Perjalanan di Banda Aceh yang Membekas di Hati

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perjalanan di Banda Aceh yang Membekas di Hati

Euis Munawarah - detikTravel
Minggu, 20 Des 2015 14:30 WIB
loading...
Euis Munawarah
Keindahan bawah laut di Sabang
Eksis sebelum nyebur ke laut
Museum Tsunami di Banda Aceh
PLTD Apung yang terdampar di daratan
Sabang dengan segala pesonanya
Perjalanan di Banda Aceh yang Membekas di Hati
Perjalanan di Banda Aceh yang Membekas di Hati
Perjalanan di Banda Aceh yang Membekas di Hati
Perjalanan di Banda Aceh yang Membekas di Hati
Perjalanan di Banda Aceh yang Membekas di Hati
Jakarta - Saat berlibur ke Banda Aceh, ada beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi untuk mengenang tragedi tsunami Aceh di masa lalu. Mulai dari Museum Tsunami hingga Masjid Raya Baiturrahman.Kami ada di Banda Aceh tepat 1 hari sebelum peringatan 10 tahun terjadinya tsunami. Perjalanan kami yang pertama adalah ke Masjid Raya Baiturrahman. Masjid ini menjadi simbol Banda Aceh sejak peristiwa tsunami 10 tahun silam. Saat bangunan sekitarnya hancur, masjid ini masih kokoh berdiri. Melihat masjid dan masuk ke dalamnya, seakan memutar kembali mesin waktu pada saat 26 Desember 2004, di mana Masjid Baiturrahaman masih anggun berdiri walau diterjang gelombang.Saat di Banda Aceh kami juga berkunjung ke Museum Tsunami dan kapal PLTD Apung yang terdampar saat tsunami. Jujur saat masuk ke museum karya Bapak Ridwan Kamil saya benar-benar tertegun dengan arsitekturnya.Bentuknya menyerupai kapal, sebagai filosofi bahwa sebagian rakyat Banda Aceh adalah nelayan. Di dalamnya ada berbagai macam foto, miniatur terjadinya gelombang tsunami, video saat terjadinya tsunami, kebangkitan rakyat Aceh, peralatan rumah tangga, waktu yang menunjukkan terjadinya tusnami dan nama-nama korban tsunami.Ada sebuah tempat yang berbentuk oval ke atas yang di dalamnya terdapat nama-nama korban tsunami. Nama-nama korban tertulis seperti plat nomor kendaraan. Terus berjalan sampai ke atas, di puncaknya ada tulisan Allah. Di dalam ruangan tersebut diperdengarkan suara orang Aceh mengaji.Selain Banda Aceh, kami juga pergi ke Sabang. Sesampainya di Sabang, kami langsung snorkeling. Setelah snorkeling, kami ke Tugu Nol Kilometer. Inilah Banda Aceh dan Sabang, dengan segala pesona dan ceritanya benar-benar membuat siapa pun tak mudah melupakannya.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads