Budget Rp 6 Juta, Backpackeran Seminggu di Raja Ampat
Kamis, 14 Nov 2013 11:37 WIB
agil jolie
Jakarta - Tak butuh budget terlalu besar untuk menikmati indahnya Raja Ampat. Anda bisa menikmati dengan budget Rp 6 juta, asalkan tidak mengharapkan pelayanan serba kelas satu. Kalau suka tantangan, Raja Ampat harus Anda kunjungi.Perjalanan kami kali ini adalah ke Indonesia Timur, Raja ampat. Apa yang dalam benak Anda, mahal dan jauh, tapi kami sudah membuat anggaran yang minim, dengan tidak ada ekpetasi kemewahan. Semua seperti biasa diatur sendiri, mulai dari mencari tiket jauh-jauh hari, dan bukan penerbangan langsung, Jakarta-Papua, melainkan transit semalam dulu di Makassar.Sampai di Makasar malam hari, dan kami mencari penginapan di dekat airport agar mudah besok paginya untuk terbang ke Sorong. Perjalanan memakan waktu dua jam kurang lebih, dari Makassar-Sorong. Begitu sampai, yang saya rasakan adalah haru, karena perjalanan ini merupakan impian semua orang dan salah satunya adalah saya.Begitu sampai Sorong, kami langsung ke pelabuhan dengan naik kapal express Bahari. Biaya Rp 130 ribu perorang 2 jam, atau yang Rp 100 ribu 5 jam menuju Waisai. Di Pelabuhan Waisai sudah ada penduduk lokal yang sudah direkomendasi teman yang sudah pernah ke Raja Ampat.Kebetulan sekali, pas kami kesana sedang ada Festival Tahunan Raja Ampat, jadi sangat meriah. Banyak kegiatan dan juga hiburan yang digelar. Oh ya, untuk malam pertama kami menginap di rumah penduduk. Banyak rumah penduduk yang disewakan dan pasti tidak ada tarif khusus, jadi kesadaran yang sangat super sadar saja ya.Sehari di Waisai, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Distrik. Jadi selama 4 hari 3 malam, kami menginap di sub Pulau Sawinggrai. Tidak ada signal, hanya dua rumah dan di dalamnya hanya ada kasur. Untuk mengambil air tawar harus mengambil ke desa sebelah, yang harus ditempuh dengan speedboat. Sampai tidak tega untuk mandi. Bisa minum teh manis sudah sangat priceless. Ini bisa menjadi ajang bersyukur akan kemudahan dan kenikmatan dalam hidup yang selama ini tidak pernah kita sadari. Karena merasa hal kecil dan sudah sangat lumrah, tapi belum tentu semua merasakan.Selama di pulau tersebut kami island hopping, snorkeling, melihat gua, dan juga tidak mudah untuk melihat gugusan pulau-pulau yang seperti di internet. Jalanannya sangat sangat butuh tenaga ekstra, karena kita harus trekking dibebatuan tajam dan panas. Jadi, saya sarankan untuk memakai sepatu, pengalaman saya pakai sandal jepit menyusahkan, soalnya berpikir bakal biasa saja.Di hari terakhir kami melihat cendrawasih, dan itu kita harus bangun pagi-pagi. Sekitar pukul 5.30 WIT kami sudah harus berjalan ke tengah hutan. Tenang Papua cepat kok mataharinya, jadi sudah terang. Kalau bisa bawa lensa tele ya, supaya bisa mengabadikan cendrawasih yang menari. Menurut pemandunya, sehari dua kali cendrawasih akan berjoged, pagi dan sore hari.Tak terasa, seminggu sudah kami di Raja Ampat, dan harus kembali ke aktifitas masing-masing. Setelah kami hitung hitung per orang, kami hanya mengeluarkan budget 6 juta rupiah, terjangkau bukan?
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan