Pulau Seliu, yang Jarang Dijamah di Bangka Belitung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Seliu, yang Jarang Dijamah di Bangka Belitung

Lia Hafilya Gusnita - detikTravel
Senin, 16 Feb 2015 10:20 WIB
loading...
Lia Hafilya Gusnita
Bersepeda di sore hari
Rekan-rekan ayah saat berkunjung ke Pulau Seliu
Ayah saat memancing ikan di laut Pulau Seliu
Ayah, adik, dan sepupu di Pantai Tanjung Muara Buluh
Menikmati laut dari perahu nelayan
Pulau Seliu, yang Jarang Dijamah di Bangka Belitung
Pulau Seliu, yang Jarang Dijamah di Bangka Belitung
Pulau Seliu, yang Jarang Dijamah di Bangka Belitung
Pulau Seliu, yang Jarang Dijamah di Bangka Belitung
Pulau Seliu, yang Jarang Dijamah di Bangka Belitung
Jakarta - Kepulauan Bangka Belitung punya banyak pantai dan pulau indah. Salah satu yang belum terkenal adalah Pulau Seliu. Selain punya Pantai Tanjung Muara Buluh, Anda juga bisa mencoba mancing di lautnya. Kalau di Belitung, Tanjung Pandan adalah pusat kota. Kalau mau Ke Pulau Bangka, bisa naik pesawat dari Jakarta satu jam. Kalau mau ke Belitung juga bisa dari Jakarta, bisa juga dari Bangka. Kalau dari Bangka bisa naik pesawat atau pun naik kapal laut. Apabila naik pesawat hanya 45 menit, dan kalau naik kapal laut membutuhkan waktu 4 jam perjalanan. Banyak orang-orang yang bingung akan keberadaan dua pulau ini, satu nama tetapi berbeda pulau.Selain terkenal dengan Pantai Tanjung Tinggi, Museum Kata, Tanjung Kelayang, Pulau Lengkuas, dan Pulau Kepayang, ada satu pulau yang menurut saya indah banget, Pulau Seliu Namanya. Pulau kecil ini dihuni sekitar 300 kepala keluarga, dan jaraknya cukup jauh dari Tanjung Pandan. Pulaunya kecil, tetapi memiliki pantai-pantai yang indah. Untuk ke pulau ini, kita harus menempuh perjalanan dari Kota Tanjung Pandan Ke Desa Membalong, lalu ke dermaga kecil yang ada di Desa Membalong. Nama dermaganya Teluk Gembira, kurang lebih perjalanan 4 jam menggunakan bus. Biasanya masyarakat Bangka Belitung menyebut kendaraan yang satu ini Pownis. Setelah 4 jam perjalanan darat yang cukup lama. Kiri kanan banyak pohon kelapa, bakau, dan rumah-rumah warga yang masih sangat tradisional.Tak jarang juga di tengah perjalanan banyak monyet dan kepiting yang lalu lalang mau menyeberang. Pokoknya dijamin perjalanan 4 jam tak terasa membosankan. Setelah sampai Di Teluk Gembira, kita harus menyeberang Ke Pulau Seliu.Dengan menggunakan perahu nelayan dan membayar Rp 25.000/satu orang, tapi mungkin sekarang ongkosnya sudah naik. Tak perlu berlama-lama, 15 menit perjalanan laut, dan kita telah sampai di Pulau Seliu. Pulau Seliu merupakan penghasil buah mangga, emping, dan ikan segar. Sayangnya di Pulau ini tidak ada SMP, hanya ada PAUD, TK, dan SD, itu pun gurunya terbatas, hanya ada beberapa orang saja.Buku-buku pelajaran terbatas. Maklum, semakin sulit terjangkau suatu daerah, semakin sulit juga fasilitas yang didapat. Kalau adik-adik di Pulau Seliu mau melanjutkan pendidikan jenjang SMP, mereka harus bersekolah ke Tanjung Pandan.Oh ya, ada satu pantai yang keren namanya Pantai Tanjung Muara Buluh. Hanya perlu waktu 15 menit untuk sampai di pantai berpasir putih yang asyik untuk mandi dan bermain air seharian. Biasanya saya dan keluarga sering ke sana. Sekadar makan siang bersama, berbagi cerita, dan menikmati ikan panggang dan buah kelapa yang banyak ditemukan di sekitar pantai. Saya juga sering diajak Ayah mengelilingi Pulau Seliu yang kecil dengan perahu nelayan. Tak sampai satu jam saya bisa menikmati Pulau Seliu dari ujung ke ujung.Setelah puas bekeliling, biasanya Ayah mengajak saya ke tengah laut. Ayah memancing ikan, saya snorkeling di laut Pulau Seliu yang biru jernih. Selain berkeliling pulau dnaik perahu nelayan, saya biasanya berkeliling pulau menggunakan sepeda onthel milik warga. Bersepeda bersama anak-anak kecil sambil menikmati sunset di pinggir dermaga.
Hide Ads