Manila, Kembarannya Jakarta!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Manila, Kembarannya Jakarta!

Yos - detikTravel
Rabu, 07 Mei 2014 17:10 WIB
Belakang Mall of Asia
Bagian dari Intamuros
Mirip Kota Tua Jakarta
NAIA
Manila, Kembarannya Jakarta!
Manila, Kembarannya Jakarta!
Manila, Kembarannya Jakarta!
Manila, Kembarannya Jakarta!
Jakarta - Wisatawan yang datang ke Manila merasakan hal yang tak jauh berbeda dengan Jakarta. Bagaimana tidak? Di sana ada kawasan Kota Tua bernama Intramuros, banyak mal besar dan suasana kota yang hampir serupa dengan Jakarta.Manila, adalah sebuah kota di Pulau Luzon Filipina yang banyak orang bilang tidak ada yang perlu dikunjungi di kota tersebut. Apalah benar adanya? Tidak juga, saya akan buktikan omong kosong belaka itu.Musim Lebaran adalah musim yang sangat menyenangkan bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Lebaran 2013 saya berencana untuk mengunjungi Manila selama 3 hari. Saat baru pertama kali mendarat di Bandara Ninoy Aquino, terminal 3 Manila, saya sudah menduga bahwa kota ini pasti tidak jauh berbeda dengan Jakarta.Saya kaget ketika proses imigrasi sedang berlangsung. Petugas imigrasinya menanyakan segala hal tentang liburan saya di Manila, karena kartu kedatangan saya tidak lengkap jadi makin menjadi jadilah pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan kepada saya. Padahal imigrasi Singapura dan Thailand tidak sampai seperti itu.Proses imigrasi selesai. Saya keluar Bandara NAIA (Ninoy Aquino International Airport) sesuai rencana. Saya naik taksi menuju Mall of Asia. Taksi di Manila termasuk mahal. Sesampainya di Mall of Asia, saya bingung di mana letak mal yang sebenarnya? Ada beberapa bagian, dan memang mal ini katanya adalah mal terbesar se-Asia Tenggara!Wah, saat saya masuk saya kira tidak ada yang spesial di dalam mal itu. Tetapi di belakang mal ini kenapa seperti ada sebuah pantai? Rasa penasaran saya muncul dan saya pun langsung menghampiri tempat yang saya kira pantai tersebut. Ternyata itu bukan pantai, tetapi bak Kali Cisadane di Tangerang yang airnya kotor dan banyak batu kali di dalam sungai atau entah apalah itu namanya.Yang anehnya lagi di Manila kalau mau masuk mal, sudah kaya masuk bandara saja! Setiap mau masuk ke dalam mal atau hanya sekedar lihat-lihat, setiap tas dan badan kita harus di geledah. Dari sinilah saya tahu kejadian tadi pagi di imigrasi yang sempat membuat saya kesal, di Filipina khususnya Manila ada banyak teroris!Ini dibenarkan karena beberapa hari setelah saya pulang dari Manila. Ada berita kalau ada bom yang meledak di salah satu mal di Manila. Hii! Keesokan harinya saya tidak begitu bersemangat untuk jalan-jalan, karena memang di Manila seperti Jakarta! Tidak ada tempat tempat yang spesial bagi saya dan hari itu saya hanya sekedar berkeliling hotel tempat saya menginap.Malamnya saya cari tentang tempat-tempat wisata di Manila. Ternyata ada suatu tempat bernama Intramuros, tempat itu mirip dengan Kota Tua-nya Jakarta. Hanya saja Intramuros sangat besar!Pada hari terakhir, saya mengunjungi Intramuros karena saya penasaran tentang tempat yang katanya sangat bersejarah bagi Filipina. Saat sampai di daerah depan Intramuros, banyak tukang becak yang menawari saya untuk berkeliling Intramuros dengan menggunakan becak abang tersebut.Setelah negosiasi akhirnya saya memutuskam untuk berkeliling dengan menggunakam becak. Ternyata keputusan saya tidak salah! Tempat ini besar sekali bahkan sampai berkomplek-komplek. Setelah itu saya memutuskan untuk jalan-jalan mall to mall saja karena cuaca di sini super panas dan mood saya hilang untuk jalan jalan.Saya menuju Ayala, tempat berkumpulnya mal-mal besar di Manila. Saat saya makan di salah satu restoran cepat saji lokal juga ada yang aneh. Mengapa semua orang tidak menggunakan tangan untuk memakan ayam. Mengapa ayam ini tidak ada saus sambal atau tomatnya? Inilah kebiasaan unik mereka yang dibawa dari kebangsaan Spanyol, yang tentunya menjajah Filipina.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads