Alat Transportasi Kuno Hingga Pasar Terapung, Ada di Museum Angkut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Alat Transportasi Kuno Hingga Pasar Terapung, Ada di Museum Angkut

Mifta.kharimah - detikTravel
Selasa, 03 Feb 2015 11:35 WIB
loading...
Mifta.kharimah
Bagian depan Museum Angkut Plus Movie Star Studio
Berbagai macam koleksi mobil antik
Vespa di Zona Italia
Koleksi kereta kencana antik
Alat Transportasi Kuno Hingga Pasar Terapung, Ada di Museum Angkut
Alat Transportasi Kuno Hingga Pasar Terapung, Ada di Museum Angkut
Alat Transportasi Kuno Hingga Pasar Terapung, Ada di Museum Angkut
Alat Transportasi Kuno Hingga Pasar Terapung, Ada di Museum Angkut
Jakarta - Museum tak lagi identik dengan bangunan tua yang sepi dan gelap. Berbagai museum di Indonesia seperti Museum Angkut Plus Movie Star Studio di Batu, Jawa Timur, tampil dengan wajah modern dan koleksi menarik.Di Batu ada sebuah tujuan wisata baru. Belum genap 1 tahun dibuka, museum ini sudah banyak dibicarakan oleh pencinta jalan-jalan dan ramai dikunjungi pecinta otomotif, sejarah bahkan para penggila fotografi. Namanya Museum Angkut Plus Movie Star Studio.Kami berangkat dari Jakarta ke Surabaya melalui udara dan dilanjutkan menuju Malang melalui perjalanan darat yang menghabiskan waktu 2 jam perjalanan. Kami pun semakin antusias untuk mengunjungi museum tersebut.Memasuki gerbang yang keliru tak membuat kami patah semangat mencari letak museum yang sekarang menjadi salah satu wisata unggulan di kota tersebut. Memasuki area parkir, pandangan saya terarah ke sebuah pesawat bekas yang ada di atas museum.Saya dan yang lainnya pun melangkah menuju tempat pembelian tiket masuk. Aku agak sedikit terkejut dengan harga tiket sebuah museum pada saat itu. Lebih mahal dari Museum Ullen Sentalu.Seorang penjaga tiket menawarkan untuk membeli tiket terusan hari itu. Harga untuk tiket terusan Rp 85.000 per orang. Sedangkan tiket tidak terusan seharga Rp 75.000 per orang.Dengan tiket terusan, kita dapat pula berkunjung ke Pasar Apung dan Museum D’Topeng yang letaknya masih dalam area Museum Angkut ini. Petugas memberikan tiket berbentuk gelang yang kita gunakan selama berada di kawasan Museum.Jika kalian membawa kamera untuk mengambil gambar dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 30.000 per kamera kecuali hp. Selain Museum Angkut, di sana juga terdapat Pasar Ah Poong, sejenis pasar terapung yang konsepnya hampir sama dengan pasar terapung di Kalimantan.Ada juga Museum D’Topeng. Sama dengan namanya, museum ini mengoleksi berbagai macam topeng khas Indonesia. Kebetulan Museum D’Topeng ini sedang soft launching. Jadi, koleksi yang dipamerkan baru sedikit dengan tempat yang terbatas pula.Lanjut ke Museum Angkut, setelah kami membeli tiket masuk yang berbentuk gelang, kami juga melalui pemeriksaan keamanan. Barang bawaan diperiksa satu persatu demi keamanan dan kenyamanan masing-masing pengunjung.Saat itu pandangan saya terarah pada rangkaian mobil antik yang dipajang di ruang depan, antik dan mewah. Informasinya juga lengkap. Selain melihat angkutan yang dipamerkan di ruangan itu, dapat juga berfoto dengan beberapa kendaraan yang memang disediakan untuk di jadikan objek foto.Setelah puas melihat-lihat area lantai 1, kamipun naik lift untuk ke lantai 2. Jika di lantai 1 kebanyakan mobil antik dan angkutan yang terbilang mewah pada jamannya, di lantai 2 cenderung terisi alat transportasi lokal, seperti becak dan andong.Bahkan ada kendaraan yang ditarik hewan. Di sana juga ada miniatur roket yang terdapat di bagian luar lantai 2 museum.Tak hanya memamerkan berbagai jenis transportasi yang ada di Indonesia dan sejarahnya, museum ini juga memajang alat transportasi yang terdapat di Eropa. Misalnya Italia dengan Fiat dan Vespanya, ada juga Mercedes, motor besar Berliner Mauer dari Jerman dan lain sebagainya.Pokoknya sangat menarik berkunjung ke museum ini. Ada juga miniatur Istana Buckingham beserta taman-taman yang cantik. Kita serasa bisa keliling Eropa dalam sehari, walau hanya beberapa negara Eropa saja.Beberapa wahana yang bisa kita nikmati di Museum Angkut ini adalah Zona Edukasi, Zona Jerman, Zona Batavia, Zona Inggris, Zona Gangster & Broadway, Zona Las Vegas, Zona Italia, Zona Hollywood, Zona Perancis, Pasar Apung Nusantara dan Museum D’Topeng.Keluar dari area museum, pengunjung akan di arahkan ke Pasar Apung Nusantara. Di sini kita dapat membeli oleh-oleh khas Malang maupun Batu. Berbagai macam kuliner menarik juga tersedia.Dengan cuaca Kota Batu yang dingin sore itu rasanya pas meminum teh atau kopi sambil menikmati udara pegunungan yang dingin. Tak lama berselang, sambil menunggu rekan, saya memilih kaos yang dijajakan di pasar apung.Saya sempat melihat-lihat area sekitar pasar apung. Di sana juga bisa keliling naik perahu dengan biaya Rp 10.000 per orang atau bahkan gratis dari dermaga-dermaga yang telah ditentukan.Berhubung jiwa kekanak-kanakan saya pada hari itu sedang hilang, saya tidak sempat mencoba perahu yang mengapung di kolam buatan di tengah Museum Angkut ini.Museum Angkut sangat cocok bagi pecinta transportasi beserta sejarahnya. Cocok juga untuk para pemburu foto karena banyak sekali spot foto yang bagus dan mengagumkan.Masih banyak yang perlu dijelajahi di Batu maupun Malang. Rasanya, 2 hari tak cukup untuk berlibur di sini. Kota Batu semakin bagus menata pariwisatanya. Semoga lebih banyak lagi ide yang tertuang untuk kemajuan pariwisata Indonesia!
Hide Ads