Kastil di Prancis Ini Secantik di Negeri Dongeng
Kamis, 19 Feb 2015 14:45 WIB

Mimi Champy
Jakarta - Prancis memang punya bangunan cantik dan bersejarah, pulau batu karang legendaris Mont Saint Michel salah satunya. Di sana terdapat kastil yang seperti di negeri dongeng saja, terlihat menawan di siang atau malam hari. Cantik bukan main!Ini kedua kalinya kami mengunjungi Mont Saint Michel, dan saya selalu mengagumi bagaimana sebuah pulau batu biasa, bisa berubah menjadi sebuah desa dengan sebuah biara di puncaknya. Sebuah pulau dengan pemandangan yang indah di siang hari dan menawan di malam hari. Setiap tahunnya pun selalu ramai dengan turis dan juga para peziarah.Mont Saint Michel terletak di bibir teluk di region Normandi, 4-5 jam perjalanan darat dari Paris. Objek wisata ini menduduki urutan kedua yang wajib dikunjungi setelah Paris. Dulunya Pulau ini terhubung daratan dengan sebuah jalan kecil, dan akan tertutup air ketika laut pasang.Ketika hal itu terjadi, maka pulau itu akan terlihat seperti sebuah pulau yang mencuat dari lautan, sehingga pulau ini disebut juga pulau pasang. Tetapi sekarang, jalan itu telah diganti dengan sebuah jalan beraspal dengan sistem dam yang akan melepaskan air kembali ke lautan, sehingga tidak merendam jalanan.Situs ini pun masuk dalam warisan dunia UNESCO. Awalnya pulau karang dengan luas 208 hektar ini bernama Mont Tombe, ketika Uskup Aubert mendapat wahyu pada tahun 709, maka pembangunan sebuah biarapun dimulai dan terus berkembang hingga abad pertengahan, dan biara ini semakin cantik ketika ditambahkan menara dipuncaknya.Ketika kami hampir sampai, dari jauh saya melihat gereja dengan menara tinggi yang bertengger di puncak pulau. Saya pun teringat gambar-gambar di buku dongeng yang sering saya bacakan untuk anak saya. Jalan menuju ke pulau ini pun indah karena dikelilingi area pertanian dan padang rumbut penuh dengan domba dan sapi.Sebelum masuk ke area Mont Saint Michel ini, kita harus melewati sebuah gerbang dengan pintu besi yang dapat dibuka-tutup dengan cara ditarik ke atas. Setelah di dalam, kami pun berjalan di jalan berbatu yang menanjak dengan deretan toko-toko cinderamata di kiri-kanan jalan.Untuk mencapai ke puncak pulau karang dimana terdapat biara yang menjadi landmark pulau ini, kita dapat melalui jalan utama (grand rue) yang cukup lebar dan dengan tangga-tangga yang yang cukup curam, atau melalui jalan-jalan kecil dengan tangga batu yang sempit.Ketika kami harus menaikki tangga batu Grand Degre sebelum sampai di biara yang berjumlah 350 tangga, hati saya pun ciut, tetapi dengan panorama lautan pasir sepanjang mata memandang ketika air surut, rasa lelah pun hilang dan tanpa terasa kami pun sampai di depan pintu masuk biara yang lebih mirip kastil ini.Setelah puas menikmati suasana di dalam biara yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu tempat ibadah dan tempat tinggal pastoral, kami pun mengelilingi pulau ini melalui jalan-jalan sempit yang menurun. Setiap bagian dari pulau ini selalu memukau saya dengan pemandangannya yang indah, perpaduan rumah-rumah penduduk yang berdiri di atas batu karang dengan pemandangan lautan lumpur.Para turis pun bisa berjalan-jalan di atas lautan lumpur itu, tetapi sebaiknya jangan terlalu jauh dari pulau karang Mont Saint Michel, dikarenakan sewaktu-waktu air laut dapat naik dengan cepat, sekitar 1 m/detik. Penulis terkenal, Victor Hugo pun pernah berkata akan kecepatan air pasang di tempat ini, 'Γ la vitessed d'un cheval au galop' (secepat kuda berlari ).Bila ingin menjelajahi lautan lumpur ini sebaiknya menggunakan jasa guide yang mengetahui jadwal air pasang dan area mana saja yang bisa dikunjungi. Hari pun mulai gelap ketika kami hampir mencapai jalan utama, dan pemandangan yang kami saksikan pun semakin spektakuler dengan sorotan lampu-lampu di setiap sudut bangunan.Ketika kami sampai di jalan utama dimana terdapat deretan restoran, cafe, dan toko suvenir khas Mont Saint Michel ataupun Bretagne, dari baju, keramik, dekorasi dengan gambar Mont Saint Michel hingga makanan seperti biskuit khas Bretagne, kami pun berhenti disebuah cafe dan memesan crepe isi coklat dan teh hangat serta coklat untuk anak saya, sebelum kami meninggalkan tempat ini.Saat kami berjalan ke area parkiran, rasa kagum saya tidak berhenti memandangi pulau ini dengan puncaknya yang disoroti lampu nan megah. Penampilannya seperti dalam negeri dongeng, Aih, Mont Saint Michel memang akan selalu menawan bagi saya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol