Serunya Kampung Halamanmu
Bukan Austria, Bukan Bukit Telletubies, Ini di Sleman
Rabu, 06 Agu 2014 18:30 WIB

Ulanski
Jakarta - Dalam film klasik 'Sound of Music' kita menikmati indahnya Austria dengan bukit menjulang, rumput hijau dan domba-domba berkeliaran. Mereka yang kampung halamannya di Sleman tak usah ke Austria. Main saja ke Candi Abang.Candi Abang berlokasi di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DI Yogyakarta. Namanya berasal dari kata Abang yang artinya merah dalam bahasa Jawa.Memiliki ukuran alas sekitar 36 x 34 meter, dan tingginya belum bisa diperkirakan. Candi ini bentuk aslinya seperti Piramida, dengan sumur di tengahnya yang disebut oleh masyarakat Sumur Bandung.Candi yang berada di atas bukit ini, terdapat semacam tangga masuk yang terbuat dari batu gamping. Material Candi Abang terbuat dari bata merah, seperti namanya.Β Seiring berjalannya waktu, material candi yang terbuat dari bata tersebut melapuk, dan candi ini pun berubah bentuk menjadi sebuah bukit yang ditumbuhi banyak rumput, hingga hampir tak terlihat lagi bagaimana bentuk piramida dari Candi Abang.Perubahan bentuk dari fisik Candi Abang tersebut menjadi suatu keunikan tersendiri dari candi-candi lain yang ada di Yogyakarta. Sayang, kurang banyak keterangan bagaimana sejarah berdirinya Candi Abang. Namun Candi Abang sendiri merupakan bagian dari jajaran situs purbakala yang di Yogyakarta.Meskipun tidak banyak keterangan mengenai sejarah dan asal usul Candi Abang, candi ini merupakan peninggalan agama Hindu. Ada mitos menarik mengenai candi ini, dimana konon masyarakat setempat percaya kalau candi ini ditunggui oleh Kyai Jagal yang merupakan pelindung dari segala kerusakan.Hingga pada zaman penjajahan Jepang dulu, penduduk sering berindung di Candi Abang dengan harapan Kyai Jagal dapat melindungi mereka. Mitos lain mengenai Candi Abang yakni terdapat bongkahan emas sebesar kerbau, namun belum ada yang berani membuktikan mitos tersebut.Kini Candi Abang dengan bentuknya yang menyerupai sebuah bukit dengan ditumbuhi rerumputan hijau menjadi tempat para masyarakat sekitar menggembalakan ternaknya, seperti domba. Lokasinya yang cukup jauh dari pusat Kota Yogyakarta dan cukup terpencil, membuat candi ini tidak banyak dikunjungi oleh masyarakat.Candi ini juga bukan merupakan daerah tujuan tujuan wisata utama seperti candi lain yang menjadi objek wisata. Namun karena keunikan juga kecantikannya, Candi Abang tetap patut dan layak di kunjungi.Candi Abang tetap menarik untuk tempat berwisata, hunting foto, bahkan untuk tempat menenangkan diri. Kita bisa duduk di puncak candi sambil menikmati keindahan pemandangan di sekitarnya.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum