Menyusuri Bangkok dalam Satu Hari, Bisa!
Rabu, 18 Sep 2013 13:13 WIB

Rakhmad Fadli
Jakarta - Bangkok memang surganya wisata dan belanja murah bagi beberapa traveler. Yang menyenangkan, traveler pun bisa mengelilingi Kota Bangkok dalam satu hari saja.Dalam waktu sekitar 10 menit bus tiba di Terminal Bus Phuket. Jarum jam masih menunjukkan pukul 17.00 waktu setempat. Masih ada sekitar 2 jam untuk menunggu keberangkatan bus ke Bangkok.Sisa waktu ini saya manfaatkan untuk berjalan-jalan sebentar mengelilingi sebagian kecil Kota Phuket dengan berjalan kaki. Wajah kota ini tidak jauh berbeda dengan kota-kota yang terdapat di Indonesia.Hanya saja angkutan umum berupa tuk-tuk berwarna merah jambu yang terdapat di Phuket, membuat kota ini berbeda dengan kota lainnya. Saya terus berjalan melangkahkan kaki hingga hari semakin gelap.Saya kembali ke Terminal Bus Phuket dengan menggunakan ojek seharga 20 Baht (Rp 7.200). Setibanya di terminal, saya langsung memasuki bus. Tepat pukul 19.30 waktu setempat bus berangkat meninggalkan Phuket.Suasana di dalam bus tingkat ini terasa nyaman. Selama perjalanan Saya hanya bisa tertidur karena kelelahan selama seharian mengelilingi Pulau Phi-phi. Di tengah perjalanan bus berhenti di salah satu rumah makan yang juga sebagai tempat pusat jajan dan oleh-oleh.Saya tidak turut makan karena ragu dengan kehalalannya. Bekal makanan yang saya miliki juga masih cukup. Bus kembali melanjutkan perjalanan.Bus mulai memasuki Kota Bangkok. Pagi mulai benderang. Mentari perlahan beranjak naik. Tampak dari kejauhan gedung-gedung pencakar langit Kota Bangkok. Sepintas penampakan Bangkok mirip dengan Jakarta.Sekitar pukul 08.00 waktu setempat bus tiba di Terminal Chatuchak Bangkok. Seperti biasa sebelum jalan-jalan di Kota Bangkok, saya sempatkan diri terlebih dahulu membeli tiket kota tujuan selanjutnya.Setelah bertanya kepada seseorang, kemudian saya ditunjukkan loket tempat penjualan tiket yang terdapat di lantai 3, yang merupakan lantai paling atas. Saya kaget saat memasuki deretan agen tempat penjualan tiket.Semua daftar nama kota tujuan yang tertulis di bagian atas setiap loket menggunakan Huruf Thailand. Saya mulai kebingungan. Akhirnya saya bertanya ke setiap agen tiket tentang bus tujuan Nongkhai dengan menggunakan Bahasa Inggris.Ternyata mereka tidak mengerti. Terpaksa saya menggunakan alternatif lain yaitu mengucapkan nama kotanya saja sambil sedikit dibantu dengan bahasa tubuh, "Nongkhai!". Akhirnya petugas tiket yang saya tanyakan tersebut pun mengerti.Setelah terjadi tawar menawar akhirnya saya mendapatkan tiket BangkokβNongkhai seharga 450 Baht (Rp 162.200). Seperti biasa sengaja saya pilih keberangkatan bus paling akhir yaitu pukul 19.30 waktu setempat.Sehingga, saya memiliki waktu seharian untuk mengelilingi Bangkok. Tujuan pertama saya adalah Chatuchak Park yang terletak tak jauh dari terminal bus yang berjarak sekitar 1 km. Pemandangan di Chatuchak Park ini sungguh indah.Tamannya terawat bersih dan rapi. Di tengah taman terdapat sebuah danau berukuran sedang. Banyak pepohonan besar nan rindang di sini, yang dapat menutupi sebagian tempat dari sengatan sinar matahari.Tepat di seberang Chatuchak Park terdapat Chatuchak Market. Di kawasan Chatuchak Market terdapat sebuah mall yang bernama JJ Mall. Saya memasuki JJ Mall dan mencoba mencari makanan halal.Setelah bertanya sana sini akhirnya saya menemukan sebuah tempat makan halal di sebuah foodcourt yang terdapat di lantai paling atas. Tempat makan halal ini penjualnya adalah seorang wanita berjilbab.Di papan menunya terdapat lafaz Basmallah. Untuk memesan makan di sekitar foodcourt ini pembayarannya menggunakan sistem kartu yang bisa diisi ulang. Kartu tersebut dijual di depan foodcourt.Menu kali ini saya memesan nasi kuning dengan lauk ayam goreng dan segelas jus jeruk. Makanannya sangat cocok di lidah saya.Selesai makan saya keluar dari mall dan menuju halte bus. Saya naik sebuah angkutan umum yang sedang berhenti. Bentuk angkutan umum di Thailand tidak berbeda jauh dengan angkutan umum di Jakarta, namun lebih terawat.Selama berada di angkutan umum saya merasa seperti sedang berada di Jakarta karena suasana kotanya tidak jauh berbeda dengan Kota Jakarta. Setelah turun dari angkutan umum dengan membayar 5 Baht (Rp 1.800), kemudian saya berjalan kaki menyusuri Kota Bangkok.Saya menemukan sebuah jembatan penyeberangan yang tangganya menggunakan eskalator, sangat ramah bagi pejalan kaki. Selain itu Bangkok juga sudah memiliki jalur monorail, sehingga memudahkan rakyatnya memilih alternatif transportasi.Saat sedang berjalan tiba-tiba di depan saya tampak sebuah kendaraan tradisional Thailand, tuk-tuk, yang digunakan sebagai transportasi khusus di sebuah hotel berbintang. Sungguh kreatif.Tak terasa hari semakin sore. Saya kembali menuju Terminal Bus Chatuchak menggunakan angkutan umum. Kali ini saya naik angkutan umum yang ber-AC. Padahal jika dilihat dari bentuknya seperti angkutan umum biasa dan sedikit lusuh.Pada saat perjalanan pulang menuju Terminal Bus Chatuchak saya sempat naik angkutan umum yang salah. Untungnya saya langsung menyadarinya saat belum melaju terlalu jauh.Setibanya di Terminal Bus Chatuchak, saya langsung masuk dan menempati salah satu kursi di ruang tunggu. Calon penumpang tampak sudah mulai ramai memadati ruang tunggu. Tiba-tiba semua orang yang sedang duduk di ruang tunggu langsung berdiri, saat mendengarkan sebuah lagu kebangsaan dari layar televisi yang terdapat di setiap sudut terminal.Bahkan orang-orang yang sedang berjalan mondar-mandir pun berhenti mematung seperti mengheningkan cipta. Saya kaget bercampur penasaran dengan apa yang terjadi disekitar. Begitu selesai mendengarkan lagu semuanya kembali duduk dan beraktivitas seperti biasa.Saya penasaran dan bertanya kepada salah satu orang Thailand yang duduk di sebelah saya. Ia berkata hal itu biasa dilakukan rakyat Thailand setiap pukul 18.00 waktu setempat.Bus tujuan Nongkhai tidak lama lagi akan berangkat. Saya pun mulai bersiap menuju bus. Saat akan memasuki bus saya dikagetkan oleh seorang pramugari bus yang menyambut setiap penumpang yang masuk.Ternyata pramugari tersebut adalah seorang waria. Saya sedikit was-was. Untungnya pramugari waria itu masih bersikap sopan kepada setiap penumpangnya. Perlahan bus mulai berjalan meninggalkan Kota Bangkok.Pramugari bus membagi-bagikan camilan kepada setiap penumpang berupa minuman, roti, serta nasi bungkus. Dari semua makanan tersebut hanya nasi bungkus yang tidak saya makan karena ragu dengan kehalalannya. Lama perjalanan dari Bangkok menuju Nongkhai sekitar 8 jam.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum