Pacitan yang Eksotis di Pantai Teleng Ria

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pacitan yang Eksotis di Pantai Teleng Ria

idanora - detikTravel
Rabu, 06 Nov 2013 13:50 WIB
ibu-ibu menunggu nelayan menurunkan ikan
menyaksikan kabut terangkat dari bukit batu di Pancer
perahu-perahu nelayan bersandar di pelabuhan Teleng
perahu nelayan menyusuri Sungai Grindulu untuk melaut
berfoto di Pancer, muara Sungai Grindulu
Pacitan yang Eksotis di Pantai Teleng Ria
Pacitan yang Eksotis di Pantai Teleng Ria
Pacitan yang Eksotis di Pantai Teleng Ria
Pacitan yang Eksotis di Pantai Teleng Ria
Pacitan yang Eksotis di Pantai Teleng Ria
Jakarta - Kalau berkunjung ke daerah Pacitan, cobalah kunjungi Pantai Teleng Ria. Pantai Teleng Ria sudah lama menjadi tujuan wisata. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa sisi Timur pantai ini juga tak kalah asyik.Teleng Ria adalah tempat wisata paling populer di Kabupaten Pacitan. Terdapat resor, restoran, tempat pelelangan ikan (TPI), pelabuhan kecil tempat para nelayan menyandarkan perahu, serta warung-warung kecil yang menghidangkan makanan hasil laut dengan harga sangat terjangkau. Di sini wisatawan bisa membeli ikan mentah di TPI maupun ikan goreng yang baru diangkat dari penggorengan di beberapa kios dekat TPI tersebut.Tak jarang para nelayan yang baru merapatkan perahu di pelabuhan pun sudah ditunggui oleh para pembeli, untuk langsung mendapatkan ikan yang benar-benar segar. Prinsip tawar-menawar tentu saja berlaku di sini. Berbagai macam ikan tersedia, tergantung musim. Ada lemuru atau sarden, layur, cumi, udang, tongkol, tengiri, kakap, tuna, dan marlin.Sisi Barat dan Timur pantai ini dibatasi oleh pegunungan yang membentuk teluk. Terdapat muara sungai yang telah mengering di sebelah Barat. Pergeseran lempeng tektonik tampaknya telah mengangkat sebagian wilayah daratan sehingga batu-batu karang yang diselimuti kulit kerang terlihat di muara sungai tersebut.Tempat ini cukup ramai saat liburan. Jika Anda menginginkan tempat yang lebih sunyi untuk menikmati indahnya alam, berjalanlah ke arah Timur, di mana Sungai Grindulu bertemu dengan Laut Selatan. Dari arah Teleng, terdapat jalan beraspal yang cukup mulus, namun kemudian jalan akan terputus dan Anda harus menyusuri jalan tanah yang kadang bercampur pasir, sampai akhirnya tiba di pertemuan sungai dengan laut.Daerah muara tersebut disebut Pancer. Event seperti jambore dan perkemahan biasanya diadakan di Pancer, menggunakan tanah lapang yang telah disediakan. Karena relatif masih perawan, hanya ada sedikit warung di sisi Timur ini, itupun jarang buka.Di sepanjang jalan kita bisa menyaksikan pohon cemara laut yang sengaja ditanam rapat, pohon asam, dan tentu saja pohon kelapa. Kerbau peliharaan penduduk dibiarkan merumput dengan tenang di bawah pohon kelapa, kadang sapi tersebut juga digiring pemiliknya ke Sungai Grindulu.Keindahan alam Pancer paling bagus dinikmati pada pagi hari, sebelum matahari terbit. Sehingga Anda bisa menghirup udara pantai yang segar, dan menyaksikan perahu nelayan tengah menyusuri sungai untuk melaut di bawah langit yang masih remang.Kabut akan perlahan terangkat dan Anda akan merasakan hangatnya sinar matahari menyentuh kulit. Setelah lapar mulai terasa, tak perlu jauh-jauh, cukup melaju ke sisi Barat di mana warung-warung menyediakan ikan laut dan kelapa muda. Yummy!
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads