Dapur Paling Besar Ada di Museum Goedang Ransoem Sawahlunto
Senin, 03 Jun 2013 10:20 WIB
Riyan Samutra
Jakarta - Jika Anda menghabiskan libur panjang nanti di Sumatera Barat, jangan bingung menentukan destinasi. Coba kunjngi Museum Goedang Ransoem di Kota Sawahlunto. Anda bisa melihat dapur terbesar pada masa penjajahan.Ketika Anda berkunjung ke Sumatera Barat, jangan hanya mengunjungi Kota Padang atau Bukittinggi saja. Kini, dengan penataan kota dan kesiapan pemerintah daerah yang matang, Kota Sawahlunto wajib dijadikan salah satu tempat yang harus dikunjungi.Sawahlunto memang sejak zaman Belanda terkenal sebagai kota tambang batu bara. Pekerjanya pun begitu banyak dan datang dari beberapa daerah baik dari Pulau Sumatera maupun Jawa. Saking banyaknya pekerja, sehingga Belanda membangun sebuah dapur yang terbilang sangat besar pada zamannya. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan para pekerja tambang.Catatan sejarah menunjukkan dapur umum untuk memasak rata-rata 65 pikul beras setiap hari. Selain itu, mereka juga memasak dan menyediakan makanan ringan seperti lepek-lepek bagi pekerja tambang dan bubur bagi pasien Rumah Sakit Ombilin.Β Hal itu dapat dipastikan dapur umum melayani kebutuhan makan beribu-ribu orang. Peralatan masak yang tersedia juga dalam ukuran yang serba besar. Dapat kita bayangkan, betapa besarnya periuk pemasak nasi dan sayur dengan diameter 124 cm hingga mencapai 148 cm.Badan beriuk setinggi 60 cm hingga 70 cm dan tebal 1,2 cm. Namun, sekarang dapur raksasa tersebut sudah berubah menjadi Museum Goedang Ransum. Ada apa saja di dalamnya?Museum ini berada pada satu komplek yang terdiri dari bangunan yang memiliki fungsi yang berbeda. Namun, semua itu merupakan satu kesatuan utuh yang saling mendukung satu sama lain. Bangunan-bangunan tersebut antara lain bangunan utama atau dapur umum, gudang besar atau warehouse sebagai tempat persediaan bahan mentah dan padi.Selain itu, ada juga steam generator atau tungku pembakaran buatan Jerman tahun 1894 dengan nomor paten DR Patente, no 13449 dan 42321 yang berjumlah 2 buah. Ada juga menara cerobong asap, pabrik es batangan, rumah sakit, kantor koperasi tambang batubara Ombilin, Heuler atau penggilingan padi, rumah kepala Ransum, rumah karyawan, pos penjaga, rumah jagal hewan, dan rumah hunian kepala rumah potong hewan.Β Ruang pameran utama merupakan bekas ruang masak dapur umum. Di sini, dipamerkan benda-benda koleksi peralatan masak dapur umum tersebut. Peralatan masak yang serba besar dapat disaksikan di sini dengan sistem masak uap panas dari steam generator yang unik.Β Jika traveler beruntung, penjaga museum akan berbaik hati menawarkan untuk menyaksikan video tentang kegiatan dapur umum tersebut saat masih aktif. Untuk mencapai Sawahlunto tidaklah susah, butuh waktu 5 jam dari Kota Padang dan 3 jam dari Kota Bukittinggi. Selamat berwisata!
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba