Jakarta - Gunungkidul memang terkenal sebagai tempatnya wisata alam yang sangat lengkap mulai dari pantai hingga ke gua. Satu lagi yang tak kalah indah yaitu Gunung Api Purba, sensasinya mengundang para pendaki.Gunung Api Purba yang terletak di Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta kini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Kawasan ekowisata ini juga menawarkan aktivitas hiking dan camping kepada para wisatawan. Para wisatawan biasanya mendaki di siang menjelang sore untuk dapat menyaksikan sunset atau camping untuk dapat melihat sunrise dari puncak.Berawal dari keinginan saya untuk dapat melihat keindahan sunrise di puncak gunung, maka saya dan sahabat traveling memutuskan untuk mendirikan tenda di Gunung Api Purba Nglanggeran. Sebagai pendaki pemula alias belum pernah mendaki gunung sama sekali, jalur pendakian di Gunung Api Purba ini sangat membantu saya karena sebagian besar dari jalur pendakian ini sudah dibuatkan anak tangga untuk memudahkan pendaki menuju puncak.Kemudian juga telah disediakan pos-pos lengkap dengan pondok untuk beristirahat apabila kita sudah mulai merasa lelah. Dan yang lebih memudahkan lagi, apabila jalur pendakian sudah mulai sulit maka di samping anak tangga sudah disediakan tali tambang yang diikatkan di antara pohon yang dapat digunakan sebagai pegangan para pendaki.Kami mulai memasuki kawasan pendakian sekitar pukul 5 sore dan menghabiskan waktu sekitar kurang lebih 2 jam untuk sampai di camping ground. Selama perjalanan menuju ke bukit kami banyak berpapasan dengan para pengunjung yang mulai turun dari puncak. Jadi meskipun keadaan gelap saya tidak merasa seperti sedang berada di alam bebas karena masih banyak menemukan para pengunjung di atas sana.Kami memilih untuk mendirikan tenda di camping ground 3. Letaknya tidak terlalu jauh dari puncak dan berada daerah lembah sehingga cukup menguntungkan kami dari angin gunung yang cukup kencang saat itu karena masih musim kemarau. Setelah berhasil mendirikan tenda, kami pun mulai mencari kayu bakar untuk membuat api unggun dari ranting-ranting pohon ataupun daun-daun kering di area camping ground.Saat kami sedang mencari kayu bakar datang pengunjung lain yang juga akan mendirikan tenda di samping tenda milik kami sehingga menambah ramai suasana camping. Setelah cukup mengumpulkan bahan, kami pun segera membuat api unggun karena udara semakin dingin dan kami sudah merasa lapar.Untuk dapat membuat api unggun ada ketentuan yang tidak boleh dilanggar yaitu dilarang membuat api di atas batu karena akan merusak fisik dari batuan yang ada di gunung ini. Setelah selesai membuat api unggun kami pun segera beristirahat dan tidak sabar untuk segera menyambut sunrise esok hari.Paginya kami sudah bangun sekitar pukul O4.00. Sambil menunggu matahari terbit kami pun kembali mengumpulkan kayu bakar untuk membuat api unggun. Sekitar pukul 05.00 kami sudah bersiap-siap untuk menunggu sunrise di puncak. Karena camping ground kami tidak terlalu jauh dari puncak maka hanya menghabiskan waktu sekitar 10 menit bagi kami untuk menuju ke sana.Setibanya di puncak, sudah ada banyak orang yang menunggu datangnya sunrise sambil berfoto-foto. Namun sayang sekali kami semua yang mendaki hari itu tidak dapat menyaksikan indahnya matahari terbit dari atas puncak Gunung Api Purba Nglanggeran dikarenakan kabut saat itu sangat tebal. Meskipun tidak dapat melihat sunrise hari itu tetapi mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran kali ini memberikan saya pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit