Serunya Kampung Halamanmu
Mengintip Kampung Suku Tengger di Ketinggian 1.700 Mdpl
Minggu, 10 Agu 2014 12:45 WIB

Bani Bacan Hacantya Yudanagara
Jakarta - Kalau pernah jalan-jalan ke Gunung Bromo, pasti tahu tentang suku Tengger. Tapi, pernakah Anda mendengar nama Tosari? Inilah kampung suku Tengger yang cantik di ketinggian 1.700 mdpl.Tengger memang terkenal dengan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Namun di sisi lain, desa tempat tinggal suku Tengger juga sangat menarik untuk dijelajahi. Saya pun tak pernah bosan mengelilingi Kecamatan Tosari yang terletak di Kabupaten Pasuruan, meski berkali-kali melewati jalan yang sama, sensasi keelokan yang muncul pasti berbeda.Nah, tempat tinggal suku Tengger memiliki ciri khas yang mencolok, yaitu tanahnya yang penuh bukit dan jurang dan bagaimana mereka mengolah lahan pertanian. Suku Tengger biasanya menanam sayur-sayuran seperti kentang, bawang , dan wortel. Pemandangan lahan yang berpetak-petak rapih di tanah yang miring dapat kita nikmati sepanjang jalan antar desa.Selain itu, kita juga bisa menikmati indahnya Gunung Arjuna dari Tosari dengan maksimal. Jika cuaca cerah, relief Gunung Arjuna akan terlihat sangat jelas, begitu juga awan-awan yang beriringan di bawahnya. Yang paling menawan, awan-awan ini serasa berada di bawah kita.Kebiasaan yang tak pernah terlewatkan di Tosari adalah berburu senja. Tosari memiliki langit yang warna senjanya sangat spektakuler, tapi dengan syarat cuaca sedang cerah dan tidak berkabut. Saya dan teman-teman biasa menunggu matahari tenggelam tepat di belakang rumah. Meski ditemani hembusan angin lembah yang dingin, kami biasanya tetap betah menikmati senja.Pulang tak lengkap tanpa kuliner khas Tengger. Masakan suku Tengger biasanya didominasi kentang dan sayuran. Tapi ada pula nasi jagung khas Tengger yang berwarna putih, tidak kuning seperti nasi jagung pada umumnya, kami biasa menyebutnya nasi Aron.Nasi ini dijual dalam bentuk balok di pasar dan bisa langsung dimasak. Ada juga jenang Karo yang legit dan kenyal, membuatnya butuh perjuangan mengaduk ber jam jam. Jenang ini hanya disajikan di kesempatan khusus, yaitu hari raya suku Tengger di bulan Karo.Pulang adalah tentang kehangatan, meski Tosari sangat dingin, suhu terendah bahkan bisa mencapai 9 derajat celcius, tapi kehangatan dari warganya mampu mengalahkan hawa dingin ini. Warga Tosari sangatlah ramah dan bersahabat, asal kita mau menyapa, mereka akan membalasnya berkali lipat, dengan senyuman dan tawaran mampir ke rumah yang bukan sekedar basa basi.Kehangatan inilah yang sulit saya temukan di tempat lain dan akan selalu menjadi alasan utama untuk pulang ke Tengger Tosari.
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan