9 Hari Keliling Tiongkok: Dari Gunung Hua Shan Sampai Kuil Shaolin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

9 Hari Keliling Tiongkok: Dari Gunung Hua Shan Sampai Kuil Shaolin

Mariakuntarti - detikTravel
Senin, 13 Okt 2014 15:50 WIB
loading...
Mariakuntarti
Bunga Peony
Menuju Longmen Grotto
Atraksi utama longmen grotto
Cable car menembus gunung
Hua Shan
9 Hari Keliling Tiongkok: Dari Gunung Hua Shan Sampai Kuil Shaolin
9 Hari Keliling Tiongkok: Dari Gunung Hua Shan Sampai Kuil Shaolin
9 Hari Keliling Tiongkok: Dari Gunung Hua Shan Sampai Kuil Shaolin
9 Hari Keliling Tiongkok: Dari Gunung Hua Shan Sampai Kuil Shaolin
9 Hari Keliling Tiongkok: Dari Gunung Hua Shan Sampai Kuil Shaolin
Jakarta - Jika punya waktu 9 hari, manfaatkanlah untuk keliling beberapa tempat di Tiongkok. Dengan waktu tersebut, Anda bisa berkunjung ke Beijing, Louyang, sampai Xian. Mampirlah ke Gunung Hua Shan, Forbidden City, hingga Kuil Shaolin. Ini sedikit pengalaman saya berbackpacker ria, jalan-jalan ke Tiongkok bulan Mei 2014. Masalah bahasa no problem, yang penting bernyali. Sebelum berangkat saya sudah cari-cari info soal Tiongkok dan tempat wisatanya. Booking hotel via booking.com, dll.UntukΒ  info-info wisata bisa dilihat di web travelchinaguide.com. Saya juga download Triposo, web travel yang bisa dibuka saat offline connection. Web ini ok banget loh, infonya up to date. Semua info bisa dicari di sini.Perjalanan mulai dari Bandara Soetta. Kebetulan saya dan rombongan dapat tiket promo Garuda Jkt-Beijing. Kami berangkat hari Jumat malam dan sampai Sabtu pagi, sekitar pukul 05.00 pagi di bandara Beijing. Dari bandara kami naik airport bus menuju Beijing Xi Railway Station (Beijing West Railway Station ) tarif 24 Yuan per orang atau Rp 47.882.Sampai di Railway station, kami segera cari tempat penitipan tas. Titip tas lalu naik MRT ke Tian An Men. Di Beijing semua Station KA-nya nyambung dengan MRT, cukup lihat petunjuknya dan cari papan arah subway.Kalau tinggal lebih dari 3 hari lebih baik beli Beijing Transportation Smart Card, sebab kalau naik bus dapat diskon 60 %. Info, tarif MRT Beijing flat Y2 kemana pun tujuannya. Jangan khawatir, MRT Beijing selain tulisan Mandarin juga ada tulisan latinnya alias bahasa Inggris.Nah, setelah berjibaku naik turun tangga dan pindah MRT, maka sampailah kami di Tian An Men. Tak usah bingung ke arah mana, banyak sekali rombongan wisata yang berkumpul. Ikut saja, pasti mereka menuju Forbidden City alias Kota terlarang.Β  Tarif perorang 60 Yuan atau Rp 119 ribu. Siapkan kaki teman-teman untuk jalan. Dari pintu utama lurus sampai pintu keluar utara saja sudah 1 jam, kalau singgah ke kiri dan kanan bangunan butuh waktu 3 jam-an. Kebayang donk orang Jakarta yang tak biasa jalan kaki?Keluar dari Forbidden City lapar? Berseberangan dengan pintu masuk Jingshan Park, cukup jalan ke sebelah kanan lurus sampai lampu merah, seberangi lampu merah, maka ketemulah deretan aneka restoran. Harganya hampir sama dengan di Mall Jakarta. Sebenarnya di dalam ada restoran juga, cuma kurang menarik.Selesai makan kami jalan kembali ke arah Forbidden City, karena kami akan ke Jingshan Park. Lagi-lagi jalan dan naik tangga sampai ke bangunan di puncak bukit. Nah dari puncak bukit bisa lihat kota terlarang secara jelas. Pemandangannya sip!Oh iya, Jingshan park ini terkenal dengan bunga peony yang mekar di bulan April. Kami cuma dapat sisanya saja nih. Hari sudah sore, kami putuskan untuk kembali ke West Railway Station untuk siap-siap naik KA jam 9 menuju kota Luoyang di Propinsi Henan. Kebetulan untuk tiket KA saya titip beli sama sepupu yang kuliah di Beijing. Tapi kalau bukan musim liburan bisa langsung beli di stasiun atau via agent travel. Ya mirip di Indonesia lah.KA di Tiongkok ada banyak jenisnya. KA super cepat (G), express (T/Z) atau lambat (K). Masing-masing ada kelasnya lagi, tempat duduk (hard/soft seat), tempat tidur (hard /soft sleeper) dan VIP. Nah, kami beli tiket express hard seatΒ  105 Yuan per orang atau Rp 200 ribu. Tempat duduknya mirip KA bisnis ke semarang. Perjalanan +/- 8 jam. Kalau naik KA super cepat (G) cuma 4 jam.Sampai di Luoyang sekitar pukul 05.00 pagi, kami langsung ke Zhongzhou Hotel. Cukup jalan kaki saja, karena lokasinya dekat stasiun. Kebiasaan di Tiongkok itu, di setiap Stasiun KA pasti di samping atau didepannya ada stasiun bus juga. Sampai di hotel kami langsung check in, mandi, dan langsung jalan lagi. Dari Hotel kami cukup jalan ke stasiun bus, naik bus wisata 2 tingkat no 81 menuju Longmen Grotto. Cukup bayar 1 Yen atau Rp 2.000 saja.Longmen Grotto adalah wisata yang dikelola oleh pemerintah Tiongkok, kerjasama dengan UNESCO, sehingga tempatnya sangat rapi dan bersih. Tiket masuknya 120 Yuan atau Rp 239 ribu.Udara di Luoyang itu mirip dengan Bandung, sejuk. Jadi walau pun jalan jauh, tak terasa capek dan banyak bangku yang tersedia di sepanjang jalan. Selain Longmen Grotto, tempat wisata lainnya adalah Shaolin Temple, sekitar 1 jam naik bus.Pagi setelah check out dan titip tas di resepsionis, kami naik bus ke Wang Cheng Park, taman bunga peony di Luoyang. Sayangnya semua bunga sudah berbunga di April, sedih deh.Puas keliling kami balik ke hotel untuk ambil tas. Naik bus no 33 (Y1) menuju Longmen Railway Station untuk naik kereta super cepat ke Xi’an. Di Luoyang, station KA super cepat dan express berbeda tempat, kalau di Beijing tempatnya sama.Sampai di Longmen Railway Station, saya langsung ke loket karcis, tunjukkan paspor dan tujuan. 1 paspor 1 karcis. Harga second class, perjalanan +/- 2 jam. Walaupun second class, tapi tempat duduknya sangat bagus, mirip tempat duduk pesawat ekonomi Garuda. Tiba di Xian North Railway station, kami lanjutkan dengan naik MRT menuju pusat kota Y4. Tarif MRT Xian berdasarkan jarak. Jadi saat beli karcis, beritahu petugasnya mau turun di stasiun mana. Di Xian kami sewa kamar apartemen 2 malam, 2 kamar. Semua Y300 atau hampir Rp 600 ribu, namanya Yan Xiang Hotel. Murah meriah! Kebetulan waktu check in kami di berikan 1 apartemen yang isi 2 kamar dan 1 kamar mandi, jadi bebas deh serasa rumah sendiri. Sebenarnya tempat yang kami sewa ini mirip dengan situasi di Singapura, dimana pemilik menyewakan kamar apartemen, jadi kita akan ketemu orang lokal dalam liftnya.Selesai check in, kami langsung naik bus no 21 ke Big Goose Pagoda (Dayan) Y2/org. Tarif bus di Xian Y1 non AC, AC Y2.Saat kami sampai sudah sore sih, dan malam harinya disini ada pertunjukan air mancur menari yang berlangsung selama 30 menit.Pukul 06.00 lewat kami sudah keluar cari makan, lalu naik bus no 40 ke arah Xian Railway station. Di depan station kami naik bus wisata yang dikelola pemerintah kota Xian menuju gunung Hua Shan. Semua bus wisata dengan aneka jurusan mangkal di sini. Kalau yang suka nonton film silat, tahu donk Shaolin dan Butong. Nah Butong itu di Gunung Hua Shan. Tiket bus 22 Yen atau Rp 43 ribu. Supaya tidak usah antre tiket masuk Hua Shan, bisa langsung beli di dalam bus dengan harga resmi, 540 Yen atau Rp 1 jutaan. Uuntuk tiket bus ke cable car dan tiket cable car bisa beli 1 way, tapi saya tidak merekomendasikannya. Bisa semaput jalan kalau tak biasa. Setelah 1,5 jam perjalanan, sampailah kami di pintu gerbang Hua Shan. Turun bus lalu jalan kaki menuju pintu masuk. Kami tunjukkan semua karcis yang kami punya, lalu petugasnya mengarahkan kami untuk naik bus lagi. Perjalanan kurang lebih 30 menit menuju puncak gunung. Dilanjutkan dengan jalan kaki.Perjalanan Cable car +/- 20 menit. Pemandangannya sangat bagus. Tak kecewa deh biar pun bayar mahal. Sampai di puncak, kami mendaki ke Puncak tertinggi, yaitu arah South Peak.Kembali ke Xian Railway station kami lanjut ke Moeslim Street naik bus 611. Di Xian ini banyak pemeluk agama Islam, sehingga ada jalan yang namanya Moeslim Street dan Masjid kuno yang megah di sini. Dikiri kanan jalan banyak restoran Halal yang menjual makanan dan aneka survenir, sangat seru buat wisata kuliner. Selesai makan kenyang, kami balik untuk istirahat.Pagi kami check out langsung, bawa tas ke Xian Railway Station dan cari tempat penitipan tas. Lalu naik bus menuju Teracotta. Masuk Teracotta 150 Yuan per org atau Rp 298 ribu. Saat kami ke sana, PM Malaysia datang, semua atraksi ditutup. Terpaksalah kami menungu 1 jam, sungguh menyebalkan! Balik dari Teracotta bingung mau ke mana, akhirnya kami naik bus wisata tingkat keliling kota Xian. Keliling City aja habis 2 jam-an.Akhirnya waktu untuk naik kereta ke Beijing tiba. Dari Xian ke Beijing 13,5 jam naik kereta express hard seat. Kalau kereta super cepat cukup 5,5 jam, tapiΒ  515,5 Yuan atau sekitar Rp 1 juta. Kami sengaja pilih kereta ekspress biar bisa tidur di kereta. Pagi sampai di Beijing.Dari Beijing West Railway Station kami langsung menuju Beijing City Central Youth Hotel yang letaknya di depan Beijing Railway Station naik MRT. Bingung apa bedanya Beijing West Railway Station dan Beijing Railway Station? Kalau West itu buat kereta yang kearah GuangZhou, sedangkan Beijing Railway Station buat kereta yang arah Harbin. Nih di situ bedanya.Hotel di Beijing ini memang focus buat treveller, jadi ada brosur petunjuk tempat wisata, cara perginya, dan peta MRT dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Semua Free! Lokasinya keren banget, tepat di samping MRT pintu A. Dari Hotel kami langsung ke Temple of Heaven (pintu masuk 35 Yuan), dilanjutkan ke Wangfujing. Semua pakai MRT, kalau pakai bus takut nyasar juga. Dari Wangfujing balik ke Hotel, akhirnya naik bus no 104 Y1.Hari ini acara ke Badailing Great Wall. Dimulai dari naik MRT ke Xizhimen station (Line 2), lalu jalan kaki ke North Beijing Station untuk naik kereta. Tarif MRT ke great wall Y6/org atau Rp 11 ribu. Tiket masuk Y45 plus naik cable car 80 Yuan atau Rp 159 ribu. Cuaca sangat panas, ternyata di TV bilang 40 derajat. Dari Great wall kami naik bus 919 Y12 balik ke kota, lalu jalan ke station MRT untuk balik ke Hotel. Sorenya kami mengunjungi Maliando Tea market dekat Beijing West Railway gerbang selatan. Sepanjang jalan lurus, semua jual teh. Sampai kembung cobain aneka teh.Hari ke delapan, pagi naik MRT langsung ke Olympic Stadium buat foto-foto lalu lanjut ke Hutong, Summer Palace. Kemudian ke Beijing Zoo. Nah, hari ini ada kesalahan deh. Harusnya dari Olympic Stadium ke Hutong, lalu Beijing Zoo lihat panda via MRT, baru dari Beijing Zoo naik perahu ke Summer Palace. Di Beijing Zoo beli tiket yang harga 25 Yuan atau Rp 49 ribu, lalu sampai di dalam dekat patung penguin beli karcis perahu ke summer palace. Tapi karena kami terbalik, akhirnya dari Summer Palace ke Beijing Zoo kami naik MRT lagi.Hari ke sembilan, waktunya liburan selesai. Saatnya pulang!
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads