadi sebelumnya di Indonesia pada tahun 1983 dan kini terjadi pada tahun 2016. Saya adalah salah satu orang yang sangat beruntung untuk melihat fenomena tersebut.saya merasa beruntung karena melihat bukan di kota tempat saya berasal, tapi langsung di Ternate dan menjadi anggota Laskar Gerhana yang dibentuk dan disponsori oleh detikcom.Perjalanan dari jakarta menuju ternate memakan waktu kurang lebih 5 jam setelah transit di Makassar. Menaiki maskapai Sriwijaya Air sebagai partner terbang adalah pilihan yang tepat, karena pelayanan yang diberikan sudah cukup baik.Tidak terjadi delay seperti hal yang sangat ditakuti oleh penumpang pesawat pada umumnya. Waktu kedatangan yang juga on time. Hal ini memberikan kesan yang positif bagi saya sebagai penumpang yang baru pertama kali naik pesawat.Lima jam perjalanan menggunakan pesawat pun akhirnya selesai. Sampailah kami tim Laskar Gerhana di Bandara Sultan Baabulah Ternate. Tak seperti yang dibayangkan ternyata, Ternate begitu menampilkan keindahan alam yang memesona mata.Keindahan tersebut bisa saya lihat ketika pesawat berada di langit Ternate. Di sana terlihat gugusan pulau-pulau yang ada di sekitaran Ternate yang begitu memanjakan mata. Setelah pesawat landing perjalanan dilanjutkan menuju Benteng Kastela.Benteng tersebut adalah peninggalan Portugis. Ketika kita memasuki benteng tersebut akan disajikan dengan cerita sejarah. Di dalam benteng terdapat monumen yang di dindingnya terlukis, lukisan Sultan Khairun yang datang untuk menghadiri kesepakatan antara Portugis dan Kesultanan Ternate tanpa adanya pengawalan. Namun terjadi pengkhianatan yang dilakukan oleh Portugis, di mana Sultan Khairun dibunuh di Benteng Kastela.Setelah napak tilas dengan sejarah kematian Sultan Khairun yang dilakukan atas pengkianatan bangsa Portugis, selanjutnya perjalanan pun dilanjutkan menuju Benteng Kalamata. Orang Ternate juga menyebutnya Benteng Kayu Merah, karena benteng tersebut berada di kelurahan yang bernama Kayu MerahBenteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin yang memiliki empat bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik. Benteng Kalamata berada di garis pantai dan bagian belakang benteng terlihat Pulau Tidore dan Maitara.Banyaknya benteng-benteng yang terdapat di Ternate seperti Benteng Kastela, Benteng Kalamata, Benteng Toluko dan Fort Orange adalah saksi sejarah yang mengisyaratkan bahwa Ternate begitu diinginkan oleh bangsa Eropa.Karena letak ternate yang strategis sebagai jalur perdagangan dan juga pelayaran serta kekayaan alam ternate sebagai penghasil rempah-rempah yang begitu mengundang bangsa Eropa untuk melakukan praktek kolonilaisme di Ternate.Tidak hanya wisata sejarah saja yang ada di Ternate, begitu banyak potensi dan keindahan alam. Salah satu keindahan alam begitu memesona adalah keindahan taman terumbu karang bawah laut. Hal ini karena Ternate adalah kota yang dikelilingi laut dan salah satu pantai yang memiliki keindahan terumbu karangnya adalah Pantai Sulamadaha.Airnya yang begitu bersih dan berwarna biru. Pasir yang berwarna putih membuat pantai ini terlihat cantik. Kecantikan pantai inilah yang membawa Laskar Gerhana detikcom menuju Pantai sulamadaha untuk melihat keindahannya.Perjalanan hari pertama di Ternate ditutup dengan makan malam di pinggir jalan. Seharian tim Laskar Gerhana dimanjakan dengan wisata sejarah yaitu mengunjungi Benteng Kastela dan juga Kalamata, serta wisata alam yaitu Danau Ngade.Pantai Sulamadaha dengan menu makanan kota khas ini yaitu ikan laut, dan suasana makan kami pun terasa begitu sendu karena diiringi oleh rintik hujan yang gerimis namun tetap romantis.Perjalanan Laskar Gerhana tidak berakhir sampai di situ saja. Kami belum sampai pada tujuan kami sebenarnya yaitu melihat gerhana matahari total. Pukul 04.00 WIT pagi Laskar Gerhana menuju Pelabuhan Ahmad Yani.Laskar Gerhana berkumpul di sana karena kami akan melihat fenomena tersebut di tengah laut atau tepatnya di Selat Mere. Perjalanan menuju Selat Mere, Laskar Gerhana menumpang kapal KN Gajah Laut dari Bakamla atau Badan Keamanan.Perjalanan menuju Selat Mere tidak membosankan karena kami disuguhkan dengan begitu indahnya laut Ternate yang berwarna biru serta kru kapal yang ramah. Kapten kapal memberikan penjelasan tentang alat-alat yang ada di kapal.Sebelum momen gerhana matahari total terjadi, Laskar Gerhana dan juga awak kapal melaukan solat gerhana. Momen yang ditunggu-tunggu pun tiba, akhirnya tepat pukul 09.51 WIT gerhana matahari total terjadi.Ketika fenomena GMT itu terjadi selama 2 menit, langit di Kota Ternate menjadi gelap karena bayangan bulan tepat berada di depan matahari. Menjadi salah satu saksi sejarah fenomena alam yang langka ini tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi saya.Terlebih fenomena ini terjadi di bumi Indonesia tercinta ini. Tak kalah mengharukan juga bahwa fenomena ini begitu menarik banyak wisatawan dari luar negeri. Bahkan ada beberapa turis dari luar negeri mencoba mengumpulkan uang setahun sebelumnya untuk ke Ternate melihat fenomena gerhana matahari total.Setelah melihat fenomena alam gerhana matahari total, Laskar Gerhana menuju tempat wisata andalan Ternate yaitu Danau Tolire Besar yang berada di kaki Gunung Gamalama, Tolire Kecil dan Batu Angus. Kota Ternate begitu indah. Ingin rasanya bisa berlama-lama menikmati keindahan kota ini. Namun waktu yang membuat saya harus rela menyudahi kesenangan dengan kota ini. Karena keesokan harinya saya harus pulang ke Jakarta.Namun sebelum benar-benar kembali ke jakarta saya menyempatkan membeli oleh-oleh kota ini yaitu sirup pala dan juga kue makaroni kacang. Oh iya satu lagi, saya membeli sebuah baju bertuliskan Ternate dalam Bahasa Arab dengan harapan agar suatu hari nanti saya bisa kembali ke kota indah ini, Kota Ternate.
Hide Ads