Sam Poo Kong, Napak Tilas Laksamana Cheng Ho di Semarang
Selasa, 19 Mei 2015 11:20 WIB

Asih Rahayu
Jakarta - Semarang punya Klenteng Sam Poo Kong yang bisa traveler kunjungi saat liburan tiba. Di klenteng serba merah ini, Anda bisa menapaktilasi sejarah Laksamana Cheng Ho yang sangat termasyhur itu. Penasaran?Bangunan yang serba merah ini tak ayal menjadi buruan para penggila traveling. Mulai dari yang sekedar ingin tahu, mencari dan menggali informasi untuk dijadikan bahan postingan di blog, serta view yang oke sebagai bahan fotografi.Bangunan apakah yang dimaksud? Kalian mungkin sudah tahu apa yang saya maksud ketika membaca judul dari tulisan ini. Yup benar, bangunan tersebut adalah sebuah Klenteng. Klenteng yang selain menjadi tempat peribadatan penganut agama Budha, Konghucu dan Taoisme, juga sebagai tempat wisata sekaligus.Bangunan serba merah ini ibaratkan magnet bagi traveler yang menarik untuk dikunjungi. Sam Poo Kong namanya, salah satu Klenteng yang menjadi target buruan saya ini, terletak di Semarang, Jawa Tengah. Sebab, ketertarikan saya pada kisah napak tilas sosok Laksamana Cheng Ho dan bangunan di sekelilingnya.Tak jauh dari tempat penginapan, Β± 10 menit berjalan, saya pun tiba di kawasan Sam Poo Kong. Selembar uang kertas Rp 10.000 dari kantong saku celana saya berikan kepada petugas loket, saya pun bergegas masuk. Memasuki Klenteng, dalam hati berdecak kagum.Wah, baru kali ini saya melihat Klenteng yang sebesar dan seluas ini. Hp pun langsung mencuat dari persembunyiannya dalam saku celana. Mulailah saya jepret sana sini di bawah panas terik matahari tanpa pelindung (jaket dan topi).Istimewanya Sam Poo Kong adalah selain Klenteng yang besar dan luas, yaitu adanya 6 patung dewa yang berdiri tegak di depan salah satu bangunan, sambil memegang pusaka di tangannya. Entahlah siapa nama dewa tersebut, karena saya belum sempat berkenalan. Yang teristimewa lagi dari tempat ini yakni adanya patung Laksamana Cheng Ho berwarna emas yang kokoh berdiri menjulang tinggi, disertai dengan autobiografi mengenai napak tilas singkatnya.Dalam autobiografinya menjelaskan βLaksamana Agung Zheng He lahir di Kunyang-Yunnan-Tiongkok pada tahun 1371, di masa kekaisaran Yong Le, Dinasti Ming. Beliau memimpin armada Muhibah mengunjungi negara-negara di seberang lautan sebagai duta perdamaian. Di tahun 1405, pelayaran Muhibah pertama memimpin 62 kapal megah, berangkat dari Suzhou, pelabuan Liujiagang mengunju Champa, Sumatra, Palembang, Jawa, Srilangka dan Kalikut (India Barat).Dalam tujuh kali pelayaran besar, Beliau telah berhasil mengunjungi Selat Hormuz, Teluk Persia, Aden, Afrika, Mogadishu, Burawa (Somalia) dan Malindi (Kenya). Menurut Gavin Menzies, sejarawan angkatan laut Inggris, sejumlah kapal dari armadanya di bawah pimpinan Hong Bao, telah mencapai benua Amerika pada tahun 1421.Beliau wafat pada tahun 1435, di tengah perjalanan pulang dari Kalkuta. Jenazah beliau diperkirakan dihanyutkan di tengah laut, tetapi ada pula yang meyakini bahwa beliau dikebumikan di Semarang.Beruntunglah Semarang dan daerah lain di Indonesia yang pernah dijejaki oleh sang Laksamana Cheng Ho. Tapi saya merasa rada janggal, yang benar namanya itu Cheng Ho atau Zheng He?Ya, apapun itu, jejak tersebut meninggalkan sebuah bukti peninggalan yang menambah kekayaan sejarah di Indonesia. Anda pun bisa mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong untuk membuktikan sendiri betapa cantiknya klenteng ini. Salam traveling!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia