Berburu Ikan Dewa di Danau Toba

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berburu Ikan Dewa di Danau Toba

Dienfitri Annisa - detikTravel
Rabu, 24 Des 2014 13:15 WIB
loading...
Dienfitri Annisa
potret ikan pora-pora yang disebut pula ikan dewa
nelayan membersihkan ikan sebelum dijual
potret sulangat, jebakan untuk ikan pora-pora
nelayan ikan pora-pora berfoto bersama hasil tangkapan
Berburu Ikan Dewa di Danau Toba
Berburu Ikan Dewa di Danau Toba
Berburu Ikan Dewa di Danau Toba
Berburu Ikan Dewa di Danau Toba
Jakarta - Danau Toba selalu jadi destinasi wajib wisatawan yang melancong ke Sumatera Utara. Usut punya usut, danau ini ternyata juga terkenal dengan ikan dewa alias ikan pora-pora. Sudah tahu?Potensi keindahan alam Danau Toba memang tak terelakkan. Selain keindahan alamnya, Danau Toba menyimpan berlimpah sumber daya alam, boleh jadi yang bersumber dari darat maupun dari danau. Salah satu hasil alam yang terkenal dan khas dari perairan Danau Toba adalah ikan pora-pora.Bentuk ikan pora-pora tidak jauh berbeda dengan kebanyakan ikan lain. Postur tubuhnya mirip dengan ikan bilih, ikan yang berhabitat di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Namun begitu, ikan pora-pora masih lebih besar bila dibandingkan dengan ikan bilih.Menelisik riwayatnya, ikan pora-pora memang sudah hidup di Danau Toba sejak dulu. Tahun 2004, Megawati Soekarnoputri (mantan Presiden RI) menebarkan kembali benih ikan pora-pora ke Danau Toba, alhasil volume ikannya pun semakin melimpah.Tanpa diduga, ternyata ikan pora-pora sangat efisien untuk dijadikan sumber mata pencaharian karena proses perkembangbiakkannya yang terhitung singkat. Waktu yang diperlukan selama proses bertelur hanya tiga minggu dan dalam tiga hari telurnya sudah bisa menetas.Sulangat diandalkan nelayan sekitar sebagai alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan pora-pora. Sulangat ini berupa keramba yang memiliki ukuran 15 x 15 meter. Untuk menarik perhatian ikan pora-pora, di bagian atas sulangat diberi sebuah lampu bohlam.Alat ini dipasang sejak jam 11 malam dan baru akan diangkat sekitar jam 5 pagi. Hasilnya, menjebak ikan menggunakan sulangat jauh lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional (menggunakan bubu atau jala).Dewasa ini, produksi ikan pora-pora, yang juga disebut dengan "ikan dewa" berhasil dijadikan sumber penghasilan utama masyarakat pesisir Danau Toba. Di wilayah Toba Samosir sendiri, olahan ikan pora-pora sudah banyak di jumpai di beberapa rumah makan. Apakah Anda sudah pernah mencicipinya?
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads