Sombori, Kepulauan Perawan yang Tersembunyi di Morowali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sombori, Kepulauan Perawan yang Tersembunyi di Morowali

Hardy Limiyanto - detikTravel
Rabu, 25 Nov 2015 18:03 WIB
loading...
Hardy Limiyanto
Tebing di Kepulauan Sombori
Pemandangan Pulau Koko
Sunset di Kepulauan Sombori
Tebing-tebing layaknya di Raja Ampat
Pemdangan dari Desa Mbokita
Sombori, Kepulauan Perawan yang Tersembunyi di Morowali
Sombori, Kepulauan Perawan yang Tersembunyi di Morowali
Sombori, Kepulauan Perawan yang Tersembunyi di Morowali
Sombori, Kepulauan Perawan yang Tersembunyi di Morowali
Sombori, Kepulauan Perawan yang Tersembunyi di Morowali
Jakarta - Belum banyak wisatawan yang mengeksplor keindahan Kepulauan Sombori di Sulawesi Tengah. Kepulauan ini begitu keren dan disebut-sebut sebagai kembaran Raja Ampat di Sulawesi.Sebenarnya Kepulauan Sombori ini sudah lama eksis bagi warga di sekitar pulau tersebut. Hal ini terbukti dengan adanya masyarakat yang bermukim di daerah tersebut. Hampir seluruh warga di sana merupakan suku bajo.Seperti yang kita tahu, suku ini terkenal dengan kehidupan nomaden, di mana hidup mereka di lautan dan suka berpindah-pindah serta berkelana ke mana saja. Selain warga yang tinggal di sana, kepulauan ini sering dihampiri nelayan sebagai tempat berlindung dari cuaca buruk karena lokasinya strategis.Karena keindahannya, Kepulauan Sombori pun diperkenalkan sebagai salah satu tujuan wisata baru di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kawasan Kepulauan Sombori ini merupakan salah satu daerah konservasi yang ada Sulawesi Tengah, sehingga untuk berkunjung ke tempat ini perlu adanya izin dari Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah.Namun jangan khawatir, selama tujuan kita menikmati keindahan surga tersembunyi ini, pasti izin akan mudah diperoleh. Walaupun kepulauan ini dekat dengan Kendari, namun kita tetap perlu mengurus izin masuk melalui Pemda Sulawesi Tengah. Hal tersebut bisa dilakukan di Pulau Kaleroang sebagai salah satu pulau utama di Kecamatan Bungku Selatan.Tur Sombori kali ini masih dalam rangkaian Festival Pasakayyang yang berlangsung pekan lalu. Kami menuju Sombori naik kapal penumpang yang biasanya menjadi moda transportasi warga dari Pulau Kaleroang ke Pelabuhan Kendari.Sebenarnya bisa juga menggunakan perahu nelayan, namun karena jumlah rombongan yang cukup banyak mengharuskan kami menggunakan kapal yang lebih besar. Perjalanan dari Kaleroang menuju ke Kepulauan Sombori ditempuh kurang lebih selama 3 jam.Ketika akan memasuki gerbang Kepulauan Sombori, beberapa ekor ikan lumba-lumba pun turut menyambut kedatangan kapal kami. Ah, sayang sekali karena begitu terpesona dengan atraksi yang diberikan ikan cantik yang satu itu sampai kamerapun tidak sempat untuk mengabadikannya.Sebelumnya saya sempat pesimis dengan tagline Raja Ampat yang diberikan oleh panitia untuk tempat ini. Apalagi dengan gabungan Wakatobi dan Bunaken. Saya memang belum pernah ketiga tempat tersebut.Namun jika mendengar taglinenya saya merasa terlalu lebay. Tapi begitu memasuki gerbang Kepulauan Sombori saya rasa tagline itu nyata terpapang di hadapan saya.Gugusan tebing-tebing layaknya pemandangan Raja Ampat seperti yang terlihat di televisi, dengan air laut yang berwarna biru serta kehijauan tampak indah. Pastinya tidak perlu diragukan lagi kekayaan bawah air layaknya Bunaken ataupun Wakatobi.Salah satu desa utama di Kepulauan ini adalah Desa Mbokita. Di pulau tempat desa ini berada saja kita sudah bisa melihat betapa beningnya air laut yang berada di tepi pulau ini.Sebenarnya ada beberapa tempat yang sudah disurvei oleh tim sebelumnya, seperti Gua Berlian dan Pulau Kayangan namun karena waktu yang sangat terbatas, setelah dari Desa Mbokita kami langsung menuju Pulau Koko. Jadinya hanya bisa iri mendengar cerita indahnya tempat tersebut.Saat pertama kali terlihat Pulau Koko saya merasakan nostalgia ketika beberapa tahun lalu mengunjungi Maya Bay Krabi (Phi Phi Island), tempat syuting film The Beach (2000). Dari kejauhan pulau ini memiliki kemiripan dengan Maya Bay.Dengan bentuk seperti teluk serta hamparan pasir putih di tepinya serasa ingin cepat-cepat untuk mendekat. Apalagi terdapat tebing-tebing cantik yang mengapitnya. Yang bikin pulau ini makin keren lagi adalah adanya dua bibir pantai di satu pulau ini.Kami tinggal pilih saja mau menyeburkan diri ke bagian yang mana karena dua-duanya sama cantik dan menawan. Mau sekadar bermain air bisa dilakukan di tepi pantai. Jika ingin snorkeling juga bisa. Cukup berenang puluhan meter saja sudah bisa dijumpai terumbu karang serta ikan-ikan yang rupawan.Pokoknya berada di sini serasa pulau milik pribadi. Apalagi makan siang saat itu ditemani dengan menu seafood segar, angin sepoi-sepoi serta berada di antara pepohonan kelapa.Sekali lagi karena waktu yang terbatas, terpaksa sekali kami harus mengakhiri tur Sombori kali ini. Tapi dalam perjalanan pulang menuju Kendari, di atas kapal masih ada kreasi Tuhan berupa sunset cantik yang diperlihatkan kepada kami.Sungguh pemandangan yang luar biasa yang menutup hari itu dengan lebih indah lagi. Semoga suatu saat bisa kembali lagi melihat salah satu surga alami ciptaan Tuhan ini, karena masih banyak tempat yang bisa dijelajahi lagi.Cara ke sana:Saat ini bandara terdekat adalah Bandara Haluoleo di Kendari. Dari Kendari bisa ditempuh dengan perjalanan darat ataupun laut. Untuk perjalanan darat bisa ditempuh selama 5-6 jam menuju Kota Lafei Morowali dan dilanjutkan denga perahu selama 1 jam untuk ke Pulau Kaleroang.Selain itu, bisa juga diakses dengan menggunakan kapal penumpang dari Pelabuhan Kendari ke Pulau Kaleroang sekitar 7-8 jam. Namun, kapal penumpang ini hanya beroperasi di hari-hari tertentu saja.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads