Mitos Buaya Putih & Budaya Lempar Batu di Danau Tolire, Ternate

Jakarta - Danau Tolire yang terletak di kaki Gunung Gamalama, Ternate sangat memesona. Namun dibalik keindahannya, terdapat mitos buaya putih penunggu danau hingga budaya lempar batu.Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian ditambah baca postingan-postingan menarik detikTravel, saya memutuskan untuk ikut membagi pengalaman jalan-jalan di beberapa tempat di Indonesia. Sebagai awal, postingan wisata ke Ternate bulan lalu bisa jadi tanda perkenalan saya ke forum ini.Oke, tanpa basa basi saya coba sedikit share tentang wisata di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Tempat yang ingin saya kenalkan walaupun mungkin sudah populer yakni pesona Danau Tolire. Secara kasat mata, pemandangan Danau Tolire mungkin seperti danau biasa yang ada di Indonesia pada umumnya. Tapi yang menarik di sini yakni adanya misteri tentang buaya putih penunggu danau dan budaya lempar batu.  Buaya tersebut konon menjadi penjaga danau sehingga tak ada orang yang berani memancing atau menangkap ikan di danau tersebut. Untuk yang terakhir, traveler tidak bisa melihat batu yang kita lempar menyentuh bibir danau. Sekuat apapun kita melempar ke arah danau, tetap saja cipratan air tidak akan terlihat. Ini mungkin terdengar mustahil. Tapi jika Anda berkunjungan ke Ternate sempatkanlah untuk membuktikan hal tersebut dengan berkunjung ke Danau Tolire di kaki Gunung Gamalama ini. Jika sudah datang ke sini, Anda akan dijamu oleh anak-anak yang menjajakan batu untuk digunakan melempar ke danau. Harga batu sekitar Rp 5.000 untuk tiap kantong yang berisi kurang lebih 10 batu. Oh iya, perjalanan dari Kota Ternate ke Danau Tolire lumayan dekat. Hanya menempuh waktu kira-kira 10 sampai 20 menit. Untuk kendaraan umum belum ada yang bisa menjangkau daerah tersebut. Traveler bisa menyewa rental mobil dengan tarif sekitar Rp 150.000 sampai Rp 200.000.