Yang Seru & Menegangkan di Bali: Nonton Perang Pandan
Minggu, 30 Nov 2014 11:25 WIB

Komang Ayu

Jakarta - Budaya Bali memang sangat beragam. Terlepas dari makanan enak dan tari Bali yang terkenal, ada tradisi perang pandan yang diadakan setiap tahun di Desa Tenganan, Karangasem, Bali. Seru dan menegangkan!Satu-satunya perang yang dilakukan dengan senyuman dan berakhir damai adalah perang pandan. Aneh memang jika mendengarnya, namun ketika seseorang menyaksikan perang pandan ini secara nyata, mereka akan menemukan nuansa magis dan damai yang luar biasa.Perang yang tidak biasa ini menjadi kebanggaan warga Desa Tenganan, Karangasem, Bali. Anda bisa datang untuk menyaksikan perang ini di pertengahan bulan Juni setiap tahunnya. Bulan Juni lalu, saya menyempatkan diri berkunjung ke daerah Tenganan Pegringsingan.Perang pandan bukanlah sebuah pertarungan antara kalah dan menang. Perang pandan ini lebih mengacu pada makna semangat melindungi desa dalam menghadapi bahaya yang datang dari luar desa.Semangat perang pandan adalah penghormataan terhadap Dewa Indra, yang diyakini sebagai dewa perang dalam agama Hindu. Kedua kubu yang akan berperang, bergumul dan menggeretkan pandan di punggung lawan hingga berdarah-darah.Dari perjanjian, mereka dilarang menggeretkan pandan ke wajah. Meskipun bertarung, dalam pergumulan kadang ada keceriaan berupa pekik untuk menambah semangat ketika menggeretkan pandan ke punggung lawan.Iringan baleganjur menambah semangat peserta perang pandan. Begitu selesai, semua pemuda akan berangkulan. Perang ini benar-benar bertabur semangat keberanian, kebersamaan dan keceriaan. Inilah yang diwariskan oleh perang pandan.Mereka puas telah berperang melawan diri mereka. Melawan ketakutan, melawan amarah, melawan emosi yang sejatinya tidak pernah jauh dari diri manusia. Setelah perang usai, yang tertinggal hanyalah korban yang bersimbah darah, tetapi sama sekali peristiwa ini tidak meninggalkan kesan permusuhan.Masingβmasing lawan malah saling membantu untuk memberi obat yang berupa daun sirih dan kunyit yang dibalurkan pada tubuh yang terluka. Konon ramuan tradisional ini sangat ampuh untuk menyembuhkan luka. Anda dapat mengunjungi daerah Tenganan untuk menyaksikan perang pandan sekitar minggu kedua di bulan Juni setiap tahunnya. Sebaiknya jangan membawa banyak peralatan.Siapkan kamera dan bekal seadanya. Anda harus siap berjalan kaki karena sangat disayangkan apabila hanya menyaksikan pemandangan alam lewat kaca mobil atau naik motor.
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara