Mengenal Suku Dayak Tamambaloh di Kapuas Hulu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Suku Dayak Tamambaloh di Kapuas Hulu

Adi Aghoy - detikTravel
Senin, 16 Jun 2014 11:43 WIB
Dalam Rumah Betang Panjang, Desa Ulok Palin
Membuat keranjang rotan
Kerajinan tangan asli suku Dayak Tamambaloh
Tangga utama untuk naik ke Rumah Betang
Wajah asli wanita Dayak Tamambaloh
Mengenal Suku Dayak Tamambaloh di Kapuas Hulu
Mengenal Suku Dayak Tamambaloh di Kapuas Hulu
Mengenal Suku Dayak Tamambaloh di Kapuas Hulu
Mengenal Suku Dayak Tamambaloh di Kapuas Hulu
Mengenal Suku Dayak Tamambaloh di Kapuas Hulu
Jakarta - Suku Dayak di Kalimantan, punya Budaya unik yang memang menjadi ciri khas, tidak terkecuali Suku Sayak Tamambaloh. Di Desa Ulok Palin, Kab Kapuas Hulu Anda dapat mengenal mereka, serta melihat rumah tradisionalnya.Hari itu hari ke-21 perjalanan kami menembus pedalaman Kalimantan Barat. Odometer sudah menunjukkan angka 3.346 Km. Perjalanan hari sebelumnya cukup menguras energi. Rusaknya jalan provinsi penghubung antara Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu, membuat kami harus menembus rute alternatif melalui perkebunan sawit.Jalan perkebunan sangat berdebu di kala musim kemarau, dan berubah menjadi kubangan lumpur ketika musim hujan tiba. Syukurlah ketika team melewati kawasan tersebut, matahari sedang bersinar dengan sangat terik.Hasilnya adalah debu tebal yang menyelimuti sekujur tubuh setiap personel team, mulai dari ujung helm sampai ujung sepatu. Pagi ini, perjalanan akan dilanjutkan menuju Desa Ulok Palin. Sebuah desa yang masih dihuni oleh salah satu suku dayak asli pedalaman Kalimantan, Dayak Tamambaloh.Yang menarik dari sini adalah sebuah rumah Betang Panjang yang sudah berusia ratusan tahun. Rumah ini juga masih dihuni oleh masyarakat adat Dayak Tamambaloh.Dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan komunitas setempat dan dilanjutkan dengan pendekatan internal kepada tetua suku Dayak setempat, kami mulai bergerak menuju Desa Ulok Palin, sekitar 75 Km dari Kota Putussibau.Tak butuh waktu lama untuk mencapai Desa Ulok Palin. Dengan dipandu oleh salah satu punggawa suku Dayak Tamambaloh, kami bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat Dayak Tamambaloh yang cukup memiliki kekayaan khasanah budaya, serta adat istiadat yang masih terpelihara dengan baik.Rumah Betang Panjang memiliki panjang 218 Meter, tinggi 7 meter, 3 anak tangga akses masuk, dan 54 kamar. Setiap kamar dihuni oleh dua atau 3 kepala keluarga, dan masing-masing kepala keluarga memiliki beberapa orang anggota keluarga. Cukup padat.Seluruh tiang penyangga utama rumah betang terbuat dari kayu ulin tanpa sambungan, termasuk anak tangga akses masuk. Beberapa tiang pendukung, terbuat dari kayu trembesi, dan atapnya terbuat dari kulit kayu.Salah satu tiang utama sangat besar, hingga dibutuhkan 2 orang dewasa untuk bisa memeluk tiang tersebut secara utuh. Para penghuni rumah Betang Panjang sangat ramah. Mereka menerima dengan tangan terbuka setiap tamu yang datang.Keramahan mereka tercermin dari suguhan minuman tradisional khas Dayak yang terbuat dari akar-akaran yang difermentasikan hingga mengandung alkohol, disebut Papak. Suguhan ini adalah suatu penghormatan kepada setiap tamu yang datang.Beberapa wanita tampak mengeluarkan keranjang rotan yang tampak penuh isinya. Tak butuh waktu lama, terlihat banyak hasil kerajinan tangan yang sangat indah, berupa gelang, kalung, hiasan kepala, dan lain-lain yang terbuat dari manik-manik dan tumbuhan liar di sekitarnya.Dengan harga yang sangat masuk akal, mereka menawarkan kepada kami, yang kemudian dengan cepat memborong beberapa di antaranya. Keindahan Kalimantan sungguh sangat mempesona.Kekayaan adat istiadat, sosial dan budayanya, sungguh menjadi harta yang tak ternilai. Dimana Rumah Betang Panjang Dayak Tamambaloh adalah salah satunya. Ayo jelajahi Kalimantan!
Hide Ads