Liburan ke Derawan, Tak Terlupakan!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan ke Derawan, Tak Terlupakan!

Wandra Aira - detikTravel
Sabtu, 12 Sep 2015 11:22 WIB
loading...
Wandra Aira
Maldives a la Maratua
Di Bandara Balikpapan yang megah
Snorkeling di Kakaban
Ikan Pari Manta, pari Raksasa
Tukik, si Anak Penyu sedang berjuang menuju pantai
Liburan ke Derawan, Tak Terlupakan!
Liburan ke Derawan, Tak Terlupakan!
Liburan ke Derawan, Tak Terlupakan!
Liburan ke Derawan, Tak Terlupakan!
Liburan ke Derawan, Tak Terlupakan!
Jakarta - Derawan jadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat ke Kalimantan Timur. Beragam objek wisatanya, beragam pula pengalaman yang didapat. Seru!Perjalanan yang panjang menuju Derawan dimulai di hari Kamis sore. Saat kami tiba di bandara Balikpapan, Kalimantan Timur sebagai kota transit sebelum menuju ke kota Berau di keesokan harinya.Hari masih terhitung pagi ketika pesawat Fokker berbaling-baling yang membawa kami tiba di Bandara Kalimarau Berau. Langsung bergegas foto bersama lalu melanjutkan perjalanan darat selama 2,5 jam ke dermaga Tanjung Batu untuk penyeberangan 30 menit ke pulau Derawan. Dalam perjalanan, kami juga sempat singgah sebentar untuk makan siang.Gelombang tinggi dan kencang membawa saya dan rombongan menuju Pulau Derawan dengan berdesakan dalam kapal berkapasitas 20 orang. Ini adalah kali ketiga saya berkunjung ke Derawan walaupun dengan rombongan berbeda, namun kali ini suasana tegang bertempur melawan ombak besar lebih saya rasakan dan membuat saya dan rombongan saling bertatapan penuh makna karena rasa was-was. Syukurlah, di 30 menit berikutnya kapal pun sandar di jetty dan kami bergegas turun dengan antusias.Di pulau, setelah check in dan berganti baju kami segera hunting di pulau berluas 44,6 Ha tersebut. Ada penyewaan sepeda, aneka toko souvenir dan kerajinan khas, rumah makan, bahkan Bank Pembantu kecil dan juga penjual batu akik!Tak ada pekak suara mesin kendaraan. Karena sama halnya seperti di Gili Trawangan, Lombok, kendaraan bermotor tidak diperkenankan sehingga kampung terlihat lengang. Ini membuat udara tetap terjaga dari polusi dan hmm.. sangat asri dan sejuk. Kesegaran pagi hari pun sempat kami hirup dalam- dalam ketika kami menyempatkan diri bersepeda mengelilingi pulau di hari kedua kedatangan sebelum berangkat trip full day ke 3 pulau, Maratua, Kakaban dan Sangalaki.Ke Pulau Maratua sebagai tujuan pertama, kami menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam dikarenakan gelombang yang sedang tinggi sehingga agak memperlambat laju kapal mesin yang kami tumpangi. Normalnya, perjalanan ke Maratua biasanya hanya ditempuh sekitar 1 jam saja. Gelombang bulan Agustus kali itu memang sedang ganas-ganasnya.Perasaan cemas dan deg-degan kembali dirasakan pada sebagian besar peserta. Kapal bergoyang kesana kemari ditambah semburan ombak yang menerpa masuk ke kapal dan membuat tempias basah pada baju penumbang yang duduk paling ujung muara kapal. Benar-benar memacu adrenalin dan memberi kesan yang berbeda walaupun akhirnya perasaan tersebut perlahan-lahan mulai mencair. Karena disertai candaan rekan-rekan yang berceloteh jenaka hingga akhirnya kapal sandar di dermaga di Maratua.Kecantikan pemandangan pantai di Maratua Resort menghenyakkan dan membuat terpana beberapa peserta yang baru pertama kali berkunjung ke kepulauan Derawan. Beberapa peserta yang merasakan mabuk laut segera sirna rasa pusing dan mual karena menyaksikan pemandangan eksotik Maldives a la Indonesia!Di sini kami menikmati waktu makan siang dengan menu laut yang disajikan di dalam wadah kemas. Setelah sebelumnya kami berhasil tertatih tatih menelusuri Gua Ikan di Kakaban. Berfoto dengan pemandangan pantai pesisir yang luas dan berwarna hijau segar. Β Lalu setelah selesai menghabiskan tak tersisa jatah makan siang, kembali melanjutkan perjalanan ke sisi sebelah Kakaban menuju danau Kakaban yang berisi ubur-ubur tak menyengat yang hidup di dalam lagon. Ubur-ubur itu konon menjadi kehilangan kemampuannya untuk self defense dikarenakan hidup dalam lagon yang aman terlindungi dari predator pemangsa mereka. Perjalanan mendaki untuk menuju danau tak terasa melelahkan karena dalam perjalanan menapak tangga tangga yang licin, sepanjang jalan disungguhi pemandangan asri dan sejuk. Ditambah panorama arah bawah danau yang fantastis, langkah terasa sangat ingin segera tiba di bawah danau dan melarutkan tubuh dalam beningnya air yang terlihat segar. Dan walaupun danau tersebut menjadi tidak sebening 2 tahun lalu ketika kunjungan saya pertama kali kesini, tetap saja magnet Kakaban telah menarik minat banyak pengunjung di hari itu.Setelah puas di danau berpenghuni jelly bening bertekstur lembut kenyal itu, kembaliΒ  kami naik ke kapal untuk menuju sedikit ke arah laut Kakaban. Spot dengan palung laut berisi ribuan habitat ikan indah warna warni inilah puncak kebahagian bagi pecinta Snorkeling di belahan bumi manapun. Surga bawah laut yang sangat indah di persembahkan seluas mata memandang dalam bawah air. Beragam hayati laut mempesona nan eksotik seolah dihadirkan lengkap kesemuanya di sini. Β Sungguh kuasa Allah yang Maha Besar dan Agung. Peserta yang ikut terjun snorkeling berdecak kagum tak henti-henti dan tak kuasa menahan haru menyaksikan langsung keindahan laut yang terhampar nyata dihadapan mereka. Alangkah kecil rasanya kita di hadapanNya, di bawah lebar samudra luas dan hamparan kekayaan alam bawah laut karya Sang Maha Kuasa.Menurut pemandu wisata yang menemani kami di perjalanan, sungguh beruntung jika kami seandainya bisa melihat populasi ikan pari Manta di perairan Sangalaki. Karena tak jarang banyak pengunjung yang ke sana namun tak menjumpai habitat ikan berwujud seperti burung raksasa tersebut.Baru saja pemandu selesai berkata demikian, salah seorang peserta menunjuk ke arah di mana beberapa ikan Pari berseliweran seperti sirip hiu. Warnanya hitam dan besar. Wah, kami beruntung sekali ternyata. langsung saja sebagian peserta berebutan berlompatan terjun lagi ke laut dengan pelampung dan perlengkapan snorkeling mereka, berusaha mengejar ikan Pari Manta fenomenal. Pemandu berteriak-teriak mengingatkan peserta untuk tidak terlalu dekat karena konon kebatan sayap mereka cukup keras sehingga membahayakan. Arus gelombang sangat deras dan kencang sehingga mereka tak menghabiskan waktu berlama-lama berenang mengejar dan mengabadikan ikan Pari.Β  Apalagi, sehari sebelum kedatangan kami dikabarkan 4 orang turis asal Italia telah hilang di perairan Sangalaki ketika sedang Diving dan belum juga ditemukan dimana keberadaan mereka."Takuutt ... ayo pulang!" jerit salah satu peserta.Dan akhirnya kapal segera beralih ke Pulau Sangalaki untuk menyaksikan Tukik atau anak Penyu yang siap di larung menuju laut lepas sebagai akhir dari perjalanan seharian penuh di hari itu.Di Pulau Derawan di tempat dimana kami menginap, banyak kegiatan air yang bisa kita ikuti sebagai tambahan wisata. Diving dan Snorkeling di laut dangkal, Banana Boat, atau bahkan hanya bermain-main sambil menikmati sejuknya hembusan hawa pantai.Setelah puas beraktivitas, lumayan banyak opsi tempat makan yang bisa dipilih. Selain di penginapan, di kampung penduduk pulau yang terletak tak jauh dari penginapan kami, juga banyak tersedia warung makan berisi makanan-makanan khas laut yang menggugah selera.Letak penginapan kebanyakan berada di atas air dan sebagian berada di dekat perkampungan pulau. Santer sebagai pulau eksotis, Derawan kini semakin ramai dikunjungi wisatawan seluruh Indonesia dan bahkan manca negara.
Hide Ads