Napak Tilas Candi Peninggalan Kerajaan Singosari di Malang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Napak Tilas Candi Peninggalan Kerajaan Singosari di Malang

Tutu Apriliyanti - detikTravel
Rabu, 17 Jun 2015 10:20 WIB
loading...
Tutu Apriliyanti
Candi Singosari
Arca Ken Dedes
Candi Sumberawan
Candi Jago
Napak Tilas Candi Peninggalan Kerajaan Singosari di Malang
Napak Tilas Candi Peninggalan Kerajaan Singosari di Malang
Napak Tilas Candi Peninggalan Kerajaan Singosari di Malang
Napak Tilas Candi Peninggalan Kerajaan Singosari di Malang
Jakarta - Mumpung liburan puasa, sekali-kali ajaklah si buah hati untuk mengenal candi peninggalan Kerajaan Singosari yang terdapat di Malang. Selain untuk belajar, mengenal sejarah juga membuat anak lebih cinta akan tanah air.Candi-candi ini mungkin pernah kita lihat dalam buku pelajaran sejarah tanpa langsung melihat dimana letaknya dan bagaimana bentuk aslinya. Untuk kali ini saya mengunjungi candi yang tidak banyak dikunjungi wisatawan seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Beberapa contohnya seperti candi-candi peninggalan dari Kerajaan Singosari. Kerajaan Singosari merupakan sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1.222. Lokasi kerajaan sekarang ini diperkirakan terletak di daerah Singosari, Malang.Candi Singosari adalah candi Hindu – Buddha yang terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Pemugaran candi ini selesai pada tahun 1936. Candi ini terdiri dari beberapa ruangan yang dahulu berisi arca-arca seperti Durga dan Ganesha yang sekarang telah hilang. Hanya tersisa satu arca di salah satu ruangan, yaitu arca Resi Agastya. Disekeliling candi juga masih ada beberapa arca yang keadaannya sudah tidak utuh lagi, seperti arca Ken Dedes yang bagian kepalanya telah hilang di curi pada masa penjajahan Jepang.Berikutnya adalah Candi sumberawan yang hanya berupa stupa. Masih terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Bentuk stupa pada candi ini menunjukkan latar belakang keagamaan Buddhisme, dan digunakan umat Buddha pada masa kerajaan Singosari. Letak candi ini di kelilingi pepohonan yang rimbun, sedikit jauh dari pemukiman warga sekitar. Di sekitarnya juga terdapat 2 mata air yang tidak pernah kering dan sering di pergunakan oleh wisatawan yang datang untuk menyucikan diri. Terlihat dari sisa-sisa dupa yang terdapat pada batu yang menyerupai tempat duduk dan meja altar, dapat diketahui bahwa candi ini masih sering dikunjungi oleh umat Buddha yang ingin beribadah.Terakhir adalah Candi Jago yangterletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi Jago ini belum mengalami pemugaran seutuhnya, sehingga sampai sekarang masih terlihat reruntuhan-reruntuhan di kaki candi. Latar belakang keagamaan candi ini adalah Siwa Buddha, yaitu perpaduan antara ajaran agama Hindu dan Buddha. Candi Jago ini dipenuhi oleh panel-panel relief yang rapi, mulai dari kaki sampai dinding ruangan atas.Relief yang ada pun berisi cerita tentang ajaran agama Buddha dan petikan kisah Mahabarata yang berisi ajaran agama Hindu. Di halaman candi terdapat arca Amoghapasa berlengan delapan. Sayang, kepala arca tersebut telah hilang dan lengan-lengannya patah. Demikianlah liburan kali ini.
Hide Ads