Kota Kuno Ephesus di Turki Simpan Toilet Zaman Romawi
Kamis, 03 Sep 2015 19:00 WIB
Kata Waktu
Jakarta - Liburan ke Ephesus Turki, traveler akan dimanjakan oleh banyaknya peninggalan sejarah Romawi dan Yunani. Namun di antara berbagai bangunan bersejarah, terdapat toilet umum yang dahulu digunakan orang Romawi.Kunjungan ke Kota Selcuk di Turki kali ini yaitu untuk melihat reruntuhan kota kuno Romawi. Ada 13 peradaban di Turki yang bermula dari abad sebelum masehi, yaitu kekaisaran Romawi dan Yunani kuno. Beberapa wilayah di Kota Selcuk dulunya merupakan lautan, dan ketika es mencair berubah menjadi daratan. Ephesus didirikan pada abad ke 10 SM dan sudah ribuan tahun umurnya, masih bisa dinikmati hingga kini. Zaman dulu kota ini dihuni sekitar 36.000 - 56.000 jiwa dan merupakan salah satu sisa koloni tertua di muka bumi.Di kota ini terdapat Kuil Artemis yang terkenal sebagai tempat pemujaan para dewa-dewi jaman Yunani kuno yang dibangun pada tahun 550 SM. Bahkan kota ini tertulis dalam Alkitab yang mana terdapat sebuah gereja kuno, yaitu Gereja St. John the Gospel.Ketika menjejakkan kaki di kota tua ini, Anda serasa dibawa ke zaman dulu. Dimulai dari reruntuhan pilar-pilar raksasa yang terbuat dari marmer dengan beragam patung-patung dewa Yunani kuno. Hingga jalan raya dari batu pualam yang cukup lebar sekitar 6 meter dengan panjang hampir 1,5 kilometer. Pada zaman dulu, bisa dibayangkan betapa ramainya jalan tersebut dengan kereta kuda para kaisar Yunani dan Romawi kuno serta keriuhan para penduduknya yang berdiri disepanjang jalan.Beragam kuil pemujaan juga didirikan, dan konon di zaman Romawi, kota ini dihuni hingga 350.000 jiwa di kota seluas 415 hektar. Di sini Anda masih bisa melihat bagaimana pemerintah Turki tetap melakukan eskavasi untuk menemukan peninggalan yang tekubur di dalam tanah. Dahulu kota ini sempat diterjang oleh gempa besar beberapa kali sehingga hampir hancur, dan bahkan sempat dihancur leburkan akibat perang saudara yang berkepanjangan.Diabad ke-5, kota ini didirikan lagi oleh Kaisar Constantine. Beliau mendirikan Basilika Santo Yohanes, tetapi kemudian hancur lagi oleh gempa besar ditahun 614 M. Di abad ke-7, kota ini kemudian diambil oleh bangsa Arab, yaitu oleh Khalifah Muawiyah I.Diabad ke-10, Kesultanan Ottoman secara resmi menguasai kota Ephesus dan merubah namanya menjadi Selcuk. Kuil artemis dilupakan, dan bahkan arena gladiator di Odeon Theater ditiadakan.Ada dua theater di kota ini. Theater pertama digunakan sebagai ruang dewan pertemuan dan hanya menampung beberapa ratus orang saja. Kemudian ada Odeon Theater yang bisa menampung ribuan orang sebagai arena gladiator dan arena pertunjukan di zaman Yunani dan Romawi kuno.Kota Ephesus menyimpan sejarah panjang, terutama dalam sejarah kekristenan. Termasuk makam St. John The Apostle yang dimakamkan di bawah Basilica St. John. Kemudian terdapat sebuah perpustakaan besar, yaitu Celcius Library yang dibangun pada tahun 125 SM sebagai monumen untuk senator Tiberius Julius Celcius Poleamaenus.Mau lihat toilet zaman Romawi dan Yunani kuno? Ya di sini tempatnya. Traveler bisa melihat toilet umum zaman dulu. Jangan bayangkan toilet seperti zaman sekarang. Dulu kala penduduk bisa membuang hajat di tempat ini secara terbuka. Toilet umumnya terbuat dari batu gunung dan diberi lubang.Turki memang layak ditahbiskan sebagai museum terbesar di dunia dengan 13 peradaban tuanya. Semuanya terawat dengan baik, bahkan bisa mendatangkan devisa. Indonesia juga bisa seperti Turki apabila ada dukungan yang besar dari pemerintah untuk memajukan pariwisata lokal.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia