Susur Curug di Bogor Saat Akhir Pekan, Seru!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Susur Curug di Bogor Saat Akhir Pekan, Seru!

Dyka Nuangsa - detikTravel
Sabtu, 17 Mei 2014 13:07 WIB
loading...
Dyka Nuangsa
Curug Cebereum
Curug Cikoneng bersama motor kesayangan
Curug Cibereum
Curug Seribu bersama rekan-rekan
Curug Seribu
Susur Curug di Bogor Saat Akhir Pekan, Seru!
Susur Curug di Bogor Saat Akhir Pekan, Seru!
Susur Curug di Bogor Saat Akhir Pekan, Seru!
Susur Curug di Bogor Saat Akhir Pekan, Seru!
Susur Curug di Bogor Saat Akhir Pekan, Seru!
Jakarta - Di Bogor, Jawa Barat banyak air terjun segar yang pas untuk basah-basahan di akhir pekan. Kesegaran panorama curug dari tengah kota hingga ke pinggiran sudah tak asing lagi bagi wisatawan di sekitar Jakarta.Pengalaman liburan ke curug pertama saya terjadi sekitar awal tahun. Curug Nangka di daerah Ciapus, Bogor menjadi yang pertama. Kala itu, saya dan 4 sahabat meluncur pagi-pagi.Ada dua loket karcis di curug ini, padahal jarak keduanya kurang dari 100 meter saja. Setelah menelusuri jalur yang curam dan menyeberangi aliran sungai-sungai kecil, sampailah kami di curug. Sayangnya, ketika itu musim kemarau, hingga air curugnya tidak terlalu besar.Beberapa bulan berselang, saya kembali ke daerah Puncak untuk mengunjungi Curug 7 Cilember. Kali ini saya mengajak 7 orang rekan dari tempat kerja saya. Menuju lokasi dari jalan raya puncak, kami sempat menemui sebuah tanjakan curam yang membuat beberapa motor saya dan teman tidak kuat menanjak.Sekitar 20 menit dari tanjakan curam tersebut, sampailah kami di tempat parkir curug. Suasana sangat ramai, karena hari itu bertepatan dengan long weekend. Masuk ke area curug, terlihat banyak bule-bule keturunan Arab, yang menurut warga sekitar para bule tersebut memang sering berkunjung ke Curug Cilember. Kami sayangnya hanya sampai ke curug 6, alias curug terbawah kedua karena untuk ke tingkatan curug berikutnya kami harus melewati jalur yang semakin terjal.Melewati tengah tahun, saya kembali meluncur ke curug bersama beberapa teman. Kali ini Curug Seribu di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Setelah menelusuri jalan yang panjang menggunakan motor. Saya sedikit senang karena akhirnya terlihat gerbang masuk ke TNGHS.Tapi ternyata lokasi curug dari gerbang tersebut masih sangat jauh, dan cuaca mulai gerimis. Dengan agak sedikit ngebut, akhirnya kami sampai di tempat parkir terakhir. Tidak ada loket maupun tukang parkir, hingga seorang ibu penjaga warung mendatangi kami untuk meminta uang parkir sebesar Rp 5.000 per motor.Kami pun sempat berteduh sebentar di warung itu karena hujan mulai deras. Kami dilarang oleh penjaga warung untuk treking ke curug hingga hujan reda dengan alasan keselamatan.Setelah hujan berhenti, langsung saja saya dan rombongan memulai treking kami. Diawali dengan melewati jembatan gantung, medan yang naik turun dan curam yang disekitarnya terdapat beberapa curug-curug kecil yang mengantar kami hingga ke tujuan utama kami, Curug Seribu.Luar biasa memang curug yang satu ini. Selain tinggi, debit airnya juga deras karena bertepatan dengan awal musim hujan. Saya dan rombongan memutuskan untuk tidak berlama-lama di situ, karena khawatir hujan deras akan kembali datang yang dapat berpengaruh kepada keselamatan kami.Berikutnya, curug yang saya datangi adalah Curug Cikoneng, sekarang bernama Curug Bidadari di daerah Sentul, Jawa Barat. Setelah membayar tiket di gerbang masuk Sentul Paradise Park, kami masih harus mengendarai motor kami sekitar beberapa ratus meter hingga kami menemui jalan yang benar-benar rusak parah beberapa belas meter menjelang curug.Usut punya usut, ternyata kompleks curug tersebut memang masih dalam pembuatan. Juga sudah terlihat kerangka seluncuran waterboom yang nampaknya tinggal menunggu waktu saja untuk menjadi sebuah lokasi wisata yang menarik.Selanjutnya adalah Curug Cipamingkis. Curug ini memang belum seterkenal curug-curug yang lainnya, mungkin karena tempatnya yang terpelosok. Beruntung motor sudah diisi bensin full karena ternyata tempatnya sangat jauh.Cuaca gerimis tidak menghalangi saya dan rekan untuk mencapai lokasi. Singkatnya sampailah kami di tempat parkir curug. Hanya ada beberapa motor yang terparkir, sebuah warung kecil dengan toiletnya, dan sebuah musala kecil di area parkir. Tempat parkir sangat nyaman menurut saya, hingga kami melanjutkan treking ke curug. Setelah sampai di atas, ternyataa curugnya tidak begitu tinggi, tapi lumayan lebar. Di dekatnya juga ada gua kecil.Ternyata sebelum kami datang, sudah ada dua bapak-bapak yang berendam di kolam air curug dan mengambil beberapa botol air dari curug yang katanya bisa menyembuhkan beberapa macam penyakit. Entah mitos atau fakta, yang jelas saya dan rekan hanya fokus kepada curugnya.Yang baru-baru ini, saya mengunjungi Curug Cibereum di daerah Cibodas, Puncak, Jawa Barat. Mungkin curug ini yang paling terkenal di antara yang lain karena memang satu jalur dengan trek pendakian ke Gunung Gede Pangrango.Setelah memarkir motor dan membeli tiket, tidak lupa kami membeli beberapa camilan untuk di atas. Karena memang tidak ada yang berjualan di jalur mendaki maupun di lokasi curug.Sekitar 90 menit plus beberapa kali beristirahat, akhirnya saya dan rekan sampai juga di atas. Ada dua curug yang berdampingan di atas sana. Dua-duanya mempunyai debit air yang cukup deras hingga kami tidak menunggu lama untuk segera bermain air.
Hide Ads